Kevin menghela nafas gusar menatap kearah Jisya. "Kita juga gak tau kalau mereka mau kesini jis!" Ucapnya.
Jessie terlihat tersenyum sinis. "Gue paling benci yang begini, siapa yang ngajak ketemu, siapa juga yang bikin gagal!" Ujar gadis itu.
Naura menatap Jessie dengan senyum yang mungkin terlihat terpaksa.
"Sorry ya kalau kita ganggu kalian!" Gadis itu berbicara sambil menggandeng lengan Kevin, membuat Jessie merotasikan matanya risih.
"Bukan cuma kalian , kita disini juga ada perlu kok!" Kali ini dara yang berbicara , namun yang membuat mereka terganggu adalah nada dara yang terdengar sinis, berkali-kali Jessie ingin menyeletuk, tapi selalu ditahan Jisya.
Jisya yang tadinya diampun membuka suara "ah gakpapa kok, silahkan aja gak masalah!" Balas gadis itu.
Diam-diam Victor menatap Jisya tanpa gadis itu tau, dan disebelahnya Zara juga menatap Victor, menoleh kearah mana ia tatap, pandangannya berubah geram saat mengetahui bahwa Victor tengah menatap kearah Jisya.
Victor secara perlahan melepas lengannya yang tengah di peluk Zara, "jis gue mau bicara sama Lo!"
Belum sempat Jisya menjawab dara menginterupsi pemicaraan itu. "Vik! Lo tau gak? Yang paling ngebet buat ketemu itu Zara! Dia pengen banget ketemu Lo!" Ujarnya, sedangkan gadis yang dimaksud terlihat menunduk dan memasang ekspresi malu. "Apaan sih dar!"
Jisya menghela nafas dalam diam,
"Jadi kita kesini mau nagih janji kalian!" Kali ini Sarah yang membuka pembicaraan, menatap bergantian kearah orang-orang yang ada di meja itu.
"Iya kalian masih inget kan?" Dara bertanya pada keempat pemuda tersebut.
Jean menatap malas, "harus sekarang banget?" Tanyanya.
"Yaiyalah je! Lo gak liat kita udah siap, dan udah dandan cantik begini" ucapan Naura membuat Jessie mendecih, mengumpat dalam hati.
Kevin melihat itu, "gimana kalau lain kali aja?" Tanyanya kearah Naura,
"Lagian kita disini udah ada janji!" Ucapan Victor membuat Naura yang ingin menjawab seketika terbungkam.
Jisya yang melihat itu menatap kearah Victor, "gakpapa kok, kalau ada janji pergi aja, kita bisa ketemu lain kali" ujar gadis itu.
Zara kembali bergelayut dilengan Victor, "udah ayoo Victor?!".
"Pergi aja, lagian kalian juga udah terlanjur janji kan?pergi aja sana" kali ini Rena yang berbicara, lama-lama gadis itu juga merasa terintimidasi kalau kenyataan nya seolah-olah mereka yang bersalah.
.
"Jis kamu disini?!" Ucapan seseorang membuat mereka mengalihkan tatapan kearah tersebut.
Jisya cukup kaget melihat seseorang yang baru saja menyebut namanya, disusul Jessie, Rena dan Lea yang tak kalah kagetnya, sedangkan Victor dan yang lainnya menatap keempat pemuda asing yang sepertinya juga kenalan dari keempat gadis itu.
Ekspresi kaget Jisya berubah menjadi senyuman manis. "Loh!!! Hi Devan!!" Gadis itu berlari menghambur kepelukan pria yang diketahui bernama Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN KOK GITU?!!
RomanceBerawal dari Jisya, Jessie , Rena , dan Lea yang masih memiliki dendam dengan para mantantannya. "Gue coba buat maafin Lo! tapi luka yang lo kasih ke gue itu terlalu susah buat gue lupain vik?!" Jisya. "Gila ya! semuda itu Lo mainin perasaan gue?!"...