-16-

1.4K 200 20
                                    

Jennie terduduk dengan lemes disamping Jisoo. Dia baru aja selesai mendonorkan darahnya untuk Rosie. Beruntung sekali,golongan darah Jennie sama seperti darah Rosie dan sekarang darahnya mengalir didalam badan sang anak.

"Istirahat aja. Biar kakak yang menunggu"ujar Jisoo mengelus kepala Jennie yang bersandar dipundaknya itu.

Tidak butuh waktu yang lama,dengkuran halus Jennie mula kedengaran. Dia tertidur dengan tenang.

3 jam berlalu, Dokter Jane keluar dari ruangan operasi. Jisoo langsung aja membangunkan Jennie"So, how's Doc?"

Dokter itu tersenyum"The operation went smoothly. But we don't know when she will wake up. Her body needs time to adapt to the new heart"

Jennie sama Jisoo sontak bernafas lega"Thanks a lot Doc" ujar Jennie

Dokter itu mengangguk dan berpamitan pergi dari sana. Rosie pula langsung dibawa masuk keruang inap.












Sudah 8 jam Rosie keluar dari ruangan operasi namun bocah itu masih belum sadar dari tidur panjangnya. Jennie juga setia menemani Rosie dengan tangan hangatnya yang menggenggam tangan dingin sang anak"Ayo bangun sayang. Kamu harus bangun. Jangan tinggalin Mommy"Jennie terus aja mengajak Rosie untuk berbicara;berharap agar anaknya itu akan segera membuka matanya.

"Jen"Jisoo memegang pundak Jennie"Sekarang sudah jam 7 pagi. Kakak ke hotel duluan ya. Nanti kakak sama yang lain kembali kesini. Mendingan kamu tidur aja. Kamu butuh istirahat"Jennie hanya mengangguk tanpa menatap kearah sang kakak.

Jisoo beralih mengelus kepala Rosie"Rosie harus bangun ya. Tante sama yang lain menunggu kamu"bisiknya dan berganjak pergi membuatkan ruang inap itu kembali hening.








:
:

Disisi lain,terlihatlah Yoona yang melamun dibalkon hotel. Dia sama sekali tidak bisa tidur gara gara penyesalan yang menghantui dirinya itu. Dia juga tidak sadar atas kelakuannya yang tega menenggelamkan cucu yang tidak dianggapnya itu kedalam bathtub.

Hah~ Andai waktu bisa diulang,dia pasti tidak akan melakukan hal bodoh itu.

"Sudah menyesal?"suara berat suaminya itu mula kedengaran.

Dia menunduk"A-aku menyesal. Aku sudah menyakiti sosok anak kecil yang sama sekali tidak bersalah itu"lirihnya

Siwon merengkuh sang istri kedalam pelukan"Menyesal juga sudah tidak berguna. Tadi Jisoo bilang kalo operasi Rosie berjalan lancar tapi dia masih belum sadar. Bisa aja dia koma. Mendingan sekarang kamu mandi terus siap siap. Kita kerumah sakit bareng yang lain"

Yoona mengangguk patuh dan bergegas memasuki kamar mandi. Dia harus segera bertemu Rosie sama Jennie dan meminta maaf atas kelakuannya itu.

:
:
:

Jennie terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu ketika mendengarkan suara mesin detak jantung Rosie"R-Rosie"air matanya kembali mengalir keluar ketika melihat badan sang anak mula kejang.

Dielusnya kepala itu dengan tangan yang gementar. Tidak lupa juga dia menekan tombol kecemasan yang ada"J-jangan seperti ini sayang. Hiks,jangan tinggalin Mommy. Mommy mohon"isak Jennie

Sang Dokter memasuki ruangan itu bersama beberapa orang suster. Jennie langsung menjauh untuk memberi ruang kepada sang Dokter. Terlihatlah satu cairan yang disuntik masuk kedalam infus yang dipakai oleh Rosie itu membuatkan kejangnya terhenti.

"Her condition worsened. It seems the heart still hasn't adapted to the body. I'm sorry but now she's in a coma"

Jennie tersentak kaget ketika mendengar penuturan Dokter itu. Kondisi Rosie semakin memburuk karna jantungnya belum beradaptasi dengan badannya dan sekarang dia koma.

"Apa yang terjadi?"bingung Jisoo yang datang bersama yang lain itu.

Dokter itu tersenyum tipis dan berpamitan pergi bersama sang suster

"Jen-"belum selesai Jisoo mengajukan pertanyaan,Jennie malah memeluk dirinya dengan erat.

"Hiks kak. T-tadi Rosie kejang kejang"isak Jennie"K-kondisinya memburuk. D-dia koma"lanjutnya membuatkan yang lain tersentak kaget.

Yoona semakin merasa bersalah. Gimana kalo dia tidak diberi peluang untuk meminta maaf sama Rosie? Dia pasti akan dihantui rasa bersalahnya seumur hidup.

"Rosie"mata Lisa berkaca kaca ketika melihat kondisi sahabatnya itu.

"Jennie!"Jisoo berseru kaget ketika Jennie tiba tiba aja pingsan didalam dakapannya.

Siwon bergegas menggendong anak bungsu nya itu dan membaringkan Jennie diatas kasur kosong yang sudah ada didalam ruangan itu. Jisoo pula bergegas memanggil sang Dokter untuk memeriksa kondisi Jennie.

Tidak butuh waktu yang lama,seorang Dokter bersama beberapa suster memasuki ruangan itu. Yoona langsung meminta Dokter itu memeriksa kondisi Jennie.

Jennie akhirnya dipakaikan infus. Kondisinya masih lemes gara gara dia tidak mendapat asupan tidur dan makan dengan baik.

"Sekarang Mama senang?"tanya Jisoo ketika Dokter dan suster keluar dari ruangan itu

"Maksud kamu apa Ji!?"sahut Yoona

"Gara gara Mama,semua ini terjadi! Rosie itu sudah menjadi sebahagian dari hidup Jennie! Jennie mungkin bisa gila kalo Rosie pergi! Dulu aja dia hampir bunuh diri pas kehilangan suami sama calon anaknya! Seharusnya Mama mengerti kondisi Jennie!"

Yoona menunduk ketika mendengar semua omongan Jisoo itu. Sekarang dia baru menyadari kalo omongan Jisoo itu ada benarnya. Rosie lah yang menjadi sumber kekuatan Jennie selama ini dan dia dengan tega nya mau membunuh sumber kekuatan Jennie itu. Hah~








  Tekan
   👇

Don't Go,Rosie✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang