Tbl 8

288 13 0
                                    


*••*

Mengelus untaian perhelai rambut yang menjuntai lembut dari akar hingga bagian ujung, jisoo pun mengecup kening yang saat ini bersandar didadanya, berbalut selimut tebal guna menutupi tubuh polos keduanya rasanya jisoo tak ingin menyudahi suasana hangat ini.

Jarum jam sudah bertengger diangka 3 dini hari, keduanya masih belum ingin menjemput mimpi.

Dan bermanja adalah hal terfavorit Jennie dikala berduaan, entahlah Jennie merasa layaknya anak kucing jika kepalanya ditepuk kecil ataupun diusap dengan lembut.

"Ceritain dong kenapa tangan kamu bisa keseleo sama luka-luka begitu..." Mengeluarkan jurus andalan puppy eyesnya.

Jisoo menghentikan usapannya, dan menghirup udara malam diruangan berpertak ini. "Semua karna ayah" akunya.

Lantas Jennie mendongak, "ayah? Kamu dipukulin?"

"Ah, enggak-enggak bukan gitu, udah lupain aja toh udah kamu obatin juga pasti sebentar lagi bakalan sembuh" menoel hidung Jennie dengan gemas membuat sang empu merasa tersipu.

"Aku kangen banget sama kamu" ucap Jennie mengeratkan pelukan hangatnya pada jisoo.

Jisoo pun sama membalas tak kalah erat, dikala keduanya saling adu tatap. Keduanya tak kuasa menahan kerinduan yang masih menggebu dalam dada.

Diperhatikan Lamat dari pelupuk mata hingga turun kebelahan bibir merah muda yang ranum milik Jennie, perlahan jisoo mendekati kedua belahan ranumnya sehingga belahan yang sedikit terbuka itu kembali menyatu untuk saling mengecap dan melumat sekedar menyambut pagi yang sebentar lagi akan datang.

Inilah sosok lain yang ada dalam diri kedua pujangga manis ini, memiliki kepribadian menyimpang yang tak sewajarnya sungguh jelas semua ini adalah kesalahan.

Kesalahan yang fatal tentunya.

*****

Berbagai sajian sarapan telah tersaji rapih dimeja makan kediaman tuan Kim, seluruh anggota keluarga pun telah mengambil posisi duduknya guna menyantap sarapan dipagi hari yang cerah ini. Terkecuali taehyung yang masih belum terlihat batang hidungnya.

Nyonya Kim kembali pada duduknya setelah menghantarkan kepergian sibungsu berangkat sekolah. kini ia sedang melayani sang suami sarapan, Hingga langkah kaki yang kian mendekat menyita seluruh atensi para penduduk rumah yang akan menyantap makanannya.

Terlihat jelas lingkaran hitam serta kantung mata pada pemuda yang berlenggok malas menuju tempat makan. Kemeja biru tua yang bagian bawahnya menjuntai dikarenakan tak dimasukkan pada celana bahan berwarna abu tersebut bahkan berani bertaruh bahwa sepertinya ia pun belum mandi dengan keadaan sekacau itu tak tahu apa penyebab pastinya.

Penampilan awut-awutan itu tentu mengundang perhatian pada sang mama, "mama tebak, kamu pasti semalam begadang ya?" Tanyanya memicingkan mata pada sang putra yang baru saja menapaki lantai rumah.

Menguap sembari mendudukkan bokong taehyung lantas menoleh pada sang mama, "hmm .."

"Begadang sampai jam berapa? Kamu tuh ya kalo bawa anak gadis orang jangan dibawa Minep!" Hardik sang ibu yang otomatis menyita kesadaran taehyung diambang dunia mimpi yang hampir terpejam pada dudukan meja makan.

Taehyung tak mengerti tentunya hal apa yang dibicarakan oleh wanita tua yang kini sedang menyendokkan nasi kepualam merahnya, "maksud mama?" Bertanya heran.

"Yaa.. kamu itu loh, ya mbok sabar dulu. Jangan grasak-grusuk tunggu sah baru booking hotel sama jisoo, jangan gegabah kalo anak orang mblendung gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TerbelengguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang