Sekarang sudah pukul 12 malam saatnya pulang lewat agensi Heilos, tapi saat dia hendak berjalan ke lobby agensi tiba-tiba ada sebuah mobil besar yang menunggu entah menunggu siapa.
Mobil itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria tinggi berambut putih ke unguan, siapa lagi kalo bukan Heilos sang bintang tapi aslinya kulkas 40 pintu.
"Tyra, kau tidak pulang?" Tanya Heilos. Pria itu terkejut saat tyra menengok kepadanya dengan wajah ngantuknya.
"Aku baru mau pulang"
"Jam segini?"
"Ya... memangnya kenapa?"
"Kau ini ya! Lihatlah tubuhmu menggigil, mata panda, dan gadis sepertimu pulang malem itu ga boleh" ucap Heilos.
"Ya aku bergadang kemaren sampe jam 3 pagi lalu tidur lagi" ucap tyra.
Tanpa basa-basi Heilos turun dari mobil dan menggendong ala bridel style ke dalam mobilnya lalu mobil itu melaju dengan kecepatan sedang.
"Ck dasar cewek di ingetin sekali jangan bergadang malah ga nurut" omel Heilos.
"Hei! Saya bergadang juga ada alasannya" ucap tyra yang duduk sebelah kiri Heilos.
"Oh ya? Apa alasannya?"
"Dasar penasaran"
"Hei gimana juga orang penasaran tau"
"Itu rahasia pokoknya ada alasannya"
"Jangan bilang kau bunuh orang" tyra yang mendengar hal itu langsung tersedak, lalu tertawa ngakak.
"Saya? Membunuh orang? Tidak lah saya setiap malam melakukan api unggun di rumah, lalu saudara saya membagi tugas pagi siapa yang jaga, siang juga, sore juga, malem juga" jelas tyra yang setengah sadar.
"Setiap hari?"
"Iyap setiap malem"
"Tapi aku tidak menulis kalau kau bekerja 24 jam kertas ini"
"Kalo masalah itu, itu kehendak saya sendiri. Kan anda tau latar belakang saya jadi jangan di jelaskan lagi" ucap tyra.
"Kalau boleh tau, kalo anda di pecat apa yang akan anda lakukan?" Tanya si manajer itu yang sekarang membawa mobil. Seketika wajah Heilos datar.
"Saat di pecat saya melakukan rutinitas seperti biasa saya melakukan apa yang saudara saya lakukan" ucap tyra.
"Kau akan menjadi psikopat lagi?" Tanya manajernya.
"Eumm tidak juga, kalo di butuhkan saja seperti misi kepolisian biasanya saya selalu di pancing sama mereka" ucap tyra.
Mereka berdua mengangguk mengerti, jadi selama ini tyra mengikuti insting positifnya daripada insting negatifnya.
"Eum bisa turunkan saya disini? Rumah saya disini" ucap tyra, yang menunjuk pohon-pohon besar.
"Hutan? Kau tinggal disini?" Tanya Heilos.
"Di tengah hutan, ini lebih aman daripada saya tinggal di tengah kota" jawab tyra lalu turun dari mobil. Tyra berjalan masuk ke hutan dan belum masuk ke hutan itu dia sudah di kagetkan oleh 2 kembarannya itu.
Mobil Heilos mundur dengan ke kecepatan tinggi, karena si supir melihat wanita di tengah jalan entah sedang apa.
Di perjalanan Heilos berpikir.
"Kak apakah gadis itu baik-baik saja?"
"Eum iya, kau dengarkan tadi? Kalo dia tinggal di tengah kota pasti akan banyak masalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
The pop idol & bodygoud girl
RandomBagaimana cara tyra menghadapi pria tinggi yang sedingin es tujuh pintu itu?