Menjadi Seorang Murid

115 10 2
                                    

Paginya, aku dan Vany terbangun, saling bertatapan, membuat kami berdua sama2 malu, mengingat kami juga tidur sambil berpelukan,
Setelah itu, Vany pun mengajak ku pergi ke akademi untuk mendaftarkan ku

"Ayo.. ikut aku.., kamu harus jadi murid akademi juga, sekalian aku mau pamer pacar ku kepada teman-teman ku"
Ajak Vany penuh semangat

Melihat Vany yang begitu semangat, aku ga tega buat nolak,

"Baiklah ayo.."

Kami pun pergi ke akademi Ooslan, Tempat dimana Vany juga bersekolah, Syarat Untuk masuk akademi cukup terbilang mudah, hanya perlu melawan Guru sihir,

Ya udah ketebak kan, sebelum kena hit, gurunya dah terlanjur kaget, Aku tadinya Mau di Bikin ke kelas A, tetapi karena Vany di kelas C, aku meminta untuk Masuk ke kelas C saja, bersama Vany,
Vany senang bukan kepalang, karena dia sempat mengira bahwa Aku bakal memilih di kelas A,
Aku pun perkenalan depan para murid yang lain,
Tidak lupa memberi tahu hal penting..,

"Perkenalkan, nama saya Keyra, Umurku 16, aku tinggal di istana bersama Tunangan ku Vany"
Ucap ku

Seluruh kelas bergemuruh ketika mendengar bahwa Vany sudah bertunangan dengan ku,
Wajah Vany menjadi senang bercampur malu,
Dia langsung berlari ke arah ku, dia melompat lalu memeluk ku,
Sekelas makin bergemuruh...
Tetapi salah satu orang yang menyukai Vany tidak terima, mengajak ku duel, tetapi Langsung dihentikan guru,

"Jangan bersikap bodoh, Keyra bisa membuat sihir tingkat 5 tanpa merapal, dia seharusnya ditempatkan di kelas A, tetapi bersikeras Ingin satu kelas dengan Vany, jadi jangan berharap bisa menandingi nya"
Ucap guru memberi peringatan

Anak yang tadi mengajak duel, tiba2 nyalinya ciut mendengar pernyataan guru,

"Ayolah teman2, tolong ya, jangan perlakukan aku berbeda, aku berharap kalian bisa menjadi teman2ku"
Ucap ku Meredakan suasana

"Baik..."
Teriak seluruh siswa

"Terima kasih semua"
Ucap ku senang

Setelah itu, datang guru pelajaran ke dua, pelajaran Membuat sihir,
Guru menerangkan, lalu menyuruh seluruh murid untuk praktek,

Sampai pada Giliran ku, Aku Membayangkan Sihir yang bisa menyembuhkan, tetapi juga bisa membunuh,
Dan sihir nya pun terbentuk, Lalu aku memberikan nama sihir tersebut sebagai 'Sihir HoK' ,
Seluruh kelas kembali bergemuruh, melihat Sihir yang belum pernah mereka lihat, biasanya mereka hanya bisa membuat sihir melalui penggabungan 2 elements, sesuai dengan kepemilikan mereke, karena biasanya siswa hanya di karuniai 2-3 Elements, tetapi tidak dengan ku yang menguasai semua Elements, tetapi karena aku tidak menggabungkan melainkan Mengimajinasikan, maka muncul sihir baru buatan ku,

Setelah pelajaran Kedua selesai, Pelajaran berikut nya adalah Pelajaran Praktek sihir,
Guru2 disini mengajarkan para murid menggunakan rapalan, padahal tidak seharusnya perlu,
Lalu aku mengajukan,

"Boleh kah aku memberi tahu cara Mengeluarkan sihir tanpa merapal?"
Tanya ku

"T-tentu saja, tapi apakah kamu bisa?"
Tanya sang guru

"Ya, tentu"
"Baiklah aku akan memberi tahu 1 hal, mengeluarkan sihir sebenarnya tidak perlu merapal, karena pada dasarnya kita hanya perlu berimajinasi tentang sihir yang akan kita keluarkan, semakin tinggi imajinasi, semakin tinggi persentase keberhasilan, kegunaan merapal hanya untuk membantu mu berimajinasi, jika saja terjadi perang, kita tidak bisa berperang dengan terus menerus merapal"
Ucap ku menjelaskan

"Whoa..., Kau sungguh pintar Keyra"
Puji sang guru

"Hehe, terimakasih bu"
Ucap ku, ( dalam Hati : "padahal kata2 itu aku kutip dari salah satu anime isekai kesukaan ku")

Setelah mendengar penjelasan ku, sedikit demi sedikit para murid berhasil mengeluarkan sihir tanpa rapalan, Seluruh guru berterima kasih kepada ku,
Karena bangga, Vany langsung berlari ke arah ku, melompat dan memeluk ku, lalu nge-spam ciuman di pipi ku,

"Kamu memang hebat Key, aku bangga padamu"
Bisik nya di telinga ku

Aku jadi salting sendiri, aku langsung mematung begitu dibisikkan oleh Vany,

Para siswa pun menghampiri ku, dan berterimakasih, karena sudah mengajarkan hal yang baru bagi mereka,
Setelah kegiatan melelahkan satu hari di akademi ini, Aku dan Vany pun pulang ke istana,
Di jalan, vany minta digendong, apa boleh buat, aku tidak bisa menolak nya karena gayanya yang begitu membuat ku meleleh, dengan sihir penguatan kepada bahu dan kaki ku, aku menggendong Vany dari akademi sampai ke istana,
Sedangkan murid lain yang melihat, Pada baper dan heboh sendiri.

Come Back To Life As A Cheat MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang