Tbl 5

250 27 6
                                    

*••*






Sejujurnya jisoo sangat malas menerima ajakan taehyung kemarin, akan tetapi melihat peluang untuk nya melarikan diri sangat besar, mau tak mau ia menyanggupinya.

Berpenampilan seperti adanya, jisoo tak membutuhkan waktu lama untuk bersiap bahkan sudah 30 menit yang lalu dirinya sudah duduk dikursi teras menantikan pangeran berkudanya datang. Ah bukan berkuda sih melainkan bermobil mewah.

Akan tetapi.

Mengapa lelaki itu seperti siput sih lama sekali, jisoo jadi lelah menunggunya!.

Mengangkat bokong lalu masuk kedalam rumah, jisoo menghampiri sang ibunda yang sedang bersantai ruang tv.

"Bu telponin taehyung dong, kok lama banget jemputnya" katanya kesal.

Sandara yang sedang asik menyaksikan tayangan televisi merasa terganggu, malah sangat-sangat terganggu dikarnakan sinetron kecintaan nya yang sedang ditontonya jadi terabaikan demi meladeni sang anak dahulu, agar cepat diam.

"Ciee.. yang udah ga sabar jalan sama mas pacar, udah tungguin aja, bentar lagi juga bakalan sampe" kalimat tenang sang ibunda.

Matanya menggerling nakal, ada apa dengan jisoo? Mengapa ia jadi exited begini bahkan sedari pagi buta dirinya sudah mandi. Sandara jadi takut sendiri apakah putrinya sedang kesambet setan?

"tunggu aja sayang, udah kangen yaa? perasaan kemarin baru ketemu. Emang ga tukeran nomor ponsel nih kemarin?" godanya lagi.

"Enggak, emang ibu ga punya nomor ponsel taehyung? " Sandara menggeleng. "Kalau ayah?" Tanya nya lagi dan Sandara menggelengkan kepalanya lagi.

"Tapi ayah pasti punya kan nomor ponsel bapaknya taehyung"

"Ya punya lah pasti, dia kan klien nya ayah, ngapa jadi nanyain nomor ayahnya? Jangan macem-macem ya kamu, udah bener dijodohin sama anaknya malah mau ngembat ayahnya!" Jisoo terdiam memandangi wajah serius Sandara, ibunya ini pasti salah paham. Haruskah jisoo menggeplak kepala belakang ibunya agar cepat sadar.

Ditawari anaknya saja jisoo tidak mau apalagi bapaknya yang perutnya buncit, lagian siapa sih yang mau dengan bapak-bapak, kan maksud jisoo ingin menghubungi tuan Kim untuk meminta nomor ponsel taehyung bukan untuk yang aneh-aneh ciihh.. ibunya ini berpikiran pendek sekali.

"Ibu itu ga usah mikir yang enggak-enggak ya.. aku tu cuma mau minta nomor ponselnya taehyung ke tuan Kim. Lagian untuk apa aku godain tuan Kim kurang kerjaan banget. Najis!" Tuturnya.

Sang ibu akhirnya mengerti, "oh kirain kan .. ya udah ibu telfon ayah dulu ya"

Jisoo mengangguk lalu mendudukan bokongnya ke sofa disebelah sang ibu, menunggu sambungan diponsel ibunya tersambung ke ponsel sang ayah.

Tutt...

Tutt....

Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya telponan dari ibu diterima oleh sang ayah, "hall----"

Ting tong..

Baru saja Sandara ingin menyapa, suara bel dari pintu depan mengusik rungu keduanya. Jisoo segera bangkit dan menghampiri, sudah yakin sekali pelakunya adalah si pemuda hidung belang taehyung.

TerbelengguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang