lembar empat

1.4K 219 25
                                    

Hari ini hari minggu, xiao yi libur dan mengekori kemanapun ibunya melangkah.

Xiao Zhan sedang sibuk memasak sup untuk makan siang xiao yi.

Sementara Xiao Yi duduk di kursinya bermain dengan mobil mobilannya menunggu ibunya selesai memasak.

Tok tok

Xiao Yi menoleh kearah pintu, dia ingin memberi tahu ibunya kalau ada yang mengetuk pintu rumah mereka tapi bocah itu berpikir jika ibunya sedang sibuk dengan masakannya.

Xiao Yi berjalan kearah pintu dan membukanya, bocah tujuh tahun itu mengerjap bingung saat melihat seorang pria dewasa berdiri di depannya dengan memasang senyumnya.

"Apa ibumu ada?"

Xiao Yi mengangguk, Yibo terkejut karena bocah di depannya hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Aku ingin bertemu dengan ibumu, apakah boleh?"

Xiao Yi lantas ke dapur, ia memegangi tangan ibunya.

"Kenapa?"

Xiao Yi menunjuk kearah pintu, Zhan mengikuti arah pandangan puteranya. "Tunggu sebentar." Zhan mematikan kompornya, ia masih pakai apronnya, berjalan cepat ke depan pintu.

"Y-yyibo...." Zhan terkejut bagaimana bisa Yibo menemukannya disini.

"Zhan, lama tidak bertemu." Sapa Yibo masih tersenyum.

Zhan menepi. "Ayo masuk."

Yibo duduk di kursi kayu, ruang tamu itu menyatu dengan dapur dan hanya terhalang sekat setinggi satu meter.

Zhan menyajikan secangkir kopi untuk tamunya. "Minumlah, hanya kopi itu yang biasa aku minum." Ia duduk dengan perasaan was-was.

Xiao Yi segera masuk ke kamarnya, dia tidak berani mendengarkan pembicaraan ibunya dengan sang tamu.

"Terimakasih..."

Zhan hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Bagaimana kabarmu?" Yibo memperhatikan penampilan xiao zhan yang terlihat lebih kekar dengan kulitnya yang sedikit gelap, dulu Zhan sangat ramping dan mulus.

"Seperti yang kau lihat, aku baik." Zhan tidak tahu harus bersikap seperti apa di hadapan mantan kekasihnya.

"Jadi selama ini kau tinggal disini, menjauh dariku."

"Ya, aku sudah lama tinggal disini, aku tidak menjauh darimu aku hanya melanjutkan hidupku disini." Jawab Zhan.

"Apa dia...anakku?"

Zhan melebarkan netranya sepersekian detik. "Bukan."

Zhan takut Yibo akan membawa paksa xiao yi darinya jika pria itu tahu kalau xiao yi adalah puteranya.

"Dia sangat mirip denganku, tapi kerlingan matanya sama persis sepertimu." Yibo tak ingin memaksa xiao zhan untuk berkata jujur sekarang, dia senang karena Zhan tak menolak kedatangannya.

"Katakan saja apa maksudmu menemuiku?"

"Kembalilah padaku zhan."

Zhan menganga lebar, apa Yibo tidak salah bicara saat ini. "Aku tidak mau." Tolaknya tegas.

"Kenapa?" Yibo tidak mengerti kenapa xiao zhan sekarang sangat dingin padanya.

"Aku sudah nyaman disini bersama anakku, kau sebaiknya kembali ke rumahmu, jangan datang lagi." Zhan ingin mengakhiri percakapan diantara mereka berdua.

Lost In Love (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang