[02] ᴘᴀʀᴛ 04

122 14 3
                                    

Yeorobun!”

Yunho membuka pintu mobil lalu menuju apartemen yang memiliki 6 lantai. Ketika dia baru membuka pintu ruang tamu. Ia melihat ketujuh teman – temannya melawan mahluk aneh itu.

“Sial, mereka sudah masuk ke rumah.” Gumam nya.

Dengan cepat dia mengambil vas bunga yang ada di ruang tamu lalu Yunho melempar barang itu keluar rumah. Tentu saja suara vas yang pecah membuat Zombie – zombie itu menuju ke sumber suara.

Cklek!

Pria bersurai pirang itu menutup pintu dan mengunci nya. Eksitensi Yunho menyorot ketujuh pria yang tampak nya kelelahan melawan Zombie dengan barang yang ada di dekat nya.

“Sepertinya kita harus menuju ke ruang bawah tanah.” Ucap Yunho dengan tegas.

☁️

Kaki – kaki itu mulai menuruni tangga dan mereka berhenti di sebuah ruangan yang sangat tertutup. Hongjoong mulai menghitung jumlah teman – temannya. Di rasa lengkap, dia langsung memencet beberapa angka di kotak yang berada di sebelah pintu ruangan itu.

Vertifikasi Sukses!

Suara itu muncul disertai pintu bergeser sendiri. Sebagian besar dari mereka takjub dengan ruangan itu.

Sebuah ruangan meeting dengan kumpulan senjata di sekitar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah ruangan meeting dengan kumpulan senjata di sekitar nya. “Wah, aku tak menyangka kita mempunyai ruangan seperti ini!” Ucap Mingi dengan mata yang berbinar – binar.

“Kakak tak tahu?” Tanya Wooyoung kepada Mingi. Yang di tanya pun mengangguk.

“Aku juga tidak tahu.” Jawab Wooyoung yang mendapatkan pukulan kecil di tangannya.

Mereka berdua tertawa kecil dan tak sengaja menatap Hongjoong yang tampak nya menatap mereka “Ini bukan waktu nya untuk bercanda.” Tegur nya.

Semua terdiam. Si Ketua menyuruh mereka untuk duduk di kursi masing – masing.

Setelah perintah nya di laksanakan, Hongjoong kini menyalakan televisi yang menyiarkan berita mengenai serbuan mayat hidup yang semakin banyak dan ganas.

Kedua manik mata mereka sibuk melihat sebuah cuplikan yang berisi tentang semua orang di gigit, serta manusia mencoba membunuh mayat hidup itu namun usahanya gagal.

“Lihat disana, mirip sekali dengan masa itu.” Komentar Seonghwa mengenai video itu. Laki – laki bersurai merah terang itu mengangguk “Benar, kita harus menyelamatkan orang – orang dan menghabisi semua Zombie!” Jelas Hongjoong.

Ketujuh temannya mengangguk. Namun salah satu dari mereka mengangkat tangan, tampak nya ia ingin menanyakan sesuatu kepada Hongjoong. Di sisi lain, Hongjoong mengangguk dan menyuruh pria itu berbicara.

“Apakah masyarakat mau menerima kita? Kita saja di tolak oleh aparat keamanan.” Tanya Wooyoung.

Hongjoong berpikir sejenak. Menurutnya, apa yang di  katakan oleh Wooyoung itu benar. Namun, baru saja Hongjoong hendak memberikan tanggapan. San membuka suara.

“Aku baru saja membaca di Twister. Bahwa ada salah satu hastag yang tampak nya itu mengenai kita.” San memberikan ponsel nya kepada teman – temannya.

1. ᴋᴇsᴇʜᴀᴛᴀɴ * ᴘᴏᴘᴜʟᴇʀ
#Dimana8PembunuhZombie
568ʀʙ ᴛᴡɪsᴛ.

2. ʙᴇɴᴄᴀɴᴀ ᴀʟᴀᴍ * ᴘᴏᴘᴜʟᴇʀ
#8PEMUDAPENYELAMATSEOUL
459ʀʙ ᴛᴡɪsᴛ.

“Choi San, izinkan aku untuk membuka siapa saja yang memakai hastag ini.” Izin Hongjoong yang di beri senyuman manis dari si pemilik ponsel itu.

Di sisi lain, Pria itu mulai mencari postingan mengenai mereka. Dan sebagian besar pengguna aplikasi tersebut memang sedang mencari mereka berdelapan.

“Dimanakah 8 Pria tampan yang pernah membantai semua Zombie di Seoul?”

“Hey Kalian. Segerombolan laki – laki yang pernah aku temui di majalah! Cepat bunuh semua mahluk sialan ini. Aku sangat bosan dengan suara teriakan dan percikan darah yang selalu memberikan hiasan tembok rumahku!”

“Ah andai kan saja aku bertemu dengan pria pembunuh Zombie yang sekantor dengan ku itu. Akan ku jadikan Pacar di imajinasiku.”

“Pemerintah sangatlah payah dengan kiamat ini. Apakah mereka tidak membaca majalah @shoot! yang edisi 08? Di situ dijelaskan bahwa delapan pria itu membunuh nya dengan musik. Bukan pistol!”

Mereka membacakan satu persatu postingan yang membahas mereka. Hongjoong memberikan ponsel San dan ber terimakasih.

“Heol, apakah hastag itu dibuat oleh manusia? Bukan Zombie kan?” Tanya Mingi. San menjawab nya dengan anggukan.

“Apakah kalian lupa dengan majalah yang mengundang kita pada saat itu?” Kini San yang bertanya. Semua teman – temannya mengangguk paham. “Tampaknya dia telah membuat kita menjadi terkenal!” Seru Wooyoung lalu ia menari kecil.

Karena melihat ulah Wooyoung, Yeosang menjetikkan jari nya “Benar juga, karena mereka tahu kita.dengan majalah itu. Ya, walaupun kita sering di undang ke sebuah acara televisi dan akhir nya Jongho harus pulang dahulu karena dia les vocal.”

Merasa terpanggil, Jongho memiringkan kepala dan menatap Yeosang. Sementara Yeosang tertawa kecil dan memegang kepala Jongho, lalu ia memposisi kan kepala Jongho seperti semula.

“Oke, bagaimana? Apakah kalian siap?” Tanya Yunho. Mereka semua berseru.

“Kalau begitu kita pembagian tugas! Oke sekarang kita butuh…” Belum selesai bicara. Mingi mengangkat tangannya.

“Daripada mereka memanggil kita delapan pria tampan, kita harus mempunyai nama tim.” Saran Mingi.

Teman – teman nya menerima saran itu dengan kebingungan. Terkecuali si ketua.

Hongjoong kini menuju ke Mingi yang berada di bagian belakang dengan Seonghwa.

“Kau tau Song Mingi, kita sudah mempunyai nama tim.”

“Apa itu? Dan kapan kita mempunyai nama tim?”

A Teenager Z, kita menyebut nama itu dengan ATEEZ. Dan nama itu berlaku mulai hari ini, menit ini, dan detik ini.”

SILENCE2022©rayn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SILENCE
2022
©rayn

SILENCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang