Hari ini seharusnya hari bahagia untuk gadis cantik nan jelita bernama Safira. Bagaimana tidak, persiapan acara pernikahan sudah 100% , penghulu juga tamu undangan telah hadir namun sampai jam 10 pun mempelai pria beserta rombongan belum nampak. Berulang kali Safira menelpon calon suaminya itu, namun tak ada jawaban. Hingga di puncak acara pun Henry calon suami dari Safira tidak ada kabar berita, terpaksa Safira duduk sendiri di kursi pelaminan. Menahan malu, sedih yang sudah membuncah di hatinya.
"Nak, sabar ya...Mudah-mudahan Henry beserta keluarganya selamat. Kita tunggu saja kabar nya sampai nanti sore...!" ujar Mama Safira menenangkan puterinya yang sedang gundah.
Safira hanya termenung, tak tahan dengan semua ini. Beribu pertanyaan muncul di benaknya, kenapa, mengapa, ada apa? Tak terasa butiran air mata yang ia bendung pun mengalir begitu saja. Hingga acara hajatan ini usai, Henry pun masih sulit dihubungi. Setelah kejadian kemarin, Safira hanya mengurung diri di kamar. Terus menerus ia menelpon calon suaminya, tak kunjung dapat balasan. Ia menangis, pernikahan yang selama ini Safira impikan harus kandas begitu saja karena Henry tidak datang. Safira membayangkan bahwa di acara kemarin ia akan jadi ratu sehari dan menyandang gelar menjadi Nyonya Henry.
"Mas...kamu kemana? Kamu jahat Mas, jahat !!!" tangis Safira pecah sambil memeluk foto Henry.
Tiba-tiba telpon rumah Safira berdering.
"Hallo...ini dengan siapa?" tanya Mama Safira.
"Hallo...tante ini saya Henry, Safira ada tante?" jawab lelaki disebrang sana.
"Alhamdulillah...Henry. Kamu sehat nak? Sebentar Tante panggilkan Safira. Firaa...fira...ini Henry sayang..." teriak Mamanya.
Safira yang mendengar itu langsung terperanjat dari tempat tidur dan keluar kamar menghampiri Ibunya.
"Mas...kenapa handphonemu sulit sekali aku hubungi? Kamu baik-baik saja Mas?" tanya Safira merajuk.
"Maaf...Fira saya telah hancurkan semuanya. Mimpi-mimpimu tentang pernikahan kita, tapi aku terpaksa lakukan ini semua semata untuk nama baik keluarga saya. Saya harap kamu bisa maklumi semuanya...!"
"Maksud Mas apa? Nama baik apa Mas?..."
"Hallo...Mas...Mas...."
Tiba-tiba telepon Henry terputus, Safira semakin bingung dengan pernyataan calon suaminya tadi. Hatinya semakin hancur, beragam prasangka terbesit di benaknya. Tapi, selama ini perlakuan keluarga Henry padanya baik-baik saja. Ibu juga Ayahnya terlihat menyetujui hubungan mereka, namun ada apa dengan kegagalan pernikahan mereka kemarin. Bahkan yang menyuruh mereka segera menikah adalah orangtua Henry karena tak sabar ingin menimang cucu. Henry dan Safira adalah sama-sama anak tunggal, sehingga pernikahan mereka sangatlah ditunggu oleh kedua belah pihak.
Hingga sebulan setelah kejadian itu, Safira melihat status di sosial media Henry yang membuat hatinya sakit. Itu adalah foto pernikahan Henry dengan seorang wanita yang sangat ia kenal. Dia adalah Kinanti sahabat dari Henry. Padahal selama ini Kinanti yang ia kenal tak seperti itu, bahkan tak terlihat sama sekali ada benih cinta tumbuh diantara mereka.
"Sialan....munafik kalian....." teriak Safira dari kamarnya.
Ayah Safira yang sedang duduk santai di teras rumah langsung kaget begitu mendengar teriakan putri semata wayangnya itu.
"Kenapa nak? Safira buka kamarnya nak? Ini Ayah sayang...!" Ayah Safira mencoba mengetuk kamarnya.
"Bedebah....aku benci kamu Henry. Laki-laki bajingan! Munafik!!!..."
Mendengar putrinya berteriak histeris terus menerus, akhirnya Ayah Safira mendobrak pintu kamarnya. Terlihat Safira terkulai lemas di samping ranjangnya. Ternyata Safira telah melakukan percobaan bunuh diri, ia menorehkan silet ditangannya.
"Ya Allah...Ya Gusti...anakku. Safira bangun nak, eling sayang eling...!" Ayah Safira berteriak mencoba menyadarkan putrinya.
Mama dan pembantunya yang sedang memasak di dapur pun, menghampiri mereka. Terlihat darah bercucuran di lantai dan Safira yang terkulai lemas.
"Bi...ayo cepat suruh Pak Bandi keluarkan mobil...!" seru Ayah Safira pada Bi Dirah.
"Ya Allah...non Safira..." Bi Dirah tak kuasa menahan tangis melihat anak majikannya yang terluka.
Sedangkan Mama Safira pingsan begitu melihat keadaan putrinya. Safira segera di larikan ke rumah sakit dan beruntung nyawanya masih tertolong.
******
Maaf ya, kalau ceritanya agak absurd tata letak bahasa juga kurang beraturan karena sedang dalam tahap belajar guys :)
Mohon kritik juga saran ya :)
Juga tunggu kelanjutan kisah dari Safira 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
"SAFIRA"
RomanceSafira dan Henry telah menjalin hubungan selama 3 tahun, kemudian keluarga Henry menyuruh mereka melangsungkan pernikahan. Safira sangat bahagia menerima lamaran dari lelaki pujaan hatinya, mereka pun akan melangsungkan pernikahan bulan depan. Hingg...