Mission completed

99 6 0
                                    

SELFISHNEES LOVE

~Chapter 2~
------

Vote, comment and read
ok enjoy it

=========


Malam harinya.

Esa masih melamun di meja belajarnya.
Masi terbayang dibenaknya saat ia dan Rama saling bertatapan. Masih teringat dibenaknya mata Rama yang hitam dan sendu. Esa tidak tahu pasti apa yang dirasakannya tapi entah kenapa Esa merasa iba padanya.
Esa jadi ingin lebih dekat dengannya, tapi bagaimana?
Di dekatnya aja Esa sudah gemetar.

"Pokoknya besok aku harus bisa -minimal- duduk disebelahnya, harus!! Belum tau kalau belum di coba SEMANGAT" seru Esa dalam hati.

Tapi Esa masih memikirkan kata teman-temannya, Esa juga bakal pikir-pikir kalo entar dikacangin kayak juna, bisa mati salting dia kalo gitu caranya.

Beberapa saat kemudian mata Esa tertuju pada tugas jam kosong tadi yang belum ia kerjakan, kemuadian ia tersenyum dan mulai mengerjakannya. Dalam benaknya tersusun skenario sederhana yang ia pikir bakal berhasil

"Hehe. Seenggaknya ada yang bisa dijadiin bahan, hehehehe" ujarnya pelan dan mulai sibuk mengisi poin-poin pertanyaan yang ada.

"Ah susah! Ga usah dikerjain, yap nomer selanjutnya... ah susah juga! Oke dah lanjutt..! Anjir susah semua, main hp dulu ah"

*****

Esok paginya Esa sudah siap berangkat menuju sekolah barunya itu. Sudah bulat tekadnya pagi itu untuk berkenalan dengan Rama,

"Yooshh... bi' Esa berangkat yaa..." pamit Esa pada bi' ida, pembantu d rumahnya.

"Iya nak esa,, ati2 di sana ya baik baik di sekolah barunya" ujar bi ida kalem.

Esa hanya tersenyum dan menutup pintu mobilnya, dan pak ujang pun langsung menjalankan mobil meninggalkan istana Esa yang megah.

Yah.. beginilah Esa.
Ayahnya seorang businessman yang usahanya ada dimana-mana dan hampir tidak pernah menginjakkan kakinya di rumahnya sendiri, ibu Esa sudah meninggal 11 tahun yang lalu, otomatis hari2 Esa hanya ditemani oleh bi ida, pak ujang dan 2 pembantu lain, bi Yuni dan mbak vina, hehehe... namanya agak gimana ya. Anyways Esa kini sudah separuh perjalanan menuju sekolah, Esa mengamati keadaan jalan yang dilaluinya.

Pagi ini jalan sudah begitu Ramai dengan anak sekolah, orang kantoran, pedagang, pengemis, orang gila (loh?!), namun dalam keramaian itu, mata Esa menangkap sosok yang menarik.

"Hmmm perasaanku aja atau emang dia?" dan begitu mobilnya melewati sosok itu, barulah Esa dapat melihat wajahnya.

"Rama?!"
Esa terus melihat sosok itu, memastikan bahwa yang ia lihat benar-benar Rama, hingga akhirnya sosok itu menghilang begitu mobil Esa berbelok dan Esa pun kembali pada posisinya semula.

'Kalo dia jalan ke sekolah, berarti harusnya rumahnya disekitar sini, ga jauh-jauh amat ama rumahku' gumam Esa dalam hati.

'Yah,, lumayan.. bisa buat bahan nanti' gumamnya lagi sambil tersenyum simpul.

Pak Ujang menangkap pemandangan itu dari cermin spion sedikit heran dengan kelakukan majikannya itu.

"Eh, kenapa nak esa? Senyam senyum sendiri?" cibirnya dengan logatnya yang khas Tegal.

"Ah, ada deh.." kilah Esa.

"Nak esa ini sudah sampe nih" ujar pak ujang sambil geleng-geleng kepala.

SELFISH OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang