0.01

7.1K 497 12
                                    

Happy Reading

...

"Kamu mau makan apa lala?"

"Heem, ama ayak unya mama aja" Jawabnya yg ada di pangkuan Maura, karena dari tadi lala tidak mau lepas dari dirinya.

"Yaudahh, ayam geprek satu pedes satunya ayam goreng biasa. Minumnya jus jeruk sama air putih" Pesen Maura ke pelayan resto penyetan.

"Aku mau udang geprek sambelnya sedang satu minumnya jus jeruk" Tambah Cindy.

"Sama kayak Cindy tapi tambah lelenya satu ya mbk minumnya sama kayak mereka" Terakhir Dara, dia memang suka makan apalagi yg penyetan gini selalu minta porsi dobel guyss xixixi.

"Ante Ala esen lala ma, kan lala ukan makanan?" Bertanya dengan mendongak kan kepala ke arah Maura dengan mata yg berbinar.

"Tante pesen ikan lele, bukan lala yg mau tante makan sayang" Jawab Dara sambil tersenyum ke arah Lala.

"Atu kila ada itan lala hehe"

"Bukan Lala sayang tapi lele" Sanggah Maura dengan perhatian menjawab pertanyaan polos Lala. Lala yg mendengarkan penjelasan dari mamanya hanya menggangguk paham.

"Permisi ini pesanannya, silahkan dinikmati"

"Terimakasih mbk" Ucap mereka bersamaan saat hidangannya sudah ditaruh dimeja semuanya. Sebagai tanda terimakasih karna sudah diantarkan dan disajikan dengan baik.

"Aaa ma"

"Iyaa ini Aaa"

"Udah cocok Mau, langsung bawa pulang aja tuh Lala" Celetuk Cindy sambil menyuap makanannya.

"Gue bawa pulang bunda nanti ngomel2 dikira nyulik anak lagi gue" Jawab Maura sambil menyuapkan makanan ke Lala.

"Gpp Mau, nanti tante Tari punya cucu plus mantu iyaa gk?" Imbuh Dara.

"Maa, au ini ayak mama" Tunjuk Lala ke sambal yg ada di atas ayam gepreknya.

"Ehh jangan sayang ini pedes nanti kamu kepedesan huhahuha gitu, makan yg ini aja ya" Telaten Maura yg memberikan pengertian ke Lala.

Cindy dan Dara hanya memperhatikan anak dan ibu yg ada di depannya. Mereka bingung dan heran ternyata Maura yg bodo amatan dan sedikit bar-bar bisa berubah menjadi sifat yg keibuan dan sabar terhadap anak kecil.

"Au coba akanan ante indy ama ante ala bolehh?" Tanya Lala hati2, karena penasaran dengan apa yg dimakan oleh kedua tantenya.

"Boleh dongg, apa yg gk boleh buat keponakan tante.. Ini ambil aja sayang" Ujar Cindy dengan senyumnya.

"Maacihh ante indy ante ala" Ucap Lala kepada Cindy dan Dara.

"Sama2 Lala, makan yg banyak yaa biar tambah gembul" Ucap Dara sambil mencubit pipi Lala yg cubi.

"Hemm enak itan lele nya, apan2 ajak Lala kecini agi yaa Ma"

"Iyaa sayang, sekarang dimakan lagi makanannya"

"Udangnya uga enak, lembut agingnya Lala uga uka anget" Ucap Lala kegirangan karena mencicipi makanan yg enak menurutnya.

Mereka pun menikmati makanan masing2 dan Lala menikmati makanan yg dikasih oleh kedua tantenya.

"Loh lohh kok Lala garuk2 dan badannya merah2 gitu sih Mau" Ujar Dara yg melihat Lala garuk2 dan di tubuhnya juga ada ruam merah2. Maura yg dikasih tau sama Dara langsung melihat keadaan bocah yg ada disampingnya. Karena dia tadi fokus makan ayam geprek kesukaannya.

"Maa.. da-da La-la se-sek dan a-nas" Ujarnya terbata-bata sambil menggaruk badannya yg tiba2 gatal.

"Ya ampun Lala kenapa sayang kok badannya merah2. Ayok tarik nafas biar gk sesek sayang" Panik Maura dan teman2 nya.

"Aduhh kelihatannya Lala alergi ini Mau, bawa ke rumah sakit aja deh daripada kenapa-napa" Solusi Cindy dengan nada paniknya.

"Jangan digaruk terus yaa sayang, nanti malah merah2 badannya"

Mereka pun langsung membawa Lala ke rumah sakit. Agar Lala cepat ditangani agar tidak sesek lagi. Dari arah kejauhan ada orang yg berbaju hitam melihat pergerakan mereka dari balik mobil.

"Suster tolong anak saya sus!" Panggil Maura sambil berlari menemui suster yg ada.

"Anas Ma...." Rintih Lala serak.

"Sabar ya sayang, ini kita udah ada di RS"

"Ibu tunggu disini saja, biar dokter yg menangani anak ibu"

"Ya ampun Lala gimana ini Dar Cin, orang tuanya belum ketemu dan sekarang Lala malah kayak gini" Ucap Maura panik dan menundukkan kepalanya bingung.

"Sabar Mau, Lala pasti gpp kok kan udah ditangani sama dokter juga" Ujar Dara menenangkan agar temannya tidak terlalu khawatir.

"Iyaa kita berdoa aja, Lala pasti gpp kok" Mengusap punggung Maura menguatkan.

Dari balik tembok, ada seseorang yg menelpon bosnya mengabari kalau orang yg dicari sedang ada di RS.

"Kalian ya rupanya mengambil anak saya" Suara tajam dari arah belakang.

Mereka pun mendongak ke arah asal suara.

"Maksud Anda apa bilang kalau kita yg ambil anak bapak?" Jawab Maura sewot karena dituduh mengambil anaknya.

"Gara2 kalian anak saya sampai masuk ke RS, Ohh apa mau minta uang tebusan iyaa. Mau minta berapa akan saya bayar tapi jgn culik anak saya seperti ini" Ucap Gavin papa Lala tersenyum miring ketiga perempuan yg ada didepannya.

"Jaga ucapan bapak yaa, kami gk butuh uang bapak. Anak bapak sendiri yg tiba2 dateng ke kita dan gk mau pulang. Untuk masalah Lala yg masuk ke RS kita minta maaf yg sebesar-besarnya. Tapi jangan pernah menuduh kami yg enggak2" Balas Maura balik dengan tegas. Gavin yg mendengar hal tersebut hanya diam tanpa membalas apapun.

"Sudah kami bayar semua biaya administrasinya, kami permisi" Pamit Maura dan menarik tangan kedua sahabatnya untuk pergi.

"Ckk, mereka pikir saya tidak bisa membayar administrasinya apa, pake dibayarin segala" Decak Gavin melihat punggung ketiganya pergi menjauh.

Ceklek...

"Bagaimana dengan putri saya dok?" Ucapnya tiba-tiba.

"Alergi putri bapak sekarang tidak apa2, untungnya langsung dibawa ke RS kalau tidak akan berakibat fatal pada putri Anda. Beberapa menit lagi putri bapak akan siuman setelah saya beri suntikan untuk meredakan ruam2 merahnya"  Jelas dokter.

"Alhamdulillah terimakasih banyak yaa dokter"

"Iyaa pak sama2, kalau begitu saya permisi dulu"

"Kalian jaga di depan pintu ruang rawat anak saya baik2, jangan terledor lagi kalau tidak mau gaji kalian saya potong!" Ancamnya.

"Baik Pak"




Kamis, 03 Febuari 2022

Mama MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang