3 : Aku mau sembuh

1.4K 97 9
                                    

Hai..
Terima kasih untuk respon baiknya❣️
Selamat membaca dan semoga sukaa

🕊️

Ini sudah hari ke 3 Kalandra di rawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini sudah hari ke 3 Kalandra di rawat. Selama itu pula Binar tidak pernah absen menemani. Meskipun kerap kali diacuhkan, gadis itu tidak peduli. Yang paling penting dirinya ada disisi Kalandra, tidak meninggalkan lelaki itu. Orang tuanya maupun orang tua Kalandra sendiri pun tidak keberatan. Mereka pikir, Binar sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusan.

Berbicara orang tua Kalandra, selepas lelaki itu menyuruhnya pergi di hari pertamanya masuk rumah sakit. Ketika keluar, gadis itu langsung bertemu dengan ibu Kalandra, berpapasan di pintu kamar rawat Kalandra. Binar pun menceritakan siapa dirinya, hubungannya dengan Aira, dan kenapa dia dan Kalandra bisa berakhir di rumah sakit ini. Mendengar penuturan gadis cantik di hadapannya, Namira, ibu Kalandra tersenyum sambil menangis lalu meminta Binar untuk memeluknya. Tanpa disuruh dua kali, gadis itu langsung memeluk wanita paruh baya di depannya. Hangat dan nyaman.

Dalam pelukannya, Namira tidak henti-hentinya berterima kasih kepada Binar. Wanita itu tidak dapat berpikir apa yang akan terjadi kepada putranya jika saat itu tidak ada Binar. Wanita itu juga berterima kasih, karena Binar mau menunggui Kalandra hingga wanita itu datang. Wanita itu, meminta maaf jika dirinya beserta Kalandra merepotkan Binar.

Namun Binar menggeleng, lalu mengurai pelukan diantara mereka berdua. Gadis itu tersenyum tulus dengan tatapan sendu. Diusapnya dengan pelan kedua bahu Namira yang memikul beban yang berat.

"Tante gak perlu minta maaf. Memang ini hal yang harus aku lakukan. Menemani Kak Kalandra bukan hal yang merepotkan. Jangan merasa bersalah tante, kalau diizinkan aku dengan senang hati mau membantu tante merawat Kak Kala."

Mendengar jawaban tulus dari Binar, gadis yang baru ditemuinya beberapa menit yang lalu, gadis yang ternyata merupakan teman kecil anaknya, gadis yang sangat tulus dan cantik ini. Ah, Namira tidak tau harus mengungkapkan rasa syukurnya seperti apa. Semenjak kecelakaan itu terjadi, dan semenjak kondisi Kalandra berubah dalam waktu semalam, lelaki itu seolah kehilangan dunianya. Namira berharap, dengan kehadiran Binar dapat memberikan cahaya di dunia Kalandra yang sudah terlanjur kelam.

"Nak Binar, terima kasih.. Terima kasih banyak." Namira langsung berhambur, memeluk gadis itu kembali. 

Usai perbincangannya dengan Namira, gadis itu menepati ucapannya. Dengan Namira, ia bergantian menjaga Kalandra. Meskipun Kalandra mengacuhkannya, namun gadis itu tidak gentar. Dia tetap menemani Kalandra, tidak peduli lelaki itu tidak mau menatapnya ketika bicara, tidak peduli lelaki itu selalu mengalihkan pandangannya ketika Binar datang, tidak peduli lelaki itu tidak bersuara kecuali kata-kata penolakan, atau bahkan pengusiran. Gadis itu dengan setia dan sabar mendampingi Kalandra menjalani perawatan. Ini bukan perkara obsesi, ini hanya satu-satunya hal yang bisa Binar lakukan agar lelaki itu tidak merasa sendiri.

Kala Binar Menyapa (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang