Hari sudah mulai sore dan cafe masih sangat ramai.
Lisa
Ku putar kan tubuh ku dan melihat kearah orang yang memanggil ku tadi dia tersenyum tunggu darimana dia tau namaku.
Ku tatap orang itu dan dia mendekat sambil mengulurkan tangannya dia pendek itu sebabnya dia terlihat imut saat mengulurkan tangannya kepada ku dengan sedikit menjinjit mungkin.
" Dari mana tau nama ku?". Tanya ku berusaha sopan
" Ahahahaha....itu tadi aku mendengar para pekerja dan para pembeli memanggil mu dengan sebutan itu Jadi aku mengikuti saja heheh maaf jika kau merasa aku kurang sopan soalnya aku suka melihat mu jadi tidak bisa menahan nafsu hehe'.
Tunggu wanita ini terlalu frontal tidak sih membuatku geli sendiri mendengar celotehan nya lebih baik aku mendengar perkataan kasar jennie oennie daripada wanita ini .....
Yah walaupun perkataan jennie oennie menyakiti Tapi suara nya sangat memabukkan.... apaan sih aku ini tenang gaes aku hanya bercanda.
" Aku sibuk maaf ingin pesan apa?'. Tanya ku masih dengan nada melayani
" Aku ingin nama lengkap mu baru setelahnya aku beli minuman". Ujar nya ku diamin saja dan tunggu nayoen oennie dan cs nya sudah turun dan wahhh mereka melihat kearah ku
Seketika aku mati rasa karena tatapan nayoen oennie dan jennie oennie sangat mematikan entah apa yang mereka tatap hingga seperti itu.
" Hai....nama mu tolong". Ucap wanita tadi ku tatap lagi matanya
" Berapa umur mu?". Ucap ku
" Bukan kah tidak sopan bertanya umur seperti itu". Ucapnya dan ku angguki
" Lalu....sopan kah jika bertanya nama dan memaksa Nya seperti ini". Ucap ku dan dia diam sambil menunduk
" Hehehe maaf umurku masih 17 tahun hehe sekarang boleh kan gak nama panjang mu dan sekalian no mu". Ucap nya ku diam kan saja
" Namanya Lalisa manoban dan tidak ada no handphone untuk bocah kecil seperti mu....enyalah". Ucap nayoen oennie sambil berdiri di sebelah wanita kecil itu
" Ah maaf kau siapa memangnya sampai tidak mengizinkan dia memberi no nya". Ucap wanita itu dengan malas nayoen oennie melipat kedua tangannya dan tersenyum mengejek
" Aku bos nya ....". Ucap nayoen oennie membuat anak itu diam
" Ahhh maaf aku...aku pesan... cappucino saja". Ucap anak itu lalu pergi ke tempat duduk yang di pojok jendela sepertinya dia ingin menetralkan jantung dan rasa malu yang melanda
Ku lihat nayoen oennie tersenyum kearah ku dengan manisnya.
" Bekerja lah yang lebih baik jangan openin manusia seperti bocah tadi ok ". Ucapnya kuangguki saja
" Baiklah aku pulang dulu Lisa bye sayang'. Ujar nya aku hanya bisa diam dan fokus dengan pekerjaan ku tapi tunggu mata jennie oennie dari tadi menatap ku tajam
" Ahh Kenapa harus bertemu dengan tatapan matanya sih ....bodoh dasar mata bodoh". Umpat ku saat tak sengaja tatapan kami bertemu
" ne oennie hati hati". Ujar ku lembut dengan menunduk sopan kepada mereka
Yang seperti akan pergi ke tempat lain" Bye tampan ku dadah". Ku angguki saja ucapan wanita yang tak salah namanya eunha itu
Mereka berjalan ke luar kafe dengan nayoen oennie yang bergandengan dengan jennie oennie.
Haha tadi saja marahan sekarang malah seperti adik kakak tapi jika di lihat mereka memang mirip.
Tapi tunggu huffttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Blues[Lisa]✓
FanfictionBercerita tentang seseorang Lalisa manoban yang Dimana sang Ibunda menikah Dengan seorang pengusaha kaya raya yang memiliki 3 orang putri yang diantaranya adalah orang yang Lisa suka. Namun kehidupan sang ibunda Lisa hanya sebentar karena setelah sa...