4

17 4 0
                                    

Di mansion
"Letakkin hp kalian di meja sekarang" ucap Olivia mendadak
"Ha??" Heran yang lain atas ucapan Olivia

"Hufftt, mau gua pasang keamanan, gua yakin mereka ada maksud lain deketin kita"jelasnya

"Maksud?" ucap Kori masih merasa aneh dengan temannya yang satu ini "Liv, kita baru sampai mansion loh, lu udah ngomong ngelantur aja"

"Gua gak ngelantur, ya kalian pikir aja..., apa gak aneh mereka tiba-tiba deketin kita kalau gak ada maksud lain, ya gua tau....,banyak yang mau Deket sama kita, dan gua ngerasa mereka bener-bener aneh" jelas Olivia

"Tapi apa harus perlu banget pasang keamanan di hp, lagian mereka juga gak mungkin makai hp kita kan" kata Miya yang merasa Olivia terlalu berpikiran negatif

"Kita gak bisa tau apa yang dipikirkan mereka, lebih baik jaga-jaga kan" ucap Alessa mendadak

"Tapi Liv, lu gak perlu berpikiran negatif..., Lagian kalau mereka ngedeketin kita tapi ada maksud lain... kita pasti ngerasain hal yang sama persis seperti yang lu rasain" ucap Miya meyakinkan Olivia bahwa semua akan baik-baik saja dan hal yang ada di fikiran Olivia hanya fikiran negatifnya saja

"Guys, Trust me please"

"Ya udah kita lihat besok, kalau gerak gerik mereka memang mencurigakan kita mau serahin masalah ini ke lu" kata Miya mengalah akan sifat keras kepala Oliv

"Gak bisa-, harus sekarang, gua gak mau suatu hal terjadi dengan kita"

"Liv, We believe in you, but please.... Let us see if it's true or not" ucap Kori membantu Miya meyakinkan Olivia

"ok, it's up to you"ucap Oliv dan nada datarnya, dengan ekspresi yang sama
datarnya, karena merasa kecewa akan yang lainnya tidak mempercayai dirinya

"Liv, list--"
(Pergi meninggalkan svs)

Keadaan pun menjadi hening seketika dan Alessa yang dari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan mereka akhirnya membuka suara kembali

"Kalian kenapa sih gak percaya Oliv, gua juga punya pemikiran yang sama dengan Oliv, gua juga curiga dengan mereka,...apa kalian gak mikir selama ini svs jadi nomor 1 karena apa, karena kita saling percaya, dan pemikiran Oliv yang gak pernah meleset, tentang apa yang akan terjadi...., Baru kali ini gua liat kalian gak percaya hal yang 90% bisa terjadi dengan kita"

"Alessa,, We believe in Oliv, but it's better if we don't think wrong, right?" Ucap Kori

"Then why do you refuse it?" Balas Alessa

"Ok sorry, after tomorrow we will see them again, and if there is something strange, we will do it" ucap Miya menyerah

"Why do you have to see the movements first?" Balas Alessa memojokkan perkataan Miya

"Ok besok siang kita lakuin hal itu, kita gak perlu lihat gerak gerik mereka, ya udah karena udah sore menjelang malam, mending kalian bersih-bersih habis itu makan" dan lagi-lagi Miya menyerah melawan ke keras kepalaan Alessa

"Hm" balas Alessa singkat

Outfit

Saat makan malam mereka hanya diam, dan memilih fokus pada makanan mereka masing-masing, hingga Kori membuka suara dan memulai pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat makan malam mereka hanya diam, dan memilih fokus pada makanan mereka masing-masing, hingga Kori membuka suara dan memulai pembicaraan

"Liv, kita mau lakuin hal itu, tapi besok ya..., lagian sekarang udah malam dan besok kita perlu kuliah kan" ucap Kori memulai pembicaraan

"Ok, itu terserah kalian, lagian gua gak enak kalau langsung lakuin tanpa konfirmasi dari kalian" balas Olivia "Ya udah setelah makan, kalian tidur, jangan ada yang bergadang gua pantau kalian dari cctv"

"Ok"

Setelah makan Miya dan Alessa pun pergi ke kamar mereka masing-masing, dan Olivia yang pergi ke arah ruangannya yang berisi alat-alat yang pasti alat yang dapat ia gunakan diantara yang lainnya

Ketika Olivia masuk, pandangannya berhenti pada salah satu komputer yang error, dan tiba-tiba di komputer itu ada mengetikkan sesuatu "DIE!!!"

Belakangan ini Olivia memang sering mendapatkan teror yang menyuruhnya untuk mati
"Shit!!, udah berapa kali sih gua dapat beginian. Lagi dan lagi anjr, gada yang lain apa yah selain "Mati" gitu?"umpatnya

"Hei, insomnia lagi?, Nih gua ada bawain hot chocolate buat lu"

"Kor kok lu ada disini" ucap Olivia tersentak "Nggak ini cuma lagi nyelesain sistem yang error aja" ucapnya bohong "thanks ya, kenapa lu gak kekamar tidur lagian sekarang udah malam kan, ya walaupun besok masuk siang"

"Ooh, gak ada sih belum ngantuk aja, lu sendiri juga belum tidur kan"

"Ya gua belum tidur karena masih ada kerjaan kali" mengubah arah posisi menjadi ke arah dimana posisi Kori duduk "ya udah sekarang lu mau ngapain?"

"Gak ada, rencananya gua mau nemenin lu, gua yakin lu pasti insomnia lagi"

"Hufft, udah gua bilang gua gak insomnia, dah sana tidur"

"Gak gua mau nemenin lu"

"Kori,,, lu denger gua ngomong apa hm?"

"Iya gua denger tapi gua gak mau tidur sekarang"

"Kori,,, tidur sekarang."

"Ck iya-iya gua tidur, tapi setelah kerjaan lu selesai, langsung tidur ok"

"Iya, udah sana tidur"

"Iya-iya, ya udah gua kekamar dulu"

"Iya"

Setelah kepergian Kori, Olivia melanjutkan kembali kegiatan yang sempat tertunda tadi hingga tibalah jam menunjukkan pukul 03.45 Olivia baru berjalan ke arah kamarnya, dan pergi memainkan ponselnya hingga jam menunjukkan pukul 05.30. Dirasa matanya sudah merasa berat ia mencoba kembali untuk bisa teridur.

~~~~~

Cerita part ini sampai sini aja dulu ya author gak maksud mau ngegantung ya tapi...ah sudah lah intinya baca, vote, dan follow akunnya juga ya
Dan jangan lupa tunggu part selanjutnya
Papay😘

Ocho DemoniosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang