Lampu minimarket kali ini mulai meredup, pertanda bahwa sebentar lagi akan tutup.
Aku masih berdiri dalam antrean yang cukup panjang.Dengan keranjang biru berisi makanan ringan, serta lagi-lagi hoodie dengan kupluk putih yang menutupi setengah wajah yang ku kenakan.
Aku menghirup udara luar dengan perasaan hampa. Memandang langit
dan lampu jalan berwarna oranye di sekeliling jalan yang aku lewati,Aku berjalan dengan menyeret sendal berwarna hitam yang ku kenakan, dengan tangan kiri di kantong hoodie dan tangan yang satunya memegang belanjaan yang ku beli di supermarket tadi.
Sontak mataku tak sengaja mengarah pada sebuah rumah. Lagi-lagi..
tepat dibawah lampu jalan berwarna oranye tadi, aku bergumam sembari menatap bintang di langit. Ah sial,
tidak ada hujan hari ini. Tapi rintik
malah jatuh secara deras mengalir di bawah pipiku...***
06.45
(Situasi di dalam kelas)"GOOD MORNING,
PRINCESS CARMING!!."
teriak Elen tepat
di telinga kanan ku"ELEANOR!!!."
balasku, tanpa merubah posisi
tidurku di atas meja."Muka boleh cakep, pinter iye, idaman anak-anak laki pula. WHOaahh Annora, si multitalentaa!!. Tapi kelakuan lu gue perhatiin nih ye kayak kebo tau ga,
molor mulu."Ejek manusia bernama Eleanor, berjalan sambil memutar dengan ocehannya yang tiada henti dan berakhir dengan naik kursi seperti layaknya seorang kesatria.
"Eh, denger nih ye anak perawan
tuh pamali molor pagi, jodoh lu
di patok ayam baru tau rasa lo."
cetus Linka, huft kali ini dia
ikut-ikutan Elen."Bukan di patok ayam ege,
di patok kebo JiAakkk.""Kebo kan gapunya paruh geblek!."
"Oh ya punyanya moncong JiAaaKkk."
"Bocah prik."
sambung Aca dan Areta.***
10.00
(Bell jam istirahat)
"Wehh jam istirahat,
kantin slurrrr~."
Ajak Elen sembari mengulat (meregangkan badan)."Lu ngapain bawa buku ege?."
tanya Areta."Lah kan abis ini ulangan
matematik bukan?."
tanyaku,sontak seisi kelas menatapku dengan tatapan tajam seperti seorang pembunuh bayaran, menandakan bahwa aku harus tutup mulut. Karena kalo tidak aku akan
di asingkan lagi termasuk oleh teman-teman ku sendiri, hufftt~~."Eh Annoraa tolong nih yaa,
tolong bat gue minta tolong kali ini
Ama loo, JANGAN CEPU WOI GUE
BELOM BELAJAR!!."
kata Tono memohon."Emang kapan gue cepu?."
tanyaku menantang."KAPANNN??!!!."
ucap seisi satu kelas secara bersamaan."NIH GUE KASIH TAU KAPAN!!."
cetus Elena.*Flashback*
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoraksa
Teen FictionSeorang remaja yang dipaksa dewasa oleh keadaan yang membutnya harus berdiri di tapak kakinya sendiri. Ia tak pernah berteriak minta tolong atau mengulurkan tangan pada situasi genting sekalipun, baginya mempercayai orang lain hanya akan membuat kep...