Hari apa kalian baca part ini???
Jam berapa kalian baca part ini??Kangen gak sama Angkasa dan Vier???
Uap teh pada cangkir cantik berwarna keemasan, menghantarkan aroma yang takkan bisa membuat siapapun berpaling. Aromanya yang sangat menenangkan membuat seorang gadis yang hendak meminumnya menjadi berpikir dua kali untuk langsung menghabiskannya. Baru saja ingin meminumnya, tiba tiba ada yang membuka pintu kamarnya dan membuat gadis itu tak jadi meminum teh favoritnya itu."Morning" sapa seorang tetangga tak tahu diri yang tiba tiba muncul dihadapannya, padahal ia tak mendengar seorangpun mengetuk pintu kamarnya.
"Astagfirullah" kaget sang pemilik kamar.
"Ya Allah Vier, lo dateng darimana si kenapa gue gak denger lo ngetuk pintu kamar gue," sembur Ica dengan wajah memerah menahan kesal.
Sementara Vier hanya menatap sahabatnya itu datar. Bagaimana bisa ia dibilang tidak mengetuk pintu, padahal ia sudah mengetuk pintu sampai rasanya tangannya akan hancur jika diteruskan.
"Heh gue nanya ya ini jawab kalik ah," protes Ica.
"Serah lo deh ya, gue udah ngetuk tuh pintu berkali kali sampai rasanya tangan gue mau hancur tapi tetep gak lo bukain," Vier sambil menunjuk pintu kamar Ica.
Ica meringis malu, memang iya sedari tadi ia hanya melamun dan mendengarkan lagu lewat earphone yang ia miliki. "Sorry deh ya abisnya si lo kenapa gak chat gue dulu kan jadinya kayak gini."
Gadis itu hanya memutar bola matanya malas, yang salah siapa yang disalahin siapa.
"Wihh sapa nih cakep amat," puji Vier saat melihat handphone Ica yang terletak di meja belajar gadis itu.
"Cakep yak, tuh anak satu kelas sama gue, tapi ya gak deket si sama dia." jawab Ica sembari memakan camilan favoritnya.
Seketika ide jahil muncul di kepala Vier. "Boleh nih lo deketin daripada lo sama si Brinjing itu,"
Kalau kalian ingin tau siapa Brinjing, dia adalah Brian anjing. Julukan favorit Vier pada kakak kelas yang telah melukai hati sahabatnya. Tak ada lagi sematan kata "Kak" pada pria itu.
"Cih gak mungkin ya gue deket sama tuh orang, gue kasih tau ya semua orang di kelas gue tuh juga tahu kalau tuh anak wibu." jelas Ica dengan menggebu gebu.
"HAHAHAHHAHAHAHHA aduhh ngakak gue HAHAHAHHAHA." Tawa Vier mengudara begitu saja saat mendengar bahwa teman sekelas yang akan ia jodohkan dengan Ica adalah seorang wibu.
Ica menatap sahabatnya heran, mengapa tertawa sampai sekeras itu, memangnya ada yang lucu apa bagaimana.
Dengan sisa sisa tawanya Vier berusaha menghentikan tawanya "Gapapa kali lo pacaran sama wibu kan menambah pengalaman," sarannya.
"Namanya siapa tuh anak?" tanya Vier menatap Ica.
Ica menoleh "Valerio namanya."
Valerio Aditama, teman sekelas Ica yang memiliki paras cukup tampan. Lelaki itu menyukai anime Jepang atau biasanya disebut wibu. Sejak dulu sebenarnya Ica dekat dengan Valerio, tetapi bukan berarti dekat yang setiap hari chat an. Hanya saja dulu waktu kelas X wali kelasnya sedikit galak dan memindahkan semua siswa untuk ia atur duduknya yang kebetulan Ica duduk dengan Valerio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eftychia
Teen FictionAlora Xaviera. Nama yang terdengar indah di telinga. Gadis yang memiliki ribuan luka tetapi tak ada yang mengetahui itu semua. Melihat sang kakak lebih disayang di banding dirinya mungkin adalah hal yang menyakitkan. Tetapi bagaimana jika penderitaa...