06 : Salah Paham

40.7K 1.1K 4
                                    

©pevpermint


Tidak seorang pun tahu tentangnya yang merupakan wanita bayaran. Kecuali, tiga sahabatnya, pria beristri yang bersangkut kontrak dengannya dan dirinya sendiri. Maka wajar, Claire habis kata-kata akan cercaan Ellen. Pergi tanpa pembelaan berarti, membawa rasa terkejut serta ngerinya.

‘Bagaimana bisa dia tahu?’ Tak henti pertanyaan serupa terngiang dalam kepala, sampai-sampai Claire kehilangan nafsu makan bahkan hingga langit berubah gelap kini. ‘Apa dia kenal Martin?’

Itu pria bermarga Harleyson, pria beristri, pria yang menjadikannya sugar baby. Setahun, Claire terikat hubungan haram di atas kertas bersamanya.

“Tapi kurasa tidak mungkin,” monolog Claire di sela-sela menyiram kaktus mini di balkon apartemennya. “Untuk apa Martin membocorkan itu?”

Ting Tong

Terdiam, Claire menyatukan alis. Jelas, ia heran siapa yang menekan bell nya. Sebab baik Ralina, Elmira, Fanny, telah ia beritahu PIN baru apartemen ini pasca perbincangan intens mereka terkait peristiwa nahas di hotel kala itu.

Ya, semua sahabatnya sudah tahu. Claire memutuskan untuk bercerita pada Elmira berikut Fanny sesuai saran Ralina. Walau respons kurang ramah, setidaknya lebih baik ketimbang dahulu ketika tanpa sengaja terkuak tentangnya menjual diri dan mereka bertengkar hebat.


“Di-Dia?” terbata, Claire mematri horor intercome. Yang menayangkan postur tinggi berbalut hoodie navy. Wajah tak asing, beberapa jam silam pun mereka baru bertemu.

Ting Tong

Pucat pasi, dingin mendera badan. Claire kalut harus bagaimana. “U-Untuk apa dia kemari?”

Ting Tong

Nyaring bell bak sirene bahaya. Claire mundur kaku, lantas memilih bergeming seolah apartemen kosong. Takut, ia takut kedatangan pria berkulit eksotis itu dikarenakan sang tuan berubah pikiran setelah membebaskannya. Lalu ia diculik untuk dibunuh. “Ti-Tidak, aku baru menikmati hidupku.”

Ting Tong

Claire menggigit jari-jemarinya, napas kian menderu pelan seakan itu mampu membantu aksi bersembunyinya sekarang.

Hening

Menit terbuang, Claire tak menangkap lagi suara bell. Alhasil, ragu-ragu ia mengecek intercome. Dan sepi di luar sana.

“Apa dia sudah pergi?” Memperhatikan layar lekat-lekat, Claire rasa situasi telah aman. “Aku harus kabur.”

Claire peka, itu hanya berbuah sia-sia mengingat pria beriris abu-abu sepertinya benar bukan sosok sembarangan. Terbukti, Ellen selaku utusan saja mengetahui identitas hingga aib nya yang wanita bayaran. Maka bukan mustahil tindakan kaburnya akan mudah terlacak, menyeramkan. Namun, pasrah juga tidaklah tepat. Hidup harus diperjuangkan.

Srak!

Terhenti, Claire menginjak sesuatu sesaat melewati pintu. Refleks ia memaku direksi ke bawah, pada kantung-kantung plastik berwarna putih yang teronggok di lantai.

“Apa ini?” Menatap plastik-plastik berlogo supermarket tersebut, Claire kemudian memendar kanan-kiri. Barangkali, orang salah taruh atau kurir salah alamat atau sejenisnya.

“Nona?”

Spontan menoleh, Claire lantas menegang. Kala bersipandang dengan pria berhoodie navy. “Ka-Kau?”

“Saya kira Anda keluar.”

Claire mati kutu. Ternyata pria berkulit eksotis itu belum betul-betul pergi, justru meletakkan lagi beberapa kantung plastik serupa di lantai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EX Sugar Baby?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang