Suara dentuman musik sangat keras, lautan manusia menari nari mengikuti irama musik. Acara yang meriah di atas kapal pesiar, yang berada di tepi dermaga pribadi milik sang tuan rumah. Dj pun ber jingkrak-jingkrak tangannya lihai memainkan alat didepannya.
Di sudut ruangan 4 gadis sedang duduk, 3 orang sedang asyik meneguk cairan berwarna merah anggur ditangan mereka. Sesekali meliak liukan badan sambil duduk mengituti ritme musik. Gadis satunya lagi hanya sibuk memutar mutar gelasnya yang berisi mocktail. Gadis itu bosan, harapannya datang ke acara reuni untuk mehilangkan stres dan disini malah dibuat pusing. Katanya hanya acara sederhana, sederhana dari mana. Hei ayolah dia tidak suka musik yang jedak-jeduk membuat jantungnya ingin meledak.
"Kau ini kenapa?" Suara dari gadis bersurai blonde itu berhasil membuyarkan lamunannya. Gadis bersurai blonde itu adalah Bahiyyih, teman SMP nya yang keturunan bule, sekaligus orang yang menerobos apartemen dan menyeret dirinya kemari, sialan memang.
"Apa kau punya masalah?" Kata gadis yang memakai crop top yang dipadu dengan jaket kulit hitam dan rok tutu abu abu tua selutut. Dia Yeongeun.
"Atau mau mencicipi ini?" Ucap gadis bercepol dua berwajah imut tapi bermata tajam itu menyodorkan gelas wine miliknya, dia Hikaru. Dan tentu saja langsung ditolak dengan gadis itu, dia menyilangakan tangan di depan dada dan menggeleng tanda tidak mau.
"Apa kau yakin?" Tanya Yeongeun yang masih di beri gelengan.
"Sungguh?" Imbuh Hikaru dengan smirk dan nada jahil.
"Hei kalian, ya ampun berhenti menggoda Sena, kalian kan tahu kalau dia itu wakil Ketos" kini Bahiyyih menegahi.
Hikaru Dan Yeongeun saling pandang, mereka tersenyum jahil melirik Sena yang sedang minum mocktailnya. Bahiyyih memutar malas matanya dia tahu tabiat apa yang mereka rencanakan, dia meneguk kembali wine nya.
"Jadi si wakil ketos mau menjaga image nya" - yeongeun
"Hei disini tidak ada yang bersekolah di SMA 10 month, ya terkecuali yah kau tahu dirimu dan kakakmu"- Hikaru
"Iya lalu?" Tanya Sena mengerutkan dahi.
"Lagi pula kita masih ilegal untuk meminum itu, dan aku belum pernah mencicipinya"- Sena
"Hei kawan polisi tidak akan tahu, ini tempat pribadi keluarga Kang"- Hikaru.
"Dan ya lagi pula hanya satu gelas"- yeongeun mengisi gelasnya dengan wine lagi.
Sena menaruh gelasnya dan berpikir. Tidak ada sahutan sama sekali, Hikaru, Yeongeun, dan Bahiyyih menatap Sena penasaran. Dan keheningan itu buyar saat Sena berbicara.
"Hah, baiklah hanya satu gelas" ucap Sena, dia juga penasaran seperti apa rasa wine itu.
Hikaru dan Yeongeun tersenyum bangga, sedangkan Bahiyyih menggeleng-gelengkan kepalanya. Hikaru menuangkan wine ke gelas Sena, Sena pun melotot bagaimana tidak Hikaru menuangkannya satu gelas penuh.
"Habiskan sayang" yeongeun mengelus punggung Sena untuk menggoda, sedangkan Sena hanya menatap tajam Hikaru dan Yeongeun bergantian.
.
.
.
.Sena pusing pandanganya berputar putar, dia melihat sekeliling yang bergelombang bak air laut. Sena mual, dia berdiri dari duduknya dan berjalan sempoyongan.
Masa bodoh dengan teman-temannya yang pergi entah kemana di saat seperti ini.
Dia mencari cari letak toilet, tapi ia tidak menemukannya sama sekali. Akhirnya dia berjalan tak tahu arah, dan berkahir diluar. Langsung saja dia menuju ke pinggir kapal dan memuntahkan isi perutnya.
"Huweeek, hah padahal baru satu gelas" gumam Sena, dia berdiri disana berusaha agar tidak jatuh. Wajahnya kini memerah, pusing itu yang dirasakan, ia memegang kepalanya dengan tangan kiri. Ingin beranjak dari sana tetapi kakinya tiba tiba lemas, dia hampir saja jatuh kalau saja tidak ada yang meraih pinggangnya agar tidak terantuk ke kabin kapal.
