DUA

26 6 2
                                    

Pagi menyingsing. Sinar matahari menembus gorden abu-abu yang cahayanya menyorot langsung ke wajah Ares yang masih tertidur tengkurap.

Karena silau, Ares membuka mata. Menjauh dari sorotan sinar yang seakan membakar wajah tampannya. Belum bangun dari tidurnya, Ares meraih ponselnya yang ia letakkan di meja persis di sisi ranjangnya. Kemudian tersenyum membaca sebuah pesan singkat dari seorang wanita.

' Ares, soal kejadian kemarin aku betul betul menyesal. Aku salah karena tidak mendengar penjelasanmu terlebih dulu. Sungguh aku benar benar menyesal '

' Tidak apa apa aku bisa maklum. Jadi hal apa yang membuat kamu sampai minta maaf? ' selidik Ares. Sebenarnya ia sudah punya firasat sendiri.

' Teman kamu si Jerry itu ketemu aku pagi ini dan menjelaskan semua kesalahpahaman aku sama kamu. Malu banget deh aku '

' Its ok. Yang penting kita baik baik aja kan '

' Iya sayang. Maaf ya semalem baju kamu basah karna aku. Kita ketemu ya. Aku janji bakal tebus kesalahan aku '

' Oke. Tempat biasa ya '

Ares tersenyum. Lalu ia beranjak dari ranjang perseginya. Membuka gorden lebar lebar. Membiarkan cahaya Matahari masuk mengisi pojok kamarnya yang terletak di sebuah Apartemen di lantai 20. Sudah cukup terik sekali. Lalu ia membuka pintu koridor kamarnya. Menyapa deretan tanaman Strawberry miliknya yang daunnya sangat hijau sekali. Ada bunga berwarna putih dengan kelopaknya seperti membentuk bintang dengan tengahnya berlingkar warna merah terang.

Kalau pagi buta, embun biasanya membasahi permukaan dedaunannya. Seolah menghela udara yang begitu sejuk sekali. Ares banyak menghabiskan waktu mengurus deretan tanamannya. Menikmati buahnya. Seakan tanamannya seperti bagian dari dirinya.

Lalu kemudian Ares meraih Gembor kecil berwarna biru. Menyiram semua tanamannya dengan bintik bintik air yang menghujani sampai ke pelupuk tanah dari tiap pot tanaman. Seakan ia berinteraksi. Dari tiap tanamannya, ada beberapa yang sudah berbuah. Ukurannya besar dan merah menggoda. Seperti dirinya. Sangat menggoda.

Biasanya Ares selalu menghadiahi sepot tanaman cantik Strawberry nya untuk wanita yang ingin dikencaninya. Alasannya klasik, Ares pasti bilang jika wanitanya merah menggoda seperti Strawberry. Buah yang bentuknya seperti lambang hati. Seakan kado dan bingkisan yang Ares titip pada wanitanya karena disana ada Strawberry yang katanya berbentuk hati. Lalu si wanita tersipu. Konyol memang. Tapi benar ampuh.

Hari ini langit begitu cerah sekali. Malah, sekelompok Camar terbang di langit dan Ares dapat melihatnya dari ketinggian kamarnya. Warnanya putih dominan dengan abu abu di bagian permukaan sayapnya. Pasti tengah terbang menuju bibir pantai. Dari ketinggian kamarnya saja ia bisa melihat di ujung kota ada hamparan laut yang kerap dijadikan tempat spesial menyaksikkan Matahari terbenam. Sepertinya memang terjangkau jarak ke Pantai. Tapi sebenarnya jauh.

Di Koridor kamar ini juga Ares pasang Teropong. Biasanya ia menikmati pemandangan dari ketinggian. Mengintip potongan hidup orang orang. Sekaligus mengintip wanita di kamar gedung sebelah kalau beruntung. Itu justru yang Ares sering lakukan. Dia akan menyisir kamar kamar dari gedung di seberang. Malah kadang ketahuan dan si wanita ngomel ngomel entah bahasa apa Ares tidak peduli karna mustahil bisa mendengarnya.

Iseng, Ares mengedarkan mata Teropongnya. Menyapu sudut jalan yang sebenarnya tidak ada yang menarik satupun untuk ia ikuti. Deretan Mobil. Pedagang asongan. Jejalan Motor sekaligus belasan ibu ibu dengan tentengan di tangan penuh dengan belanjaan.

Tapi perhatian Ares tersita pada Halte yang letaknya persis di depan Taman Melawai. Taman yang bentuknya persegi empat yang ditumbuhi pohon pohon rindang tempat pemuda main Gitar, pacaran, bahkan kalau pagi olahraga lari larian disana. Di Halte, Ares melihat seorang wanita dengan rambut di kuncir rapih. Mengenakan jaket sporty warna putih polos dan celana training abu abu. Wanita itu tengah duduk sambil menikmati udara yang sebenarnya mulai semakin panas. Ares bisa melihat keringat di kening terutama lehernya. Ares sampai menelan ludahnya sendiri. Cantik sekali.

Merah StrawberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang