Setelah menjauh sekiranya dari Gisselia, Sabas langsung mengangkat panggilan tersebut. 'Ganggu aja nih yang telfon kan gue masih pengen pegang tangannya Gissel' batin Sabas.
"Halo~" ucap Sabas.
"Selamat siang pak Sabas, pak saya ingin menginformasikan bahwa nanti jam 3 sore kita ada rapat pak, sekarang sudah menunjukan pukul 2 siang pak, jadi~"jelas Aldin pada Sabas, yang langsung diputus oleh Sabas.
"Aduh kan tadi saya sudah bilang di re-schedule aja Al." kesal Sabas karena otomatis dia harus segera pergi dari butik Gisselia.
"Maaf pak, tapi tadi pak Sabas hanya pesan untuk re-schedule meeting yang diadakan jam 7 malam pak." jelas Aldin yang tetap sabar kepada Sabas.
"Mm kalau misal yang jam 3 sore nanti di re-schedule bisa tidak? Karena ini urusan saya belum selesai." tanya Sabas pada Aldin.
"Sepertinya tidak bisa pak, karena jadwal bapak seminggu kedepan sudah padat pak." jelas Aldin kepada Sabas, ya memang Sabas sesibuk itu.
"Gini saya mungkin terlambat sekitar15 menit jadi tolong kamu handle sebentar." minta Sabas pada Aldin.
"Baik pak." jawab Aldin dan diangguki oleh Sabas walaupun Aldin tidak melihatnya, setelah itu Sabas langsung mematikan panggilannya tersebut.
Disaat Sabas sibuk dengan ponselnya, disisi lain Gisselia dan karyawannya sudah menghidangkan makanan yang dibuat oleh ibu Sabas.
"Mas Sabas makan dulu mas, ini kayaknya banyak banget yang dibawa ibu gak mungkin kami habiskan semua." ungkap Gisselia karena memang ibu Sabas memberikan banyak sekali makanan seperti warteg dibawa ke butiknya dan tentunya tidak enak jika tidak menawarkan, itu yang dipikirkan Gisselia.
(Ini gambarannya aja ya gais 😉👍)
Sabas yang termengun karena lagi-lagi sikap dan sosok Gisselia. Wanita itu benar-benar bisa menghipnotis dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
FanfictionGisselia Aulia "Saya sudah 28th, saya mau hidup saya tenang gak punya masalah sama orang lain, intinya saya mau let it flow life aja dan gak ribut, walaupun i know this year it's my period to change status. But why jalannya seperti ini?" Sabas Ahz...