A/N: HALO, ANAK ANAK PUNGUT!! GIMANA KABAR KALIAN? BURUK? ALHAMDULILLAH!/canda.
Apakah menyenangkan untuk menunggu? Saya harap kalian menemukan cerita baru untuk menemani minggu kalian! ^^
Sekolah bikin kita repot ya? Tugasnya numpuk agi.
Keterangan:
(Italic) adalah pikiran karakter atau saya menambahkan bahasa asing.
(Bold) menandakan bahwa kalimat/kata itu dipenuhi emosi atau HINT untuk Chapter berikutnya.(Bergaris) berarti sedang menunjukkan masa lalu/trauma karakter.(...) Sound effects atau onomatopoeia.
[....] menandakan bahwa author sedang menambahkan informasi.
(̶.̶.̶.̶.̶)̶ kalau dicoret berarti pikiran yang tidak diinginkan karakter atau kadang pikiran gelap mereka.
(𝕴𝖓𝖉𝖔𝖓𝖊𝖘𝖎𝖆) kalau saya beri font berarti nama karakter baru atau author ingin terlihat keren saja.Kalau saya beri (TW/Warning!) berarti akan ada hal yang tidak menyenangkan terjadi. Jika kalian sensitif akan hal itu atau tidak kuat, harap jangan dibaca atau kalian skip saja. Saya tidak bertanggung jawab jika kalian ke-trigger BILA saja sudah memberi peringatan. Kecuali kalau saya lupa taruh, maka itu merupakan tanggung jawab saya.
(KETERANGAN DI ATAS TIDAK BERLAKU PADA A/N ATAU 'AUTHOR NOTES')
Sekian, terima kasih. Selamat menikmati~
----------
'ᴬ ˡⁱᵗᵗˡᵉ ᵇⁱᵗ ᵗⁱʳᵉᵈ ᵒᶠ, ᵗʳʸⁱⁿᵍ ᵗᵒ ᶜᵃʳᵉ ʷʰᵉⁿ ⁱ ᴰᴼᴺ'ᵀ.'
'ᴬ ˡⁱᵗᵗˡᵉ ᵇⁱᵗ ᵗⁱʳᵉᵈ ᵒᶠ, qᵘⁱᶜᵏ ʳᵉᵖᵃⁱʳᵉˢ ᵗᵒ ᶜᵒᵖᵉ.'
'ᴬ ˡⁱᵗᵗˡᵉ ᵇⁱᵗ ᵗⁱʳᵉᵈ ᵒᶠ, '
'ˢⁱⁿᵏⁱⁿᵍ ᵗʰᵉ ʷᵃᵗᵉʳˢ ⁱⁿ ᵐʸ ᵇᵒᵃᵗ.'
'ᴵ ᵃᵐ ᵇᵃʳᵉˡʸ ᵇʳᵉᵃᵗʰⁱⁿᵍ, '
'ᵀʳʸⁿᵃ ˢᵗᵃʸ ᵃᶠˡᵒᵃᵗ.'
'ˢᵒ ⁱ ᵍᵒᵗ ᵗʰᵉˢᵉ, qᵘⁱᶜᵏ ʳᵉᵖᵃⁱʳˢ ᵗᵒ ᶜᵒᵖᵉ.'
'ᴳᵘᵉˢˢ ⁱ ᵃᵐ ʲᵘˢᵗ ᵇʳᵒᵏᵉⁿ ᵃⁿᵈ ᵇʳᵒᵏᵉ.'
----------BRAKK!!
Zakri melontarkan dirinya untuk menangkap Langit. Oke, mungkin ini bukanlah ide yang baik. Kepala Zakri terasa seperti dihantam mobil. Namun sisi baiknya Langit tidak apa apa.
"Ngit? Langit? Bangun oy!" Zakri memegang pundak Langit dan menggoncangnya dengan keras. Ia panik. Panik jika hal buruk terjadi pada Langit.
Melihat bahwa Langit tidak bergeming, Zakri merasakan panik mengambil alih tubuhnya. Remaja itu segara menggendong Langit dari belakang dan berlari mencari rumah sakit.
Ia tidak tahu bahwa ada sepasang mata emas yang mengawasinya.
.
.
.
.
Reruntuhan gedung menimpa mereka bertiga. Philippine yang bangun duluan mencoba berdiri dan mencari saudaranya. Namun, usaha tersebut gagal ketika ia tahu bahwa ada dinding yang mencepit kaki beserta perutnya.
Pupil Philippines melebar dan bergetar, ia menggerakkan kakinya secara cepat dengan harapan dapat keluar dari situasi ini. Sayang sekali, usaha tersebut masih belum berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Gemintang (CH!Indonesia)
Fanfic[DISCONTINUED] . Semburat jingga kemerahan menghiasi langit senja. Angin sore menari dan berputar mengelilingi bumi sambil membawa kehangatan. Burung-burung terbang dengan bebas di Cakrawala. Tidak ada yang lebih indah dari sore Kamis ini. Terutama...