Jungwon melamun di depan jendela sambil bertopang dagu. Dia memikirkan kejadian kemarin yang merusak harga dirinya, dia di bonceng di jok belakang, sambil memegang sepatu hak tinggi Sena. Sungguh itu sangat memalukan, bagaimana jika ada yang tahu kejadian tersebut mau ditaruh mana mukanya.
Terlalu asik melamun tanpa sadar ada yang membuka kenop pintu dan masuk kedalam. Riki diam sejenak sambil menutup pintu pelan, dia mengamati seseorang yang memunggunginya sambil melihat ke jendela. Aku tak salah lihat kan?, batinnya. Perlahan dia mendekat, mensejajarkan kepalanya dengan jungwon, mengamati apa yang dilihat kakak kelasnya itu. Dia mengerutkan kening, secara bergantian melihat Jungwon dan jendela.
"Kau sedang melihat apa hyung?"
Suara itu mengagetkan Jungwon, hampir saja dia menumpahkan susu hangat yang ada di samping sikunya. Jungwon reflek mengayunkan tinjunya, mengenai lengan kanan Riki, sang empu hanya meringis sambil mengusap bekas tinjunya Jungwon.
"Apa kau gila, mau membuatku mati mudah huh!"
"Begitu saja terkejut" Riki memanyunkan bibirnya seperti paruh angsa.
"Bagaimana tidak terkejut, kau berbicara tepat di telingaku"
Bayangkan saja ketika kalian sedang asik melamun, lalu tiba tiba terdengar suara tepat ditelinga mu. Apa yang akan kalian lakukan, mungkin kurang lebih reaksinya akan sama seperti Jungwon bukan.
"Ck, ah sudahlah"
Ingin Jungwon mengambil gelas susunya untuk diminum, tapi kalah cepat dengan Riki yang mengambilnya kesal lalu langsung dihabiskan sampai tandas.
"Hei!!"
Riki hanya menjulurkan lidah, lalu pergi ke dapur untuk mengambil sesuatu.
Terdengar suara pintu terbuka, ternyata pelakunya adalah Sunoo. Dia menatap heran Riki yang sedang cemberut sambil menyiapkan roti selainya.
Berjalan menuju kamarnya, saat tangan sudah didepan kenop pintu, ia terhenti teringat sesuatu.
"Jadi Jungwon apa yang terjadi kemarin?" Dia menghadap Jungwon, sang empu hanya menaikan alis sebelah, kurang mengerti. Sunoo menghela napas, bertanya lagi.
"Antara dirimu dan Sena, apa yang terjadi?"
Riki yang penasaran akhirnya menghadap mereka sambil mengunyah roti selainya. Dia juga ingin tahu, setelah nama Sena disebutkan.
"Tidak ada, bukankah kami selalu begitu?" Sambil tersenyum, tersenyum manis tapi terkesan mengejek.
"Benar, tapi kemarin dia terlihat sangat tertekan. Jungwon kau tidak berbuat hal aneh kan?"
"Hyung, terlalu ikut campur dengan urusan orang lain itu tidak baik, bisa membawa sial"
Sial atmosfer yang mereka berdua ciptakan membuat Riki susah payah menelan rotinya. Alhasil di berlari mengambil susu di lemari es, dan langsung meneguknya tanpa di tuang ke dalam gelas.
Hari sial, kenapa aku harus terjebak dengan mereka berdua, batin Riki menjerit, sambil menepuk-nepuk dadanya.
Cukup lama mereka saling melempar tatap. Akhirnya Sunoo memutus lebih dulu dan langsung masuk ke ruangannya.
Meninggalkan Jungwon yang memainkan phonsel dan Riki yang sudah malas menghabiskan makanannya.
Di dalam ruangan Sunoo sedang melakukan siaran langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Sky || Yang Jungwon (On Going)
FanficWarning!! (18+) bagaimana jika Kim Sena si wakil ketos yang terkenal perfect dan disiplin, berurusan dengan Yang Jungwon si trouble maker. Sena harus mau menuruti Jungwon atau rahasianya akan ter bongkar. Tapi rahasia yang lebih besar akan terbongk...