HAIII KANGEN GA SI SAMA UP AN INI??? MAAF BANGET BARU UP KARENA LAGI SIBUK PTM NIHHH.SIAPA YANG SEKOLAHNYA MASI PTM ATAU UDAH SEMUANYA PJJ???
Sejauh ini yang ada di pikiran Vier hanya bagaimana caranya agar bisa bebas keluar dari hukuman papanya. Alasannya waktu bilang untuk kerja kelompok saat itu ternyata telah ketahuan oleh Daniel, kakaknya.Saat itu Vier sedang berada di rumah Fale, untuk bermain sebentar disana. Hitung hitung untuk memperlambat waktu supaya keluarganya berangkat menuju Bandung.
Dan diwaktu yang bersamaan Daniel secara tidak sengaja meninggalkan flashdisk miliknya yang berisi bahan skripsinya di rumah salah satu temannya, dan sialnya teman dari Daniel sendiri adalah kakak dari Fale.
Tentu saja Daniel melihat bahwa seragam Fale sama dengan seragam adiknya karena waktu itu Fale baru saja keluar membeli jajanan untuknya dan Vier yang sedang berada di kamarnya. Maka dari itu Daniel menanyakan apakah Fale mengenal Vier, dan Fale membenarkan bahwa ia mengenal Vier. Berlanjut menanyakan apakah benar jika sekarang ada kerja kelompok, sedangkan Fale tidak membenarkan itu semua.
Dari situ Daniel dapat menyimpulkan bahwa adiknya memang benar selama ini sering berbohong pada seluruh anggota keluarga.
"Hufft, sampek jam berapa ya ini gue dikamar terus, mana gak ada makanan lagi." Dialog vier pada dirinya sendiri.
Badan vier meringkuk di atas tempat tidur queen size nya. Perutnya sudah dari tadi pagi belum terisi apapun hanya meminum dua gelas air putih sebelum berangkat sekolah.
Tok
tok
tok"Mama masuk ya sayang, ini mama bawain kamu makanan." ucap Diandra pada putri semata wayangnya.
Ceklek
Mata vier berbinar melihat mamanya membawa makanan kesukaannya, oh atau lebih tepatnya camilan kesukaannya yaitu baso Aci dan untuk makanan yang dibawa oleh Diandra hanyalah nasi goreng rumahan buatannya sendiri.
"Itu mulutnya enggak bisa ditutup ya Vier ?" Diandra sedikit menyindir putrinya. Pasalnya mulut gadis itu terbuka lebar, bagaimana jika nanti kemasukan lalat.
Vier langsung bereaksi dan langsung menutup mulutnya "Mama sih, aku kan udah lama banget gak makan baso aci, sekarang mama baru beliin mana bisa aku gak ngiler liatnya."
Diandra terkekeh geli mendengar ucapan Vier, ada ada saja memang putrinya satu ini.
Diandra memberikan piring nasi goreng pada Vier agar gadis itu cepat memakannya "Ini dimakan ya sayang, sebentar lagi papa sama kakak kamu pulang, mama gak mau papa tahu kalau mama bawain kamu makanan,"
Pergerakan vier terhenti kala akan memakan sesuap nasi gorengnya "Papa gak ngijinin aku buat makan sekarang ya mah ?" tanya vier dengan nada lirih.
Perlahan tangan Diandra mengusap surai lembut milik putrinya "Bukan gitu sayang, mungkin papa kamu mau kita makan berempat nanti setelah mereka berdua pulang, tapi sekarang kamu makan ini dulu, mama gak tega dari tadi pagi kamu belum makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eftychia
Teen FictionAlora Xaviera. Nama yang terdengar indah di telinga. Gadis yang memiliki ribuan luka tetapi tak ada yang mengetahui itu semua. Melihat sang kakak lebih disayang di banding dirinya mungkin adalah hal yang menyakitkan. Tetapi bagaimana jika penderitaa...