lembar dua

1.1K 211 34
                                    

Beijing....






Seperti hari-hari biasanya Yibo selalu bangun pagi meskipun ia baru bisa tertidur saat jam merangkak pagi, dia biasa tidur satu atau dua jam saja setiap harinya.

Nyonya Wang dan suaminya sudah duduk menunggu Yibo di ruang makan.

" Kemarilah, kita sarapan bersama." Ajak nyonya Wang.

Yibo duduk, mereka bertiga memulai sarapan. Hanya denting sendok, garpu dan piring yang saling beradu memenuhi ruang makan yang luas itu.

" Nanti siang temanilah Zheng Shuang makan siang bersama, ibu sudah menentukan tempatnya." Nyonya Wang sudah berkali-kali menjodohkan Yibo dengan gadis gadis cantik puteri temannya tapi selama ini Yibo selalu dingin dan tidak peduli.

Yibo berhenti mengunyah makanannya, selera makannya menguap entah kemana. " Aku sibuk." Jawabnya singkat.

" Ayolah Yibo, Zheng Shuang gadis yang cantik dan pintar, dia akan sangat cocok jika menjadi istrimu." Oceh nyonya Wang.

Sementara itu tuan Wang masih menikmati sarapannya, istrinya yang selalu sibuk menjodohkan Yibo dengan gadis gadis itu, padahal dirinya tidak terlalu peduli, jika Yibo sudah ingin menikah ya pasti menikah tidak perlu di paksa.

" Berhenti mengatur urusan pribadiku, aku tidak suka." Tandas Yibo dingin, dia mengelap bibirnya dengan serbet lalu beranjak meninggalkan kedua orang tuanya, dia malas berdebat.

Nyonya Wang mendecih kesal, selalu saja sikap Yibo sangat dingin, bagaimana ada gadis yang bersedia di jodohkan dengan Yibo kalau seperti ini, pasti Yibo masih memikirkan si bocah yatim piatu itu.

" Sampai kapan Yibo akan terjebak dengan perasaannya terhadap bocah yatim itu tck!" Dengus nyonya Wang kesal.

" Setidaknya Yibo tak lagi mengigau memanggil nama bocah itu sejak beberapa tahun ini, berhenti menjodohkan Yibo, jika dia sudah menemukan gadis yang tepat Yibo pasti akan menikah." Sela tuan Wang.

" Sampai kapan, kita semakin tua dan Yibo masih sendiri, aku ingin menimang cucu!" Seru nyonya Wang.

" Serahkan semuanya pada Yibo, jangan terlalu ikut campur urusan pribadi yibo, dia sangat keras."

" Baiklah..."




******

Chouzhu....




Xiao Yi pulang sekolah dengan berjalan kaki, dia tidak ingin merepotkan ibunya dengan meminta di jemput, ibunya masih sibuk berjualan saat ini.

Sepanjang jalan xiao yi bertemu dengan teman-teman sekolahnya, memang di sekolah xiao yi selalu menyendiri, bukan karena ia anak yang pemalu tapi dia menghindari teman-temannya yang sering menghinanya dan tak jarang mereka juga sering menghina ibunya yang seorang pria, saat istirahat pun dia lebih memilih memakan bekalnya di taman belakang sekolah, menyendiri dan itu membuatnya tenang.

" Lihat dia, ibunya seorang pria, aku tidak percaya. Jangan-jangan dia anak pungut dan pria yang mengaku ibunya itu hanya orang gila." Ocehan ocehan penuh cemoohan dari orang-orang yang di temuinya sepanjang jalan membuat xiao yi mempercepat langkahnya, dia tak ingin membalasnya atau ibunya akan marah.

"Ibu pasti sudah pulang, yiyi rindu dumpling buatan ibu."

Bocah tujuh tahun itu lalu berlari secepat yang ia bisa saat jarak rumahnya hanya tingg beberapa meter lagi.

Lost In Love (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang