CHAPTER 5

238 20 0
                                    

Setelah hari yang sangat melelahkan, Yuki mengantarku pulang. Namun setibanya di depan rumah, aku tak langsung turun. Kami berdua menghabiskan waktu di dalam mobil. Yuki sibuk dengan handphonenya seperti sedang mengetik pesan di obrolan grup. Pria itu tampak serius sedangkan aku pun akhirnya juga mengecek handphoneku, seperti biasa begitu banyak notifikasi masuk dari instagramku.

Saat itu juga pria itu tertawa.

"Ada apa?"tanyaku keheranan saat melihat Yuki tertawa sambil memandangi handphonenya.

"Aku diberitahu teman-temanku kalau akunmu penuh komentar"ucapnya tak bisa berhenti tertawa.

"Kamu sudah baca komentar-komentarnya?"tanyaku tersenyum.

Yuki mengangguk tanpa berhenti tersenyum "Ngomong-ngomong, sepertinya aku akan sibuk besok. Aku ada syuting di salah satu acara di tv."

"live?"

"Iya"jawab Yuki.

"Temanya tidak seperti terakhir kali itu,kan?"tanyaku dengan sedikit cemberut. Spontan Yuki memberikan eskpresi kakunya dibalik tawa kecilnya. Pria itu menggeleng.

Aku masih ingat saat menonton salah satu acara di TV yang mengundang Yuki sebagai bintang tamunya. Acara itu bertema olahraga dan ada beberapa bintang tamu perempuan. Mereka semua memakai baju training dan Yuki pun memakai singlet begitupula dengan tamu perempuan yang sepertinya juga seorang olahragawati. Saat itu, Yuki diganggu dengan salah seorang tamu wanita. Seperti biasa, Yuki salalu bersikap canggung di depan kamera, namun wanita tersebut malah sering memegang tangan Yuki ataupun melakukan skinship lainnya. Tentu saja itu membuatku naik darah. Aku langsung mengirim pesan pada Yuki dan memarahinya.

Sekitar seharian penuh aku mendiami pria itu, hingga akhirnya Yuki tiba-tiba saja datang di rumahku membawa sebuket bunga dan macam-macam sushi kesukaanku. Dia juga meminta maaf dan menjelaskan secara detail saat di acara tersebut.

"Tidak. Hanya interview biasa"jawab Yuki.

Aku pun mengangguk lega.

"Lalu bagaimana denganmu?"tanyanya lagi.

"Hmm.. aku sepertinya akan ke yayasan dulu."jawabku.

"Oh yah, aku lupa memberitahumu ternyata bulan depan turnamen selanjutnya diadakan di Indonesia"ujar Yuki dengan semangat. Tentu saja dia tahu aku pasti akan senang jika dia akan ke Indonesia.

Aku tersenyum lebar "Aku sudah tahu dari kak Risa. Katanya di Jakarta sedang sibuk mempersiapkan turnamen itu"jawabku lebih bersemangat "Aku juga akan memesan tiket kesana, tapi mungkin aku agak telat pergi"ucapku.

"Tidak apa. Kita masih bisa ketemu disana"

Aku mengangguk dan tersenyum. Perlahan aku memandangi wajah Yuki dari dekat. Terlihat jelas mulai tumbuh jenggot di dagu Yuki dan sedikit kumis di wajah pria itu "Kamu terlihat sudah tua"candaku.

"Kamu terlihat gendut"balas Yuki bercanda. Yuki paling tahu bagaimana membercandaiku.

"Aku masuk dulu"ucapku tersenyum dan dianggukkan Yuki. Sebelum aku turun, Yuki mencium keningku dengan lembut dan juga mengelus rambutku. Aku tahu dia paling suka rambutku. Sejak dulu, pria itu mengelus rambut panjangku dan dia selalu bertanya bagaimana caranya merawat rambut panjang hitamku yang terlihat sehat. Tentu saja aku bilang aku sering ke salon, dan itu membuatnya tertawa.

***

Esok harinya, jadwal individu Yuki cukup padat. Ia harus menghadiri acara tv yang telah mengundangnya. Pria itu bertemu dengan orang-orang papan atas di acara tersebut. Bersama Pak Asaki selaku manajer pribadi Yuki, Yuki pun sedang menjalani aktivitasnya. Kali ini mereka menayangkan acara secara live. MC selalu memberi pujian kepada Yuki dan mereka berbicara mengenai pengalaman Yuki di Italia, serta penghargaan-penghargaan yang telah didapatkan pria bernomor punggung 14. Yuki pun menyambut dengan senyuman hangat meski tingkahnya terlihat kaku. Pria itu memang dijuluki pria kaku oleh beberapa orang yang menyadari bagaimana canggungnya Yuki bertemu dengan orang yang tak begitu akrab dengannya.

Ketika di akhir siaran tiba-tiba MC dengan sedikit mengungkit dengan nada bercanda bertanya pada Yuki "Akhir-akhir ini pemberitaan tentangmu terasa sangat hangat"ujar MC pria itu.

Yuki pun meresponnya dengan tawa canggung, pria itu hanya mengangguk malu.

"Bisa diceritakan?"tanya MC itu mengundang tawa yang lainnya.

Begitupula dengan Yuki "Seperti apa?"balasnya. Suasana pun menjadi lebih cair dengan candaan mereka.

"Aku dengar hubungan kalian sudah berjalan 6 tahun?"salah satu tamu wanita pun ikut nimbrung.

"Iya"Jawab Yuki singkat.

Semua orang pun dibuat takjub. Mereka seakan tak percaya dengan jawaban Yuki "Bagaimana bisa?"tanya MC penasaran.

"Hmm.. kami menjalani hubungan seperti orang lain pada umumnya"jawab Yuki yang kaku.

"Berarti kalian menjalani LDR?"lanjut MC bertanya.

Yuki tertawa kecil saat masih saja diberikan pertanyaan mengenai hubungannya "Iya. Selama 6 tahun itu kami sering kali LDR. Tapi aku sangat beruntung bisa bertemu dengan orang yang sesabar dia menghadapiku dan selalu mendukung setiap langkahku."jawab Yuki kali ini dijawab dengan cukup panjang agar tak ada lagi pertanyaan baru untuknya.

Mendengar jawaban Yuki pun membuat yang lain takjub dan sedikit memberi pujian lewat gesture tubuh mereka.

"Sejujurnya mendengar berita itu, aku sangat terkejut karena yang kami lihat Yuki memiliki jadwal yang padat untuk latihan dan banyak turnamen apalagi sekarang Yuki tinggal di Milan. Aku jadi penasaran seperti apa wanita yang mampu mendampingi Yuki selama itu dan sesabar itu?"ujar MC dengan tersenyum.

Yuki pun mengangguk. Ia setuju dengan ucapan MC. Bahkan dia sendiri merasa takjub bisa memiliki Luna yang mampu mendampinginya selama itu bahkan ketika pria itu harus meninggalkannya dengan waktu yang cukup lama.

"Kami juga mengumpulkan beberapa foto kalian berdua dari netizen"ucap MC tersebut dan membuat Yuki terkejut. Ia tak tahu kalau akan ada sesi tersebut. Mereka pun menatap layar hingga keluar satu foto Yuki sedang istirahat di tengah pertandingan kemarin saat melawan korea dan di belakang Yuki tepatnya di bangku penonton ada Luna. "Seorang netizen tak sengaja memotret Yuki dan saat berita ini keluar dia langsung sadar ternyata di belakang Yuki adalah pacarnya"jelas MC menerangkan asal foto tersebut dan semuapun mengangguk mengerti begitupula dengan Yuki.

"Bagaimana menurutmu?"sekali lagi MC bertanya.

Sejenak Yuki terdiam memandangi foto tersebut. Dilihatnya secara seksama Luna yang duduk menjadi penonton namun mata wanita itu tak tertuju padanya padahal Yuki tengah duduk tepat di depannya. Seketika Yuki tertawa kecil "Hm.. aku berterima kasih padanya"jawabnya.

"Jadi selama ini dia selalu menonton pertandinganmu?"lanjut tamu lain yang penasaran

"Sepertinya tidak semua. Ada beberapa pertandingan yang ia tidak bisa hadir namun ia selalu memberikanku pesan semangat sebelum bertanding. Saat pertandingan di foto itu, aku dan dia baru bertemu lagi setelah 4 bulan menetap di Milan dan beberapa hari masih menetap di asrama."jawab Yuki dan lagi-lagi membuat para penonton dan juga tamu menjadi takjub mendengarnya.

"Kami selalu mendoakan hubungan kalian selalu langgeng"ucap MC itu dan dianggukkan yang lainnya setuju.

"Terima kasih"jawab Yuki tersenyum malu.

-TO BE CONTINUE-

After Years With Yuki (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang