Chapter 3

903 85 6
                                    

"Anjay bgt lu Non, bisa buat mantan lu bikin ini", kata Wai berbisik di tengah kelas sambil terus menunjuk dan menelik leher kanan Nanon

"gua gamau jadi bokek gegara traktir minum lo semua seminggu berturut-turut ya", respon Nanon dengan bisikan juga

"Padahal semalem kita milih dare nya gitu sengaja biar lu nyerah dan nraktir kita Non, lah malah elu berhasil", Nanon yang mendengar temannya menggerutu segera menghadapkan wajahnya ke depan wajah Wai dan menaikkan kedua alisnya dengan mimik muka sombong andalan Nanon ketika merasa menang.

"Padahal semalem kita milih dare nya gitu sengaja biar lu nyerah dan nraktir kita Non, lah malah elu berhasil", Nanon yang mendengar temannya menggerutu segera menghadapkan wajahnya ke depan wajah Wai dan menaikkan kedua alisnya dengan mimik muka ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini visualisasi "Wai" salah satu temen satu circle nya Nanon di fakultas ya guys)

[Flashback Tadi Malam]

Suara musik dan ramainya pengunjung Caffe Memories pada malam hari memang merupakan sebuah suasana yang disukai anak muda, selalu banyak mahasiswa yang nongkrong di Caffe ini karena tempatnya yang dekat dengan lingkungan kampus mereka, begitu pula dengan Nanon, Wai, Chimon, dan Mark yang sedang asik minum sambil bermain-main di meja bagian ujung, mereka memang selalu memilih caffe Memories ini untuk nongkrong.

"Hahaha, akhirnya kena juga lu non", tawa Chimon dan yang lainnya ketika botol yang diputar akhirnya berhenti mengarah kepada Nanon

"Truth!", teriak Nanon tanpa aba-aba

"Lah, kata siapa pilihanya Truth or dare?" kata Wai tiba-tiba dengan senyuman setannya, tanda dia merencanakan sesuatu yang licik, Nanon yang sudah seratus persen tau watak teman satunya ini langsung membuang nafas kasar, karena tau mau tidak mau dia harus tetap mengikuti opsi yang akan diberikan temannya ini,

"Paan?" Tanya Nanon kemudian,

"It's only dare, but you can choose, bikin kissmark di leher mantan lu atau lu yang dapet kissmark dari mantan lu",

"Anj!, gila lu, kagak!!!", tolak Nanon

"Hahahah, gua tau elu bakal nolak Non, makannya kita kasih pilihan lagi nih, lu lakuin dare nya atau lu nraktir kita seminggu berturut-turut disini", jelas Mark diiringi dengan tawa yang lainnya, tentunya hanya satu manusia yang tidak tertawa di meja ini,

"Sialan, lu semua sengaja rencanain beginian buat gua ya?!", kesal Nanon, sungguh teman-temannya selalu saja membuat Nanon naik darah, emosi dibuat mereka

"Ya lagian lu satu-satunya yang ga pernah dapet dare dari kemarin kita main Non, kesel kan kita jadinya, hahahha" timpal Mark lagi sambil tertawa puas

"Makannya kita bikin dare gini Non karena kita tau elu gabakal mau begitu ke mantan tersayang elu, tujuan kita emang pengen traktiran lu aja non", kata-kata dari mulut Chimon ini tentunya tambah membuat Nanon ingin menghabisi teman-teman laknat didepan matanya ini

"Anjing lu pada emang ya, bokek dong guaa!!"

"Hahahha, Non! Lu kan gak harus traktir kita kalo lu berhasil di dare nya", Wai menenangkan, pura-pura menenangkan tepatnya, Nanon pun tau.

JUST (BOY)FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang