[5]

4.1K 371 10
                                    

Lisa POV

Setelah aku berangkat dengan kecepatan akhirnya aku tak telat .

Setelah Sampai aku langsung di tarik oleh nayoen unnie buat masuk kedalam ruangan nya.

Dia menyuruhku duduk berhadapan dengan nya tanpa Fikir panjang aku pun melakukannya.

". Unnie".

" Nih makan lah". Nayoen memberikan Lisa sandwich

" Ahh... unnie Aku sudah di belikan oleh Ten ...". Aku menjawab dengan ragu

" Tapi aku sudah menyuruh mu makan bagaimana...". Jawab nayoen unnie dengan santainya

" Emmm...". Akhirnya terpaksa aku memakan makanan tersebut

" Bagaimana enak". Tanya nayoen unnie Hanya kuangguki saja

" Setelah selesai kerja masuk lagi ke sini kita makan siang bersama". Ucap nayoen unnie lalu berjalan menuju meja kerjanya

" Hah....ne unnie". Aku hanya bisa menghembuskan nafas kasar tak tau harus berbuat apa lagi selain mengiyakan

" Unnie aku keluar ne..". Pamit ku hanya diangguki saja oleh nayoen unnie

Setelah keluar dari ruangan tersebut aku langsung menuju ke arah sahabat ku yang sedang makan.

Dengan santai aku pun duduk lalu Ten memberi sarapan pagi buat ku sekotak nasi goreng kimchi kesukaan ku.

Tanpa pikir panjang aku langsung melahap nya untuk menghargai pemberiannya.

Dan soal nayoen unnie aku tak menceritakan pada sahabat ku Bahwa aku baru selesai makan juga.

" Untuk apa nayoen nuna memanggil mu". Tanya bambam membuat aku menghentikan kunyahan Ku

" Emm....hanya memberi kan sedikit informasi tentang kerjaan ini". Bohong ku

" Enak tidak li'. Kini Ten yang berbicara padaku hanya kuangguki saja

" WHAT THE FUCHS". umpat pim setelah membaca isi pesan di handphonenya

Aku dan kedua sahabat ku pun melirik pim yang sedikit Tremor.

" Ada apa?". Tanya ku pelan

" Ini.....". Pim masih gemetaran lalu dengan cepat Ten mengambil alih handphonenya

" WHAT'S". sama hal nya dengan pim Ten pun terkejut lalu melirik ku

" Wae". Tanya ku namun Ten memberikan handphone tersebut padaku

Dan sama dengan mereka aku juga terkejut bukan main karena Irene unnie mengirim pim pesan dan yang buat aku terkejut ternyata pim dan Irene juga dekat ya walaupun tak terlalu dekat.

Karena tak mau sampai Irene unnie tau aku pun langsung membalasnya.

" Lisa dimana?".

" Unnie lisa bersama kita karena ingin jalan-jalan".

Setelah mengetik aku langsung menaruh handphone itu dan beralih kearah pim yang sedang menatap ku .

"Pim kamu kenapa sering chatting Irene unnie?". Tanya ku

" Emm....itu dia hanya mengirim pesan hanya sekedar tau aja keadaan kamu Li". Ucap pim kepada ku

" Hemm baiklah....kapan kita mulai bekerja?". Tanya ku mengalihkan antensi

" Sekarang....MULAI". teriak bambam dan mulai gila dengan melompat lompat seperti anak SD

" Ayok". Ten pun beranjak dan mulai menggelap sisi meja

Blues[Lisa]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang