04; Pembentukan Grup Kelas

12 6 2
                                    

Sudah seminggu Gianna menjadi penghuni kelas 10 IPS 3, dan sudah seminggu pula dia memiliki jabatan sebagai seorang sekretaris kelas..

Iya── kalian nggak salah baca, kok. Seminggu yang lalu, tepat di hari pertama mereka datang ke sekolah setelah kegiatan MPLS selesai dan melakukan perkenalan dengan orang-orang yang akan jadi teman sekelasnya selama tiga tahun ke depan, dirinya malah terpilih jadi sekretaris kelas saat melakukan pemilihan struktur organisasi kelas.

Mau nolak? Rasanya sungkan banget, meskipun Pak Leo terlihat ramah dan baik.

Sejujurnya dia malah merasa takjub juga sedikit kesal dengan teman sebangku nya. Takjub karena cewek itu sangat berani mengutarakan keinginannya yang ingin jadi bendahara── dan kesal karena ucapan Ochi lah yang malah membuatnya jadi sekretaris kelas.

Fyi, nama teman sebangku nya itu Ocheea, tapi karena namanya yang ribet (maybe), ditambah sama seorang cowok yang dari awal nempel terus sama cewek itu yang manggil dengan sebutan Ochi── anak kelas jadinya ngikutin. Ditambah lagi karena dia terang-terangan bilang ke Pak Leo untuk memanggilnya Ochi aja.

Ocheea Anessa Lee adalah definisi perempuan yang trabas aja selagi itu benar menurutnya.

Dan funfact yang baru aja dia tau yaitu teman sebangku nya yang ternyata blasteran Indonesia-Korea Selatan. Rasanya Gianna mau pamer ke Sergio kalau dia duduk sama setengah bule!

Menurut Gianna, Ochi itu kayak punya semacam positif vibes + anaknya yang juga hyperactive (juga cerewet) jadinya dia senang-senang aja jadi teman sebangkunya.

Apalagi populasi anak perempuan dikelas ini SEDIKIT BANGETTTT── YA TUHAN CUMAN 5 ORANG DOANG!! SIAPASIH YANG NENTUIN PEMBAGIAN KELAS? KOK NGGAK ADIL GINI?!? (。・'ω'・)

"Jadi, menurut lo berdua usulan gue berguna nggak??" tanya Gianna menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri secara bergantian── karena di sisi kanan terdapat Ochi, sedangkan di sisi kiri ada Jaiden yang menatap sang sekretaris dengan wajah tanpa dosanya.

Kok bisa ada Jaiden disitu??

Jadi awalnya Gianna kayak semacam curhat ke Ochi tentang membuat grup kelas dan mengumpulkan biodata anak kelas biar kalau ada apa-apa (amit-amit) semuanya gampang di akses. Si bendahara kelas yang nggak mau ribet mikir sendiri pun akhirnya memanggil Jaiden (sosok yang terpaksa menjadi ketua kelas) yang kebetulan baru aja masuk ke dalam kelas agar bergabung dalam diskusi dadakan itu.

That's right! Setelah seminggu berlalu, mereka baru memikirkan tentang grup kelas :)

Fyi aja, mereka lagi jam kosong, makanya bebas mau ngapain aja.


"Gue setuju sih sama usulan lo, juga alasan yang di jelasin beneran bermanfaat kalo memang sewaktu-waktu ada kejadian yang nggak di duga, who know, kan??" setelah terdiam dengan cukup lama, Jaiden akhirnya menyerukan pendapatnya. Tatapan matanya yang agak sipit memberikan kesan manis di wajah yang lebih didominasi oleh raut tengilnya.

Namun memang benar apa kata pepatah yang bilang 'Jangan menilai buku dari sampulnya aja' karena kesan tengil yang dipancarkan oleh Jaiden akan sirna kalau lelaki tinggi itu dalam mode serius. Ketua kelasnya itu seakan-akan bisa menempatkan dirinya sesuai situasi dan kondisi yang terjadi.

Ochi tepuk tangan singkat, "nah! Gue juga setuju, so── kalo kalian udah dapet datanya gue minta yaa! Hehehehe."

"Buat apaan?" tanya Jaiden penasaran dengan alis yang terangkat sebelah. Gianna juga menatap Ochi meminta penjelasan.

Sementara yang di tanya menggaruk belakang telinganya dan tertawa pelan, "ada deh, masih ada hubungannya sama perencanaan uang kas kelas, kok! Tenang aja.." jawabnya sambil mengibaskan tangan kanannya.

FLASHBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang