Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)
Selamat Membaca 💜
Ghaazi mengayuh sepeda yang ia kendarai di jalan raya. Dibelakangnya ada Qian yang duduk manis. Semilir angin dengan lembut menerpa, membuat anak rambut gadis itu sedikit berantakan. Senyum manis terpatri di bibirnya. Setelah mengayuh sepeda tersebut cukup lama, laki-laki itu pun menghentikannya di sebuah taman.
"Ramai bangettt!" seru Qian dengan antusias.
Gadis itu pun segera turun dari boncengan sepeda yang ia naiki dan Ghaazi pun segera memarkirkannya dengan rapi. Setelah itu mereka berdua pun memasuki daerah taman tersebut.
"Mau beli apa?" tanya Ghaazi seraya menoleh ke arah Qian.
"Beli... cilung?" ucap Qian sedikit ragu. Ghaazi tersenyum melihatnya.
"Ayo!!"
Setelah berkeliling membeli beberapa jajanan, akhirnya mereka berdua kini duduk di salah satu bangku taman.
"Tunggu disini, gue mau ke sana dulu." ucap Ghaazi kepada Qian.
"Okeee."
Laki-laki itu pun segera pergi dari sana. Beberapa menit kemudian, Ghaazi datang dengan sekantong plastik ditangannya dan duduk disamping Qian.
"Es krim vanilla buat lo." ucapnya sambil menyodorkan sebuah es krim kepada Qian yang diterima baik oleh gadis itu..
Manik mata gadis itu berbinar "Wah...es krim! Makasih ya Ghaazi!" serunya tersenyum manis.
"Sama-sama."
"Qian...." panggil Ghaazi membuat gadis yang asyik makan es krim itu menoleh.
"Iya? Ada apa?" tanyanya.
"Gue... mau kasih kejutan sama lo." ucap Ghaazi kepada Qian.
"Kejutan? Apa itu? Terus kenapa kamu kasih tau ke aku? Kan udah ngga jadi kejutan nantinya." jelas Qian tak habis pikir dengan Ghaazi. Mana ada orang kasih kejutan tapi bilang ke orangnya?.
"Ngga apa-apa. Gue pergi ke sana dulu ya." ucap Ghaazi kemudian pergi entah kemana.
"Iyaa."
Jrenggg
Petikan gitar terdengar. Qian yang asyik memakan cilung mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki yang tak lain adalah kekasihnya itu sedang duduk di kursi, dengan gitar di pangkuannya.
"Ghaazi???" beo Qian terkejut.
Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu
Atau kukumu yang baru kau warnaiPernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernah pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cintaRambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinciMembuatku tersadar bentuk cinta itu
Ya kamuKini ku tau apa yang lain
Darimu hari ini
Itu bukan karena sepatu flatmu
Atau kukumu yang baru kau warnaiPernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernah pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cintaRambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinciMembuatku tersadar bentuk cinta itu
Ya kamu
Oh ohPernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernah pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta ohRambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinci yeahRambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinciMembuatku tersadar bentuk cinta itu
Ya kamu hu oh
Cuma dirimu hu
Untuku bentuk cinta itu kamu
Oh ya kamuGhaazi mengakhiri nyanyiannya dengan rapi dan menaruh gitarnya. Kemudian ia menghampiri gadis yang menatapnya dengan mata bulat itu, Qian.
"Qian...." panggil Ghaazi seraya menggenggam tangan kiri Qian.
"Iya, ada apa?" tanya Qian dengan raut bingung.
Ghaazi terkekeh kecil "Pacaran yuk!" ajaknya riang seperti orang yang mengajak untuk pergi main.
Qian terkejut dengan apa yang Ghaazi ucapkan, kemudian dia tersenyum manis seraya mengangguk mengiyakan ajakan dari Ghaazi "Hayukk!!" serunya.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
[04] QIANDRA ASTEROID [END✓]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA [Fiksi Remaja] - [Keluarga] - [Series] - PUBLISH ULANG!!! NOTE : 1. Jangan lupa untuk memberikan aspirasi. 2. Penuhi cerita ini dengan kerandoman komentar kalian. 3. Jangan lupa untuk menaruhnya di perpustakaan kalian. Seorang...