05 : Ancaman

35.5K 1.1K 17
                                    

©pevpermint


Lalu-lintas lengang, tak lebih lengang dari suasana yang menyelimuti. Claire terus menunduk, sembari badan menempel ke body mobil. Semampu mungkin, membentang jarak dengan sosok di sisi kanannya.

“Tuan?”

Tersentak samar, Claire terkejut hanya karena panggilan sopan pria berumur di jok kemudi. Tentu, ia masih ketakutan. Lebih parah, mengingat sedang bersama siapa.

“Ada yang membuntuti kita.”

Tanpa menatap, Claire seolah bisa merasakan lirikan datar tuan tersebut pada spion tengah mobil. Dingin kian merayapi, walau penghangat dinyalakan dengan apik.

“Bagaimana, Tuan?”

“Gudang.”

Claire refleks menoleh, mata lantas bersinggungan dengan iris abu-abu. “Gu-Gudang?”

“Keberatan?”

Menelan ludah susah payah, Claire lagi-lagi menciut. Kelu untuk mengiyakan, berakhir menunduk kembali. “A-Apa saya benar-benar akan dibunuh?”

Hening.

Namun, Claire peka bila pria itu masih memandangnya.

“Kau ingin kubunuh?”

“Ti-Tidak!” bantah Claire, memelas seketika. “Ampuni aku. A-Aku tidak sengaja, Tuan.”

Hening lagi.

Claire menekan nyali, agar mata mereka tetap tertaut. Berharap, pria itu mengiba padanya.

Namun, meski waktu menyambut menit, tak kunjung jawaban terlontar. Malah, kekehan mengudara. Kekehan, yang berubah tawa kemudian. Claire tak mengerti, bagian mana lelucon atas ujarannya. Pun di sisi lain, ia tidak menyangka pria tinggi ini bisa tertawa.

“Ekspresi mu.”

Claire mengerjap, meraba wajahnya. Pria itu masih tertawa.

“Lucu sekali.”

‘Lucu?’ batin Claire, mengerutkan kening. Lucu apanya? Bukankah ia tengah memelas?

“Ah, perutku.”

Pria itu menyeka sudut mata, Claire bingung mengapa ia hanya membisu sementara aksi memohonnya barusan sedang diledek.

“Kau-”

Tawa terhenti, pria itu perlahan rileks lagi. Claire menunggu, menunggu ucapannya.

“Kenapa kau ketakutan setiap melihatku?”

Sorot datar menyelubung ulang iris abu-abu, sorot yang senantiasa berhasil mengintimidasinya. Claire heran, sebegini cepat transformasi raut pria itu?

“Lupakan soal di lorong tadi, apa yang membuatmu takut padaku?”

Betah bergeming, Claire berpusat pada rupawan tersebut. Ternyata ada mole samar di batang hidung, terpapar oleh sekelebat lampu jalan.

EX Sugar Baby?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang