20 Februari 2022
__________________Happy Reading
°°°°°
"Maura.. kakak cariin malah ada disini. Ada apa? Tadi kata Alsyad kamu ditarik sama cowok keluar emang dia siapa kamu?" Cerocos Martin beruntun saat sudah ada di hadapan adiknya.
"Bukan siapa-siapa...abang udah selesaikan acaranya?" Alibi Maura.
"Udahh sih, tapi abang tadi belum pamit ke Alsyad soalnya panik cari kamu. Kamu bener gapapa kan...kok lesu gitu mukanya?" Tanya Martin pelan sambil memegang bahu Maura lembut saat melihat wajah adiknya yg lesu dan tidak bersemangat.
"It's okay... abang jangan khawatir Maura gapapa kok cuman capek aja" Bohong Maura.
Martin tau kalau Maura ada apa-apa namun ia tidak mau membuat adiknya sedih dan hanya menjawab "Emhh okayy...kalau gitu kita pulang yaa" Maura hanya menganggukan kepala tanpa menjawab apapun dan berlalu masuk ke mobil.
Keesokan harinya....
Satu minggu yg lalu Maura baru menyelesaikan Ujian Akhir Semester Genap, maka dari itu sekarang ia libur sambil menunggu nilai keluar dan mengurus KRS untuk lanjut ke semester selanjutnya.
Sekarang Maura sedang ada di dapur bersama bunda Tari mau membuat jajanan sederhana resep dari internet.
"Ini di waktu berapa menit bun?" Tanya Maura sambil memasukkan adonan kue yg sudah di cetak ke dalam oven.
"15 menit aja sayang biar isiannya ndak kering" Jawab bunda Tari dengan membersihkan meja.
"Ohh iya tadi bang Martin bilang ke bunda kalau kamu nanti disuruh jemput ke kantor. Soalnya tadi pagi abang berangkat sama ayah ke kantornya. Disuruh jemput setengah satu soalnya sekarang weekend pulangnya lebih cepet dari jam kantor biasanya" Beritahu bunda.
Maura mendengus "Yahhh... padahal Maura mau bobok siang bunda... abang juga tumben sih minta jemput segala biasanya paling gak mau kalau di antar jemput" Rengeknya ke bunda.
"Mungkin abang capek atau gimana bunda juga ndak tau sayang. Lumayan kan nanti bisa quality time sama abang minta jajan apa aja pasti dikasih"
"Hemm bener juga sih bun... ahaa nanti Maura minta beli seblak, cilor, martabak telor sama es oyen... Hmm pasti enak tuh bun" Ujarnya sambil menggerakkan jari-jari ya menghitung jajan apa saja yang mau ia beli nanti.
Sang bunda yang melihat hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat putrinya ini. Maura paling gak bisa kalau ndak makan-makanan pedes sama berkuah. Katanya kalau gak pedes tuh rasanya hambar dan tidak ada rasa. Pikir Maura
"Iyaa boleh tapi jangan pedes-pedes yaaa.. kamu kan dilarang makan pedes sama abang"
Abangnya itu memang protective kalau masalah jajanan Maura, karena adiknya itu pernah sakit perut sampe nangis-nangis gara-gara makan seblak level 4. Bayangin coba level segitu siapa yang ndak mules, walaupun dia suka pedes tapi yaa tetep perutnya yang gak menerima makanan pedes itu. Semenjak itu dia dilarang makan seblak level tinggi hanya diperbolehkan level setengah tanpa bantahan.
"Tenang Bundaa.. nanti aku pesen level yang paling rendah biar bunda bisa makan bareng sama aku"
"Ohh iya bunda kalau aku tinggal tidur gapapa kan ini kuenya?" Imbuhnya.
"Iyaa gapapa kamu tinggal tidur dulu sana, lumayan tidur satu jam an sebelum jemput abang. Tapi sebelum tidur kamu sholat dulu yaa soalnya sholat dhuhur waktunya cuman sebentar nanti takutnya malah jadi males" Tutur bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Maura
Random"Mama kamu dimana sayang?" "Ni mama acu" Jawabnya cadel dan menunjuk ke arah Maura. "Ini kak Maura bukan mama kamu sayang" "Ndak ini mama lala bukan kakak" Kekehnya sambil menaruh kepalanya lagi ke ceruk leher Maura nyaman. "Mau mam ma.." Rengek...