Happy reading!
Sorry for typo!Disinilah Haechan sekarang, di ruangan kepala rumah sakit barunya yang cukup gelap. Karena demi apapun, catnya sudah hitam, semuanya serba hitam dan hanya ada beberapa lampu yang menyala! Sungguh menganggu pemandangan Haechan yang menyukai warna cerah.
Tapi ia tidak bisa banyak berkomentar, dirinya tengah takut. Bagaimana jika ketua Jung memanggil nya karena ingin memecatnya?! Sia-sia dirinya mempelajari tentang orang yang mentalnya terganggu, jika harus berakhir dengan cepat.
Ah tapi Haechan, semuanya tidak akan sia-sia jika tentang ilmu.
"Maaf menunggu lama Haechan-ssi." Haechan langsung mendongak mendengar suara datar itu, dan nampak Jaehyun dengan setelah jas dokter yang sama dengannya. Dirinya hanya dapat mengangguk kaku, takut sekali melihat aura intimidasi Jaehyun.
"Tidak apa-apa pak. Jika boleh saya tau, ada apa memanggil saya kesini?"
Jaehyun duduk ditempatnya, memejamkan mata menghirup sesuatu yang memanggil hasratnya. Seolah berbicara jika ia harus meminumnya, darah. Ya, darah Haechan kini benar-benar tercium harum dan menyegarkan.
Jaehyun membuka pejaman matanya lalu tersenyum tipis. "Kau tidak memiliki kesalahan apapun. Tapi Ketua sebelumnya bilang aku bisa mengangkat asisten dokter dirumah sakit ini."
Haechan mengangguk membenarkan. "Ya, tapi kau memiliki Pak Johnny, jadi kau tidak usah mengangkat orang lagi pak." Setahu Haechan si begitu.
"Tapi aku tetap ingin mengambil asisten dari rumah sakit ini. Dan kau, aku memilih kau Haechan-ssi."
Refleks, saat namanya disebut ia melotot. "A-apa pak?"
"Aku yakin kau tidak memiliki gangguan pendengaran. Kau harus selalu ada saat aku membutuhkan mu, tetap dalam pengawasan ku Lee Haechan."
Haechan menggeleng. "Ada banyak dokter hebat disini pak. Aku bisa mengenalkannya padamu, kenapa harus aku?!" Ia tidak bisa membayangkan bagaimana sibuknya menjadi asisten dokter, apalagi ini ketua rumah sakit?!
"Aku tidak suka ditolak, kau boleh pergi!" Dengan sangat tidak rela, Haechan pergi. Johnny yang entah kapan sudah berada di belakang Jaehyun. "Aromanya benar-benar manis John."
"Benar master, dan sepertinya aroma kuat ini tercium oleh sekutu."
"Awasi dia!" Titah Jaehyun, Johnny mengangguk lalu menghilang.
"Lee Haechan, i got you."
[BLOOD]
Haechan menutup pintu ruangannya sangat keras, meluruhkan tubuhnya dibalik pintu dan mengusap wajahnya keras. Apa kehidupan tenangnya akan berakhir?! Kenapa ia apes sekali?!
Perasaannya mengatakan jika ia tidak pernah menonjolkan apapun. Ia bukan Renjun yang ambisius, ia dokter yang mengedepankan kesehatan pasiennya. Bukan uang, jabatan dan pujian.
"Astaga aku akan gila sebentar lagi." Dirinya beranjak dan meminum air putih. Menghirup napas lalu menghembuskan nya perlahan.
Tok tok tok!
Bunyi pintu ruangan diketuk, Haechan menyuruh si pelaku masuk dan nampak suster dengan papan ditangannya. "Dokter Haechan, sudah pukul 2. Konsultasi akan dibuka kembali."
"Baiklah, terimakasih." Suster itu mengangguk. Tak lama datang seorang pasien dengan hoodie hijaunya, menatap dirinya seolah dirinya adalah mangsa yang selama ini dicari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood (Jaehyuck)
FantasyKerajaan Vampir Neo sedang membutuhkan darah yang sangat suci sejagat alam semesta demi memperkuat kekuatan mereka, mencegah agar kerajaan Vampir lain, Kerajaan Saphire tidak bisa menembus pertahanan mereka. Namun, keberadaan darah itu sudah sangat...