lembar lima

1.3K 191 30
                                    

Pagi-pagi sekali Zhan sudah sibuk dengan berbagai macam olahan masakannya untuk sarapan, hari ini dia memutuskan untuk libur berjualan, suasana hatinya sedang tak baik, masakannya bisa kacau dan ia akan mendapat banyak komplain dari para pelanggannya nanti.

Xiao Yi sibuk bersiap untuk sekolah, Yibo masuk ke kamar sederhana bocah itu.

"Kau akan pergi ke sekolah?" Tanya Yibo memperhatikan xiao yi sibuk mengemas buku pelajarannya.

Hati Yibo seolah di remat paksa melihat bagaimana kondisi sepatu yang di pakai xiao yi, sepatu itu terdapat jahitan di sana sini, ia tertunduk dalam, berapa lama ia sudah menelantarkan xiao zhan dan xiao yi seperti ini.

"Kita mampir ke toko perlengkapan sekolah dulu, baru ayah antar kau ke sekolah."

Xiao Yi menggeleng, ia tidak menyukai sosok pria dewasa di depannya, menurutnya karena pria itu lah ibunya menderita bertahun-tahun disini.

"Kenapa?" Yibo jadi khawatir.

Xiao Yi hanya menggeleng sebagai jawabannya, ia lalu memakai tas sekolahnya dan berlalu keluar kamarnya mengabaikan sosok pria dewasa yang dia ketahui sebagai ayahnya.

"Aku tidak menyukaimu, karena kau ibu menderita di sini bertahun-tahun, kau kemana saja selama itu? Saat aku dan ibu sudah terbiasa menjalani kehidupan disini kau tiba-tiba muncul dan bersikap layaknya seorang ayah yang penyayang, aku tidak butuh!"

Yibo masih berdiri di tengah kamar sempit xiao yi, satu yang ia sadari puteranya tidak menyukai kehadirannya, semua itu terlihat jelas di wajah xiao yi saat bertatap muka dengannya.

Zhan sudah hampir mengeluarkan suaranya saat xiao yi melenggang keluar rumah tanpa menoleh kearahnya, ia mengerutkan keningnya melihat sikap aneh puteranya.

Tidak biasanya xiao yi bersikap acuh seperti itu padanya.

"Yiyi tunggu!" Seru Zhan sambil menyusul puteranya.

Xiao Yi menghela nafasnya, ia berhenti dan membalikkan tubuhnya, ia lantas menulis sesuatu di buku catatannya.

"Ya ibu, ada apa?"

Zhan tersenyum lega karena puteranya meresponnya, ia menghampiri xiao yi dan mengusap lembut pipi puteranya.

"Ibu antar ke sekolah ya."

Xiao Yi menggerakkan tangannya sebagai bahasa isyarat. "Tidak ibu, yiyi ingin pergi sekolah sendiri."

Zhan cukup kaget, tidak biasanya xiao yi menolak, biasanya xiao yi akan senang hati menerima tawarannya.

"Kenapa nak?"

Xiao kembali menulis sesuatu di buku catatannya. "Hari ini yiyi ingin pergi sendiri."

Zhan memaksakan senyumnya setelah membaca tulisan puteranya. "Baiklah, tapi hati-hati ya."

Xiao Yi mengangguk lalu melangkah pergi untuk ke sekolahnya.

Yibo menghampiri Zhan yang masih berdiri di depan rumah, ia menatap punggung sempit xiao yi yang perlahan menjauh.

"Zhan..."

Xiao Zhan mendongak menatap Yibo. "Ya?"

"Sepertinya xiao yi tidak menyukai kehadiranku disini." Ucap Yibo.

"Jangan berpikiran seperti itu, yiyi jarang bersosialisasi dengan orang lain selama ini, mungkin dia belum terbiasa dengan kehadiranmu." Zhan sebenarnya berpikir hal yang sama seperti Yibo tapi ia mencoba mengenyahkannya.

"Mungkin saja..."


*****

Zhan berdiri di depan rumahnya, ia menunggu xiao yi yang belum juga pulang, ia jadi khawatir terjadi sesuatu pada xiao yi di sekolah.

Lost In Love (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang