5

8 1 0
                                    

Kembali pada posisi Hayla saat ini yang sedang berjalan keluar kelasnya sambil menggerutu sedikitt

"Dasar orang aneh" gerutu Hayla yang tidak terima tadi dituduh secara terang-terangan dan didepan umum

Seumur hidup baru kali ini dia sangat jengkel ketika ada yang berani mengusiknya, mungkin efek banyak kejadian tidak terduga dihidupnya akhir-akhir ini pikir Hayla

Sambil terus melangkahkan kakinya hingga sampailah Hayla dikantin sekolahnya, kemudian berjalan ke salah satu stand minuman dan dia memutuskan untuk membeli jus tomat yang sudah menjadi minuman wajib dibelinya setelah milkshake cookies and cream..

"Mas tur saya beli jus buah tomatnya satu jangan dikasih susu ya, saya tunggu dimeja paling pojok sebelah kanan" ucap Hayla sambil menunjuk meja yang akan dia tempati, kemudian melenggang pergi ketika sudah mendapat anggukan serta jawaban dari sang penjual

"Siap neng, ditunggu ya" jawab Artur/yang biasa dipanggil oleh anak-anak sekolah dengan nama mas tur

Hayla sudah duduk disalah satu kursi paling pojok yang dia pilih, kursi disini kosong padahal tadi saat berjalan dia masih melihat ada beberapa murid mengisi tempat duduk yang dia tempati kini

Mereka kabur dari saya? Dikira saya trex kali ah pake kabur segala ucap Hayla dalam hati kemudian matanya mengelilingi seisi kantin

Jadi ada berbagai macam stand makanan dan minuman disini dari makanan ringan, makanan berat, aneka jus dan milkshake uhh fav Hayla ini mah, dan ada stand khusus coffe juga ternyata, dessert juga ada tapi ga sebanyak jenis minumannya

Matanya kemudian melirik ke arah pintu kantin dimana muncul manusia-manusia yang dia sebut aneh tadi, Hayla sontak berdecak pelan dan mengalihkan pandangannya kemana saja yang penting tidak melihat Abadi dkk

Kantin langsung ricuh karena kedatangan para manusia berjulukan aneh yang sangat sialnya mereka adalah para makhluk yang dijadikan objek perhatian oleh kebanyakan kaum hawa disekolah ini karena kesempurnaan mereka.

***
Tak lama pesanan yang Hayla minta sudah datang dibawa oleh salah satu pegawai wanita

Pegawai tersebut tersenyum kemudian memberikan gelas berisi jus tomat pesanan Hayla tadi

"Ini kak, selamat menikmati!" Ucap pegawai itu dengan senyuman ramah

Hayla mengangguk sebagai balasan

Sang pegawai yang memang dikhususkan untuk berada dikantin tersebut pun kemudian melenggang pergi

Kembali ke Hayla, ia begitu menikmati aktivitasnya saat ini yang sedang meneguk jusnya

Seperti biasa rasanya pasti menyegarkan batin Hayla sambil mengeluarkan ponsel dari saku roknya

Membuka kunci ponsel tersebut kemudian tangannya bergerak memencet aplikasi yang disebut 'Instagram' dan memutuskan menonton reels dalam aplikasi tersebut

Hayla juga sambil terus meminum jus tomatnya, sangat terlihat menikmati dan anteng

Tapi ketenangannya tak berlangsung lama ketika mendengar benda bertabrakan serta bentakan dari seorang lelaki

Untungnya itu bukan masalah untuk Hayla karena kejadian rusuh tersebut tidak terjadi dimejanya

Hayla tak memperdulikan hal itu dan masih sibuk menghabiskan jusnya sambil meng-scroll ig nya, padahal dalam hati dia sudah sangat ingin minggat dari kantin karena sudah tau pasti akan ada drama

Setelah tegukan terakhir dari minuman juga pertanda bahwa dia selesai untuk bersantai-santai dikantin, Hayla bangkit dari duduknya

Bertepatan dengan itu Hayla melihat sebuah gelas melayang ke-arahnya dan Hayla tarik kembali kata-kata yang bilang bahwa ia beruntung beberapa saat yang lalu

Karena ia harus merasakan darah mengalir dikeningnya saat gelas tersebut menghantam keningnya

'Fuck' makinya dalam hati kemudian menatap tajam ke arah Abadi dkk, ralat lebih tepatnya tatapan tajam ia layangkan pada Adnan yang sudah berani-beraninya melempar gelas sehingga keningnya mengeluarkan darah

Saya kurang cepat menghindarnya batin Hayla kemudian melangkah menghampiri Adnan, tangannya juga mengambil sebuah mangkok kosong entah milik siapa, dia ambil disalah satu meja yang dia lewati

Sambil menenteng mangkok ditangannya dia berjalan cepat ke arah Adnan

Dan

Bug

Prang

Suara pecahan mangkok terdengar menggema, namun bukan itu yang menjadi fokus orang-orang dikantin tapi dua orang yang saling berhadapan dengan keadaan yang bisa dibilang cukup mengenaskan dikarenakan kening mereka berdua sama-sama mengeluarkan darah segar

"Impas kan bocah tengik?" Ucap Hayla menekan setiap katanya sambil menatap tajam pada mata Adnan

Adnan menatap Hayla syok, nafasnya terengah-engah entah karena apa tapi Hayla tidak peduli kemudian berniat melenggang pergi

Tapi baru satu langkah tangannya sudah dicekal oleh Adnan, dan sekali hentakan tubuh Hayla sudah berhadap-hadapan sangat dekat dengan Adnan

Tangan kanan Adnan bertengger dibahu Hayla, ia sedikit meremas bahu Hayla guna menahan geram kemudian berucap dengan penuh emosi

"Lagi-lagi lo bully cewe gue? Lo pikir dengan status lo yang disebut anak tunggal kaya raya bisa bikin lo seenaknya disini huh?" Ujar Adnan diakhiri pertanyaan yang tak dijawab sama sekali oleh Hayla

Hayla diam menunggu apalagi yang akan diucapkan oleh pemuda dihadapannya ini

"Bisu? Gabisa jawab karena merasa sama apa yang udah gue bilang sebelumnya?" Papar Adnan lagi-lagi dibalas nafas tenang oleh Hayla

Emosi Adnan kembali naik ketika melihat Hayla hanya diam saja tanpa ada niatan membalas seperti tadi yang kembali melempar balik mangkok kepadanya

"JAWAB BAJINGAN JANGAN CUMA DIEM!!" bentak Adnan yang kemudian meremas kedua bahu Hayla dengan keras tapi tak mampu membuat sang empu kesakitan dan hanya menatap dingin ke arah Adnan

"Orang aneh, mana buktinya? Berikan pada saya sekarang" jawab Hayla membuat Adnan mengendurkan remasan dibahunya

Adnan tersenyum sinis mendengar ucapan tenang Hayla

"Bukti? Ga perlu bukti juga satu sekolah tau yang benci sama Rubia disini tuh cuma lo dasar cewe gila!!" sentak Adnan

Hayla memutar bola matanya malas kemudian menghempaskan tangan Adnan yang bertengger dibahunya, lalu ia mengambil langkah mundur

"Tanpa mengurangi rasa hormat lebih baik anda lihat cctv ditempat kejadian yang menurut anda dimana Rubia dirundung" ucap Hayla

Sebelum Adnan menjawab Hayla sudah memotong terlebih dahulu

"Oh atau mau saya carikan intel? Hacker? Supaya tau kejadian yang sebenernya menimpa perempuan kesayangan anda" ucap Hayla sarkas disertai pertanyaan

Adnan terdiam mendengar rentetan kalimat Hayla

Tak lama Adnan dikejutkan dengan perlakuan Hayla yang menoyor kepalanya beberapa kali sambil berujar

"Berhenti jadi orang aneh, saya juga udah tobat" ujar Hayla kemudian melenggang pergi melangkah menjauhi sumber masalahnya tadi

Orang-orang dikantin tampak tercengang dengan kejadian tersebut selain karena adegan berdarah namun juga dengan kelakuan Hayla yang berani menoyor kening seorang Adnan

Bahkan Adnan tak memperdulikan keningnya yang masih mengeluarkan darah segar, telinganya berdengung masih mencoba mencerna kejadian yang baru saja terjadi

Kantin pun masih sunyi karena kejadian tadi, namun tak lama bell masuk berbunyi membuat mereka mau tak mau harus segera meninggalkan kantin dan masuk ke kelas masing-masing.

***
Sementara Hayla berjalan ringan keluar dari kantin sambil mengusap keningnya yang mengeluarkan darah sejak tadi, oh namun sepertinya darah yang keluar sudah tidak sebanyak sebelumnya jadi ia tak perlu khawatir

Setelah ini dia akan membersihkan lukanya di UKS.

***

























BERSUMBANGGG SAMPAI SINI DLU YAAKK! LUV U😻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIEN N'EST ETERNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang