lembar enam

1.2K 168 32
                                    

Meski terkikis jarak dan waktu

Cinta ini tak pernah berubah

Bagaimana mungkin aku bisa menata hidupku

Jika itu harus ku jalani tanpamu?

Tak peduli langit dan bumi tak merestuiku

Aku tetap memilihmu










Pagi hari di apartemen Yibo, xiao zhan bangun pagi-pagi sekali seperti kebiasaannya sejak dulu.

Zhan menyiapkan sarapan untuk Yibo dan xiao yi dengan bahan-bahan seadanya, satu yang ia pahami Yibo sama sekali tak memperhatikan kesehatannya terbukti dari isi kulkas pria itu yang di penuhi minuman soda dan makanan cepat saji yang sama sekali tidak baik untuk kesehatan.

Selesai menyiapkan sarapan xiao zhan melanjutkan aktivitasnya membersihkan apartemen Yibo yang sedikit tak terawat, tangannya gatal setiap kali melihat debu yang menempeli perabotan di tiap ruangan.

"Zhan, apa yang kau lakukan?" Suara Yibo dari belakang mengejutkan xiao zhan yang sedang mengelap kaca jendela di ruang tamu.

"Astaga! Kau mengejutkan aku!" Gerutu Zhan pelan, ia benar-benar terkejut.

Yibo menghela nafasnya, mengambil alih kain lap di tangan zhan. "Aku tidak ingin melihatmu lelah melakukan hal yang bukan tugasmu, duduk saja."

Zhan menggeleng. "Aku tidak biasa duduk diam setiap pagi, aku biasa sibuk mengurus xiao yi dan jualanku." Jelasnya.

Yibo terdiam, benar, selama ini xiao zhan banting tulang tanpa kenal lelah merawat xiao yi sendirian tanpa dirinya.

"Maaf, aku tak pernah ada disisimu selama ini, aku tahu kau pasti sangat lelah melakukan semuanya sendirian." Gumam Yibo merasa bersalah, ini semua salahnya.

Zhan menggeleng. "Jangan menyalahkan dirimu, aku yang memilih pergi dari sisimu, jangan pikirkan masa lalu lagi." Ia tersenyum, mengusap lembut bahu Yibo.

Yibo tak pernah bisa melupakan sosok pria di hadapannya sedetik saja, selama delapan tahun ini ia selalu memikirkan xiao zhan, merindukannya tanpa pernah kenal waktu.

"Terimakasih banyak, kau sudah me jaga xiao yi dengan sangat baik, biarkan aku menebus semuanya zhan, biarkan aku yang menjaga kalian berdua mulai saat ini, sudah cukup kau menanggung semua lelah dan lukamu sendirian, disini ada aku....kau percaya padaku?"

Yibo menatap sendu wajah xiao zhan yang selalu membuatnya tenang, damai nan tentram.

Zhan tersenyum lebar. "Aku percaya padamu."

Yibo membelai pipi halus zhan dengan ibu jari tangannya, bagaimana bisa ia mampu hidup sendirian tanpa xiao zhan selamanya sedangkan hati dan pikirannya selalu ada nama xiao zhan di dalamnya.

"Aku selalu mencintaimu zhan, selalu." Bisik Yibo meneteskan air matanya mengingat delapan tahun sudah ia hidup sendiri terpisah dari belahan jiwanya.

"Meski terkikis jarak dan waktu rasa cintaku tak pernah berkurang yibo, aku selalu mencintaimu, selalu..." Balas xiao zhan merengkuh tubuh bergetar Yibo yang kini tampak rapuh di depan matanya.

Lost In Love (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang