JTV - Bertengkar.

252 44 6
                                    

Canberra, Australia.

"Akhirnya kamu bisa dihubungi juga, honey."

Elma tersenyum lega bisa melihat lagi wajah kekasihnya yang sudah lama menghilang tidak ada kabar. Leon menghubungi Elma melalui panggilan video.

"Hai honey. Maaf ya akhir akhir ini aku sibuk banget bangun bisnis baru aku di Jakarta."

"Iya gpp honey. Aku kesel banget sih karena kamu susah banget dihubungi tapi aku mikir lagi kamu lagi berjuang untuk masa depan kita. Aku hanya harus bersabar sedikit lagi."

Elma tersenyum. Leon terlihat seperti mengelus pipinya.

"Calon isteri aku memang tangguh. Sabar ya sayang. Setelah semua kesusahan yang kita lalui berakhir kita akan bahagia berdua."

"Iya hon. Aku percaya sama kamu." Elma mencoba tersenyum. "Oh iya kamu lagi dimana, hon? Gelap banget kamarnya." Selidik Elma.

"Kamu lagi dihotel yank?"

"Hah? Di hotel? Ngga ah. Aku lagi di apartemen kok."

Dahi Elma mengerut. Ia yakin kekasihnya berada di sebuah kamar hotel. "Masa sih?!"

"Iya bener hon. Aku baru pulang kerja. Belum sempet nyalain lampu udah keburu pengen rebahan."

"Oh gitu ya. Tapi kok beda ya suasananya," kata Elma. "But i don't care beib. Yang penting aku seneng kita bisa face time kayak gini. Aku kangen kamu, honey. Btw kapan kamu balik?"

"I miss you too. Aku belum tahu kapan pulang sayang. Kerjaan aku masih menumpuk disini. Sabar ya."

"Hm... sampai kapan aku harus tunggu kamu balik. Kamu ngga kangen aku ya." Elma sedih. "Dulu tiap kali kamu dinas luar lama dan aku bilang kalau aku kangen, kamu pasti buru-buru balik kesini buat ketemu aku. Kayaknya akhir akhir ini cuma aku yang kangen kamu. Kamu udah ngga kayak dulu lagi tahu ngga."

"Kok kamu mikir kayak gitu sih. Aku disini kerja sayang. Buat kita juga. Kamu paham ngga sih."

"Aku tahu tapi masa sih kamu sesibuk itu sama kerjaan kamu. Kamu lebih pentingin kerjaan kamu di banding aku."

"Kok kamu jadi tuding aku sih! Aku kerja keras buat kita aja masih dituding yang aneh aneh!"

"Bukan gitu. Aku ngga mempermasalahkan kamu untuk kerja keras, hon. Tapi ... Masa iya sebegitu sibuknya kamu buat ngasih kabar ke aku?! Radit aja yang sibuk masih bisa loh kasih kabar ke aku. Masa kamu engga."

"Ngapain kamu bawa bawa nama Radit dalam masalah kita?! Kenapa? Kamu udah mulai punya rasa sama suami kamu itu!" Leon menegaskan nama suami Elma tersebut.

Raut wajahnya tampak kesal. Begitu juga Elma. Tapi wanita itu masih menahan diri untuk tidak meledak-ledak.

"Kenapa kamu marah? Emang iya kok. Radit lebih sering chat aku dibanding kamu. Padahal aku pacar kamu hon."

"Aku cuma pacar kamu tapi Radit suami kamu. Ya wajar lah dia chat kamu. Toh kamu isterinya!"

Elma menahan air matanya yang hendak turun. Leon benar-benar berubah. Entah apa yang terjadi di Jakarta sehingga membuat kekasihnya berubah seperti ini. Leon jarang sekali meledak-ledak seperti itu kepadanya. Tapi hari ini Leon seolah menunjukkan jati dirinya yang selama ini bersembunyi.

"Aku ngga menyangka kamu berubah sedrastis ini, Leon. Mana Leon yang aku kenal?"

"Halah, berisik! Sudahlah aku capek! Harusnya kamu tuh dukung aku buat bekerja lebih keras lagi. Kasih semangat bukannya malah marah terus tuding yang ngga ngga!" Leon murka.

JE TE VEUX (VERY VERY SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang