Tak pernah terbayangkan olehku jika aku akan berpacaran dengan seorang Kevia Nayyara Nandita.
Karna Kevia bukanlah seorang anak biasa disekolahku. Dia terlampau terkenal dengan kepintarannya juga bakatnya bermain bola voli. Tak sampai disitu wajahnya yang terbilang cantik juga manis banyak mengundang para lelaki. Sempurna sekali bukan?
Tidak seperti ku yang hanya anak biasa dengan kepintaran seadanya, wajahku juga terbilang hanya dibatas kata 'Lumayan' Apalagi tinggiku dibandingkan dengannya, tinggi kami sepantaran, tapi tak apa asal bisa bersamanya aku tak masalah.
Tapi jujur terkadang aku merasa tersaingi karna yang menginginkan Kevia bukan aku saja, aku juga takut bila Kevia berpindah hati karna ada yang lebih baik dan tampan dariku. Sungguh aku takut kehilangan dirinya.
Meski begitu aku juga bahagia. Karna orang tuaku menyetujui hubungan kami.
"Hannan! " Panggil nya sontak membuat lamunan ku buyar.
"Ah. I-iya. "
"Kau sedang melamun? " Tanya nya dengan bibir yang di pout kan.
Aku menggaruk tengukku yang tidak gatal.
"Hehe, maaf. " Ia mendekat kearahku.
"Apa yang kau lamunkan? " Ia bertanya dengan mata yang berbinar, tampak jelas dimatanya ia sangat penasaran dengan apa yang ku lamunkan.
Aku tertawa lantas mencubit pipi nya pelan.
"Kau ingin tau, hm? " Ia menggangguk cepat.
"Cepat, siapa?? " Tanya nya lagi. Penasaran sekali seperti nya.
Aku tersenyum. "Siapa lagi kalau bukan dirimu." Kemudian aku mendekat, meraih tengkuknya dengan sekali tarikan, aku mengecup bibirnya.
Kudapati pipinya bersemu merah saat aku mengecupnya. Ugh menggemaskan sekali!
"Hannan! Jangan cium-cium, ini masih disekolah! "
Hal sekecil ini mampu membuatku dan Kevia bahagia. Tapi tetap saja, perihal takut kehilangannya masih saja menghantuiku.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Genkaku
Novela JuvenilDarimu aku belajar, bahwa kamu adalah halu yang berujung haru. ____ 幻覚 [Genkaku] ; Halusinasi dalam bahasa jepang. ©2022, naotokunn