Minggu, 06 Maret 2022
_______________________Happy Reading
°°°°°
Saat sudah sampai play ground yang ada di dalam mall Lala langsung berlari ke stan-stan yang sudah ada berbagai macam permainan anak-anak dimulai dari tempat memasak, rumah barbie, mandi bola beserta prosotannya dan banyak lagi. Untuk masuknya pun harus menggunakan kaos kaki untuk melindungi sesuatu yang licin agar safety."Jangan jauh-jauh yaa mainnya, mama lihat dari sini" Ucap Maura kepada Lala.
"Iyaa ma ciap" Sambil meletakkan lima jari kanan di samping dahi seperti orang yang sedang hormat.
"Saya minta maaf atas perlakuan saya kemarin, tidak seharusnya saya melarang kamu untuk melakukan apapun diluar menjadi mama Lala. Seharusnya saya harus tau diri dan terimakasih sama kamu karena sudah mau membantu saya untuk menjadi mama Lala" Ujar Gavin sambil melihat Lala yang asik bermain.
"Saya sudah melupakan apa yang sudah terjadi kemarin malam pak. Saya juga minta maaf sebelumnya karena ucapan saya kemarin kepada pak Gavin yang kurang sopan.. yahh menurut Saya sih bukan kurang lagi yaa.. tapi udah gk sopan banget malahan" Jawab Maura sambil tersenyum tipis ke arah Gavin.
"Lupakan saja kejadian yang kemarin, sekarang fokus aja sama tumbuh kembang putri kita" Ucap Gavin.
"Emm.. mak-sud saya putri saya Lala..." Imbuh Gavin dengan membenarkan kata putri kita menjadi putri saya.
"Putri saya juga pak... tapi... cuman di hadapan Lala aja" Ujarnya lirih.
Drt drt drt...
Nada dering handphone Gavin bergetar, ia pun langsung meminta izin untuk mengangkat panggilan dari kantor terlebih dahulu di luar play ground.
"Emm saya izin angkat telp dulu ya Maura.."
"Iyaa silahkan pak.."
Sambil melihat anak-anak yang berlalu lalang bermain sana sini dengan gembira. Tak hanya melihat ia pun juga memantau Lala yang asik di tempat masak-masakannya. Berpura-pura memasak dan menyajikan dengan bahasanya sendiri. Saat Lala duduk dan memakan masakan mainnya tidak sengaja dari arah depan ada anak yang berlari-lari mengenai kaki Lala yang diselonjorkan. Lala langsung menangis karena kakinya di injak oleh anak yang lari-lari tadi. Dan sang anak langsung terjatuh di depan kaki Lala.
Dughh...
"Huaaa hiks.. hiks.. Mama Huaaa...." Tangis Lala.
"Lala!! Kenapa nangis sayang" Mengambil Lala ke dalam gendongnya sambil duduk.
"Hiks.. kaki Lala cakit ma.. hiks.. hiks..."
"Emm maaf sebelumnya bu, kaki anak ibu tadi tidak sengaja terinjak sama anak saya karena lari-lari. Jadi saya sebagai orangtuanya meminta maaf" Sela ibu-ibu yang ada di depannya.
"Iyaa tidak papa bu.. mungkin anak sya shock jadi nangis gini. Namanya juga anak-anak bu kalau main pasti lari-lari"
"Sekali lagi saya minta maaf ya buu.. abang minta maaf sama adeknya... adeknya nangis juga kan karena abang lari-lari tadi" Pinta sang ibu.
Sang anak pun mengikuti apa yang ibunya katakan "Aku minta maaf yaa..." sambil mengulurkan tangannya ke arah Lala yang menangis sesenggukan.
Namun Lala tidak menerima uluran tangan anak yang diperkirakan umurnya diatas Lala. Maura yang melihatnya langsung memberikan petuah yang baik supaya Lala mau memaafkan orang yang sudah mau meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Maura
Random"Mama kamu dimana sayang?" "Ni mama acu" Jawabnya cadel dan menunjuk ke arah Maura. "Ini kak Maura bukan mama kamu sayang" "Ndak ini mama lala bukan kakak" Kekehnya sambil menaruh kepalanya lagi ke ceruk leher Maura nyaman. "Mau mam ma.." Rengek...