Masih dengan posisi itu, seseorang yang menolongnya tersenyum simpul.
Lalu smirk(?), Dia membantu Sena untuk berdiri, kini Sena bertumpu pada pundak orang itu."Pffft, payah baru minum satu gelas saja sudah mabuk" ucap seseorang itu terkekeh.
Sena mendongak melihat wajah seseorang yang menolongnya, tapi sayang tidak begitu jelas karena efek wine yang dia minum. Tapi dari perawakannya dia laki laki.
"Lagi pula kenapa lo minum sih, lo kan wakil ketos" lanjut laki laki itu.
Sena semakin di buat bingung, dia tahu bahwa Sena wakil ketos. Dengan masih memandang wajah laki laki itu, seketika Sena memegang kepalanya, pusing itu datang lagi."Ck merepotkan!" Laki laki itu langsung menggendong Sena la bridal style, lalu pergi meninggalkan acara reuni itu. Dia langsung menuju parkiran mencari mobilnya, dia menemukanya mobil sport warna merah. Langsung saja dia membuka kunci dan mendudukan Sena di samping pengemudi dan memakaikan seatbelt.
Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, jalanan kota Seoul terlihat sepi karena sudah pukul 11 malam. Laki-laki itu sesekali menengok ke Sena yang sedang bergumam tidak jelas, membuat gemas laki-laki itu.
30 menit perjalanan, akhirnya mobil itu sudah sampai di tempat tujuan. Bukan rumah, apartemen apalagi mansion, tapi sekolah(?). Satpam yang berjaga tampak bingung ada mobil ke sekolah pada malam hari, tapi ketika mendekat dan melihat sang pengemudi satpam itu langsung bergegas membuka pintu gerbang.
Tak lama kemudian mobil itu langsung masuk dan berhenti di parkiran. Laki-laki itu turun dan menggendong Sena lagi, tak lupa mengunci mobilnya. Dia masuk ke dalam lift, dan menekan angka 3.
Lift berhenti pada lantai tujuan, laki-laki keluar dan menuju pintu ruangan yang bertuliskan En-privat Room. Dia menempelkan jarinya untuk identifikasi sidik jari, Tak lama kemudian pintu itu bergeser, menunjukan ruangan sederhana dengan nuansa putih. Terdapat 3 kamar pada ruangan tersebut, laki-laki itu menuju salah satu kamar dan menggesekkan kartu untuk membuka kunci kamar. Kamar dengan nuansa hitam, putih, dan abu-abu. Dia meletakan Sena keatas tempat tidur dan menyelimutinya.
"Lo itu cantik Sen, tapi sayang galak"
Laki-laki itu tersenyum mengusap pipi Sena yang tembem. Tapi mata itu malah salah fokus pada Benda penuh nan kenyal berwarna merah Cherry. Jari jempolnya mengusap bibir bawah Sena lembut dan sedikit menekannya. Sedikit lama dia melakukan itu tetapi, seketika Laki-laki itu berhenti melakukan kegiatan itu saat Sena melenguh, sedikit terusik, langsung saja di menarik tangannya menjauh.
"Huft, hampir saja"
"Hampir saja aku menerkamnya" batin laki-laki itu.
Dia menatap Sena lagi, wajah itu sangat damai ketika tidur. Tidak dipungkiri bahwa Sena itu sangat cantik, ciptaan Tuhan yang indah, Sena adalah pahatan yang sempurna menurutnya. Laki-laki itu tersenyum dan menaikan selimut yang dikenakan Sena sebatas leher. Sebelum pergi dia membisikan sesuatu pada Sena.
"Nice dream darl" Lalu dia beranjak pergi meninggalkan kamar itu.
Pada pagi harinya Sena dibuat kesal, saat bangun mendapati laki-laki yang sangat dihindari dan tidak ingin berurusan dengannya. Tapi mungkin takdir berkata lain, laki-laki itu sedang duduk di sofa bersidekap dada dengan smirk andalanya.
"SIALAN!!, DARI BANYAKNYA ORANG KENAPA HARUS LO?!!!".
.
.
.
.Gimana prolognya?
Semoga suka ya.Jangan lupa vote dan ninggalin jejak ya.
Nantikan bab selanjutnya
Bye bye.sekian dan terimakasih.
Tertanda,
Kelinci_Bulan07
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Sky || Yang Jungwon (On Going)
FanficWarning!! (18+) bagaimana jika Kim Sena si wakil ketos yang terkenal perfect dan disiplin, berurusan dengan Yang Jungwon si trouble maker. Sena harus mau menuruti Jungwon atau rahasianya akan ter bongkar. Tapi rahasia yang lebih besar akan terbongk...