JTV - Bibir Bawah 🤭

246 41 5
                                    

Seminggu sudah Kanaya mengabaikan Adit. Di kantor maupun di apartemen, gadis itu enggan menemui Adit. Bahkan Kanaya sengaja mengubah kata sandi pintu apartemennya agar Adit tidak bisa masuk dan mengganggu hidupnya.

Adit semakin kebingungan dengan sikap pacarnya yang benar benar marah. Ia tidak menyangka urusannya akan serumit ini. Untuk itulah pagi pagi sekali Adit datang ke unit apartemen sang kekasih.

"Gimana pun caranya gue harus bisa baikan sama my baby," ucap Adit menyemangati diri.

"Mau ngapain kesini!" ucapnya dingin. Kedua tangan disilang di depan dada.

Kanaya menatap tajam wajah pria yang tengah tersenyum lebar di depan pintu Apartemennya. Siapa lagi kalau bukan Adit, kekasihnya.

"Sayang,"

"Mau ngapain kesini!"

"Aku kangen kamu sayang."

"Halah, gombal!" Kanaya memalingkan wajahnya. Tak sudi melihat wajah kekasihnya. Kanaya menutup pintu rumahnya tapi dihadang oleh kaki Adit.

Adit buru-buru masuk ke dalam rumah meski sudah diusir oleh si pemilik rumah. Ia menarik Kanaya kedalam pelukannya dan memeluknya erat. Kanaya yang tengah ngomel ngomel pun berhenti.

"Aku tahu aku salah, sayang. Please jangan acuhin aku kayak gini. Aku ngga bisa kamu giniin. Aku kangen kamu yank."

Kanaya berusaha melepaskan diri dari pelukan erat Adit tapi tidak bisa. Bukannya dilepaskan, Adit malah mencium bibir manis Kanaya. Kanaya diam membeku. Pasalnya ini ciuman pertama baginya dan Adit adalah orang yang pertama mengambil ciuman pertamanya.

Kanaya melihat Adit memejamkan matanya dan perlahan matanya ikut terpejam. Kanaya terlihat kikuk dalam mengimbangi ciuman Adit tapi ia tidak menyerah. Perlahan namun pasti, Kanaya bisa membalas ciuman Adit. Kedua tangannya melingkar dileher. Kepalanya bergerak ke kanan dan kekiri mambalas pagutan kekasihnya.

Kanaya terengah kehabisan nafas mengimbangi ciuman Adit. Kedua dahinya menempel satu sama lain sembari menghirup oksigen banyak banyak.

Adit mengelus pipi Kanaya yang bersemu merah. Bibirnya nyaris bengkak karena sedotan kuatnya. Ia tersenyum menatap wajah kekasihnya. Yang ditatap tidak berani menatap balik karena malu.

"I love you sayang."

"Love you too, Mas."

Adit memeluk Kanaya, dan keduanya kembali baikan. Kanaya seolah melupakan kemarahannya terhadap kekasihnya. Ciuman panas Adit melumerkan dinding amarahnya dan membuatnya menguap begitu saja.

Seharian itu Kanaya dibuat oleh kasih sayang kekasihnya. Adit memanjakan dirinya dengan sangat baik. Kini keduanya tidak sungkan lagi untuk saling peluk dan membalas ciuman. Bisa dibilang dalam sekejap Kanaya langsung lihai berciuman dan Adit mengakui hal itu.

***

Keesokan harinya.

"Jadi, kalian udah balikan nih ceritanya."

Kanaya mengangguk dan tersipu malu. "Kok bisa?! Gimana caranya?" tanya Mila penasaran.

"Ngga tahu. Tiba tiba aja baikan. Aku juga bingung gimana caranya. Pokonya kami baikan." Kanaya cengengesan sembari memegangi bibirnya yang seharian kemarin di lumat oleh sang kekasih.

Mila tersenyum aneh. "Elo udah cipokan sama si Adit ya?" Tebak Mila membuat Kanaya menutup wajahnya dengan berkas. Ia menjerit malu. Kamila tertawa melihatnya.

"Akhirnya ya. Si Adit gercep juga nyipok elo, Ay."

Kanaya masih menjerit histeris karena malu. Mila meringis mendapatkan pukulan dari Kanaya.

JE TE VEUX (VERY VERY SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang