1

33 2 0
                                    

RALANA ZENDIKAN FAUZIAH adalah tokoh yang sudah sempat aku deskripsikan, Ralana kini sedang memperhatikan penjelasan dari gurunya didepan, dan tak lama kemudian dia mengangkat tangan kanan nya yang membuat guru didepan sana meliriknya

"Bu Dian" ucap Ralana sambil melangkahkan kaki nya mendekat ke arah sang guru

"Iya kenapa Ralana?" tanya guru itu membalas dengan nada lembut

"Saya izin ke toilet ya bu, boleh?" tanya Ralana

"Ohh boleh boleh" balas guru yang hanya dibalas senyuman tipis oleh Ralana

Ralana kemudian melenggang pergi keluar dari kelasnya. Ralana berjalan mengikuti kata hatinya

Jika toilet berada dekat taman sekolahnya berarti seharusnya Ralana berbelok kearah kiri, tetapi bukannya ke kiri Ralana malah berbelok kearah kanan menuju perpustakaan

Dan ya sekarang Ralana berada diperpustakaan, ia sedang mencari-cari buku yang mungkin bagus untuk dibacanya saat ini

Matanya menelusuri setiap rak dengan teliti, dan matanya sedikit menyipit ketika melihat sebuah buku yang menarik perhatian dibagian pojok rak kedua

Tangannya terulur untuk mengambil buku bersampul biru tua dengan garis tengah emas membentuk love itu, tak disangka ternyata yang dia ambil adalah sebuah buku novel dengan judul "Eternal love"

Ah judulnya bikin merinding batin Ralana

Setelah mengambil buku tersebut Ralana memutuskan untuk duduk dibangku perpustakaan paling pojok dan mulai fokus membaca novel tadi.

Lembar-perlembar telah dia baca dengan teliti/seksama, berbagai ekspresi juga dia keluarkan ketika membaca novel tersebut ralat mungkin wajahnya hanya menunjukan raut tertekan

Brak

Ralana melempar buku novel itu ke meja di hadapannya

"Ck sialan! Ceritanya aneh" dumel Ralana kemudian menjatuhkan kepalanya ke meja menghadap dinding

"Tokoh-tokohnya gila, egois bin aneh" gumamnya dengan nada kesal

"Dan kenapa juga saya ikut emosi? Ck!!" ucapnya diakhiri decakan

Hening sesaat, batinnya sedikit bergelut memikirkan isi novel yang barusan dia baca, sampul novel itu terlihat jadul tetapi isi novel tersebut tidak ada jadul-jadulnya sama sekali menurut Ralana.

Kemudian Ralana tak sadar bergumam kembali dengan kalimat yang terkesan nyeleneh

"Kenapa rasanya saya bosan hidup ya?" gumam Ralana bertanya kepada dirinya sendiri, kemudian terlelap yang menyisakan kesunyian didalam ruangan ini

Tanpa Ralana ketahui ternyata tubuhnya perlahan-lahan menjadi transparan dan menghilang seperti terbawa angin bersamaan dengan cahaya terang yang muncul dari dalam buku novel tadi.

***
Ralana membuka matanya saat merasakan sinar matahari yang menyoroti seluruh tubuhnya

Dia kemudian terbangun dan mengambil posisi duduk, Ralana melihat sekelilingnya dengan bingung

Ruangan yang saat ini dia tempati seperti sebuah kamar, karena pada saat ini juga dia sedang terduduk diatas sebuah kasur

Bukan kah tadi dia sedang berada di perpustakaan sekolahnya? Tetapi saat dia membuka matanya yang terlihat bukan banyaknya buku didalam rak melainkan sebuah ruangan yang langit-langitnya menjulang tinggi seperti kamar

Dan tentu saja dia tahu kamar ini bukan kamarnya, kamarnya tidak seluas dan semegah ini

"Dimana??" ucap Ralana bertanya-tanya kepada diri sendiri

RIEN N'EST ETERNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang