Happy reading!
Sorry for typo.Bekerja dirumah sakit terbaik di kota bukan berarti tidak ada celah kesalahan didalamnya. Sudah dua kali semenjak Haechan menjadi dokter di rumah sakit tersebut, ketua dari rumah sakit tempat ia bekerja berganti.
Awalnya, ketua itu melakukan korupsi besar-besaran. Haechan ingat saat itu, rumah sakit memberikan fasilitas tidak layak pada pasien yang bukan VVIP. Dirinya saat itu ingin protes, tetapi bagaimana lagi? Dirinya baru masuk bekerja, jika dikeluarkan akan jadi suatu lelucon bagi Renjun.
Dan sekarang ketua rumah sakit diganti lagi. Semua dokter masuk ke aula untuk menyambut kedatangan dokter baru tersebut. Di jadwal tertera acara akan dilaksanakan jam 8 pagi, tapi Haechan baru bangun pukul 07.00 pagi.
Telat? Tentu saja pasti. Bahkan teman genitnya Renjun sudah menelepon dirinya beberapa kali."Yak! Bisakah kau tidak menelepon aku dulu?! Aku akan menyetir bodoh!"
"Aku menelepon mu karena perduli bitch! Sudahlah cepat, 5 menit lagi acara dimulai." Tanpa mau mendengar suara Renjun lagi, Haechan menutup panggilan itu.
Membawa mobilnya keluar dari parkiran apartemen yang ia tinggali dan melaju cepat membelah jalan ibu kota. Untung saja perjalanan tidak macet, dirinya akan menjadi orang tersial jika semua itu terjadi.
Sesekali pria manis itu melihat kearah jam, sudah pukul jam 8 pagi! Ia akan benar-benar malu saat masuk ke aula nanti. Setelah sampai, dirinya memarkirkan mobilnya itu sembarangan. Lalu pergi menuju lift untuk sampai di gedung aula.
Sial! Waktu terasa begitu cepat berjalan, Haechan mengatur nafasnya setelah berada tepat didepan pintu. Dengan senyum tipis dirinya percaya diri membuka pintu.
Sontak semua orang melihat kearahnya. Senyum percaya diri itu perlahan memudar. Dan disana, pria tegas yang akan menjadi ketua baru rumah sakit Seoul hospital itu juga melihat ke arah Haechan.
Haechan menunduk. "Maaf aku terlambat, sajangnim." Ujar Haechan pada pria tua yang sedang berbicara. Pria itu, sebut saja pak Kim mendengus. "Kali ini aku maafkan, sekarang duduk ditempat mu!"
Haechan mengangguk, lalu duduk didekat Renjun. Akhirnya nafasnya perlahan mulai teratur setelah duduk, Renjun terkekeh kecil melihat sahabatnya menderita. "Kau benar-benar begitu mengenaskan, Lee."
"Diamlah! Jadi, yang mana ketua baru itu? Aku melihat semuanya begitu tampan dan gagah. Kecuali dokter Kim!"
"Yang melihatmu terus, itu ketua baru kita. Ngomong-ngomong, dia melihatmu dengan tatapan dingin seperti itu, aku jadi merinding."
Haechan sontak menoleh, pria itu. Pria yang digadang-gadang ketua baru rumah sakit, melihat dirinya dengan tatapan dingin. Kenapa ciri-ciri nya mirip sekali dengan vampir? Dan kenapa pria itu melihatnya?
"Baiklah, karena ketua Yoon mengalami masalah pribadi atas kemundurannya menjadi ketua rumah sakit ini, maka beliau diganti oleh ketua Jung, saya persilahkan ketua Jung untuk memberikan pidato."
Riuh tepuk tangan menggema, meskipun tidak terlalu banyak yang hadir karena hanya senior dan dokter menganggur saja, tetapi tepuk tangan begitu keras terdengar.
Orang yang menatap Haechan tadi berdiri dihadapan mic, berdehem sebentar lalu berbicara. "Terimakasih, aku tidak akan berbicara banyak tetapi semoga aku memberikan hal positif untuk rumah sakit ini. Aku Jung Jaehyun, memiliki aturan yang akan aku beritahu di email kalian masing-masing, sekali lagi terimakasih"
Lalu Jaehyun kembali duduk. Haechan menganga dibuatnya. Benar-benar pidato yang sangkat singkat! Andai saja gurunya seperti itu dulu.
"Dia tampan ya, Chan. Tapi kenapa ketua baru itu melihatmu terus? Dan tatapannya mengintimidasi terus sedari tadi." Haechan menggeleng, ia sedang berusaha untuk tidak melihat wajah ketua Jung, tetapi Renjun selalu saja memancingnya.
"Ck, diam! Mungkin dia melihat orang di belakangku atau disampingku!"
Sementara itu, ketua baru kita Jung Jaehyun. Sedang menahan hasrat atas wangi yang menguar dari tubuh seseorang yang baru saja datang beberapa menit yang lalu karena terlambat.
Jung Jaehyun, pria vampir penuh dengan kelicikan itu menemukan darah yang selama ini para bangsa vampir cari. Dirinya begitu sangat senang karena lebih awal menemukan pemilik darah tersebut.
Darahnya sangat spesial, bahkan satu tetes darah tersebut bisa membuat satu klan menjadi klan vampir terkuat, bahkan mungkin bisa setara dengan alpha yang sifatnya lebih dominan dari vampir. Darah itu tercium lebih wangi dan menggoda, tergantung kepribadian orangnya.
Vampir bisa mencium mana darah spesial dan mana darah yang hina. Tetapi pengecualian untuk darah Haechan, darah itu benar-benar langka.
Jaehyun menutup matanya, lalu menghirup aroma darah Haechan yang menguar. Johnny, tangan kanannya yang berada disampingnya saja sampai mengepalkan tangan karena menahan hasrat ingin menghisap darah itu.
Tetapi menghisap darah Haechan tidak semudah itu, hanya orang tertentu yang bisa. Dan orang itu harus benar-benar kuat. Itu yang tertulis dalam buku kuno turun temurun kerajaan Neo.
Aroma darah memang banyak, tetapi Jaehyun tidak menyukai darah orang-orang dihadapannya ini. Hanya Haechan, hanya pria itu yang ia sukai.
"Ternyata menemukan darah istimewa itu tidak sulit, master." Ujar Johnny dengan volume yang kecil.
Jaehyun menyeringai. "Kau benar, dia benar-benar manis. Manis rupanya dan darahnya. Kita harus menjaganya agar klan saphire tidak mengincarnya!" Titah Jaehyun.
Johnny mengangguk paham. "Baik, master."
Tbc.
Gimana? Suka nggak?
Kalo nda suka nda bakal saya lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood (Jaehyuck)
FantasyKerajaan Vampir Neo sedang membutuhkan darah yang sangat suci sejagat alam semesta demi memperkuat kekuatan mereka, mencegah agar kerajaan Vampir lain, Kerajaan Saphire tidak bisa menembus pertahanan mereka. Namun, keberadaan darah itu sudah sangat...