Chapter 4

993 94 18
                                    

Ting~
"Nanon, boleh aku telpon kamu sekarang?" -primilly-

Nanon yang melihat isi pesan itu dari layar hp nya hanya diam tanpa membuka pesan tersebut, bingung tentu saja.

Dialah sosok yang sekarang membuat Nanon merasa bingung, Primily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dialah sosok yang sekarang membuat Nanon merasa bingung, Primily. Pacar yang baru saja berubah status menjadi mantan ketika mereka sedang dalam tahap mempersiapkan perkuliahan, yang setiap kali Nanon melihatnya dia akan selalu merasa resah, karena masih mencintainya? Tidak, namun karena rasa bersalahnya terhadap gadis paling cantik dan baik dimatanya saat ini.

Prim yang selalu tulus mencintainya dengan matanya yang berbinar penuh cinta tiap kali berbicara dengan Nanon justru membuat Nanon semakin merasa bersalah kala itu,

"lo satu2nya orang yg selalu bisa bikin gua khawatir saat ini, gua gapernah ga suka lo, karena lo adik gua" jawab Nanon saat Primily memintnya untuk menjadi pacar ketika mereka sama-sama masih duduk di kelas 3 SMA awal.

Mereka satu angkatan, tapi entah mengapa Nanon selalu melihat Prim sebagai adik, tidak pernah Nanon merasa sedang bersama teman ketika bersamanya, mungkin karena sifat Primily yang ceroboh, kekanak-kanakan dan manja yang membuatnya terlihat seperti adik kecil dimata Nanon. Sosok Primily yang cantik tentunya membuat dia banyak menjadi incaran laki-laki, dan Prim yang terlalu memikirkan perasaan orang lain selalu tersenyum ketika dia dijahili oleh oranglain, yang pastinya kebanyakan dari mereka adalah laki-laki, meskipun sebenarnya Primily tentu merasa risih. (Maksudnya kaya digoda2in cowo karena dia cantik, digombal2in, dibercandain gituu guys)

Hal itu yang membuat perasaan ingin melindungi Prim dari para bajingan jelalatan itu muncul. Kepekaan Nanon yang bisa mengetahui risih yang dirasa Primily saat banyak laki-laki yang duduk disekeliling bangku kelasnya hanya untuk mengajak Prim untuk pergi ke acara Birthday Party sekolah hanya dengan melalui gesture tubuh yang dilakukan prim saat itu.

Mengapa dari gesture? Karena ekspresi yang ditampilakan Primily tentunya sedang tersenyum, mencoba menolak mereka dengan senyuman cantik diwajahnya yang tentunya tidak membuat para laki2 itu berhenti mengajaknya. Orang lain mungkin melihat Prim tersenyum, tetapi kepekaan Nanon mengetahui resah yg dirasa Primily.

Nanon yang memperhatikan Prim dari bangku tempat duduk merasa frustasi dibuatnya, sehingga akhirnya Nanon keluar dari tempat duduknya dengan menggeser keras bangkunya yang tentunya membuat perhatian seluruh kelas termasuk para laki2 dan primily tertuju padanya,

"Jadi kan?" Tanya Nanon kala itu ketika sudah sampai di tampat duduk Primily,

"Hah?" tentunya primily bingung

"Bukannya tadi lo ngajak gua ke party nanti? Jadi gak?" tegas Nanon,

Prim yang menyadari sinyal pertolongan yang dibuat Nanon dari matanya langsung mengangguk senang, semua mata kaget dibuat Nanon, kaget karena sang primadona sekolah mengajak Nanon pergi? Bukan!! Tetapi kaget karena seorang Nanon menerima ajakan seorang gadis!

JUST (BOY)FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang