Tak terasa sudah satu tahun aku dan Dara menetap dirumah ini. Ade Irma, bayi yang aku jumpai saat aku dan Dara terlempar kemari kini sudah tumbuh menjadi gadis kecil yang imut. Usianya baru 1 tahun.
Terkadang, aku sering mendengar dia berceloteh dan bercanda bersama sang kakak, Yanti Nasution.__________________________________
1 Maret 1961
12:00"Kaka, Kaka"
Terlihat Ade menarik narik bajuku
Sambil tersenyum dia berkata
"Ayo main kakak"Hihihi, dia sangat menggemaskan.
Baiklah Ade, ayo kita bermain.
Aku menggendongnya menuju ruang tengah, tempat kami bermain. Dengan kakinya yang mungil, Ade Irma berlari lari kecil dan tangannya berusaha untuk menggapai mainannya. Aku terkekeh melihat tingkahnya yang sangat menggemaskan.
Hehehe, tidak sampai ya, Ade?
Biar kakak yang ambil ya.
Aku mengambil kotak yang berisi mainan kesayangan AdeDengan cepat, Ade menumpuk balok mainannya dan menyusunnya hingga berbentuk seperti sebuah rumah.
Wahhh Ade pintar yaa... Ucapku sambil meng-unyel unyel pipi Ade yang tembem.
Lalu dia berkata lagi padaku
"Kaka, Kaka. Ade haus"
Hm? Ade haus ya? Sebentar yaa, biar kakak ambilkan dulu minuman nya Ade.Aku bergegas mengambil botol minum Ade dan memberikannya kepada Ade.
Vanya, ayo makan dulu! Ajak Ade juga! Mama sudah memasak makan siang yang lezat untuk kita!Oke Yanti, aku kesana sekarang!
Ade, kita makan dulu yuk!
"Nasi, nasi" Ade mengucapkan kalimat itu padaku.
Iya, kita mau makan nasi.
Kakak gendong yaaAku segera menggendong Ade dan membawanya ke ruang makan.
Dan kami pun makan siang bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
The story of Ade Irma Suryani Nasution
Fiksi Sejarahmengisahkan tentang putri jendral Nasution yang tewas tertembak pada peristiwa G30S PKI yang saat itu masih berusia 5 tahun karena berusaha menjadi tameng bagi ayahnya