JVT - Ajakan Nikah

226 46 3
                                    

Rapat siang itu berjalan lancar. Kanaya dan Dominic kembali ke kantor. Perutnya sudah berbunyi sejak tadi. Sebenarnya rapat hari ini tidak memakan waktu lama. Kurang dari satu jam sudah selesai. Tapi sialnya Si Pak Tua itu sengaja mengobrol lama dengan pemimpin perusahaan itu hingga melewati jam makan siang. Kanaya harus menahan lapar karena ulahnya.

"Saya tahu kamu kesal kan?" Dominic membuka suara tanpa mengalihkan pandangannya dari gadget. Kanaya menatap bosnya dari cermin tengah mobil.

Udah tahu nanya! gumam Kanaya dalam hati.

"Nanti kamu pasti kangen dibikin kesel kayak gini," ucapnya tanpa rasa bersalah. "Kamu juga seneng banget kan bakalan dapat bos baru yang lebih muda," ujarnya lagi. Kali ini ia menatap Kanaya dalam.

Bos baru lebih muda? Kalo orangnya asik mah gapapa. Lah kalo lebih rese dari si Pak Tua mah ogah!

"Sialan itu bocah! Berani beraninya mengusik saya!"

"Loh kenapa Bapak harus marah? Menurut peraturan perusahaan usia Bapak itu memang seharusnya sudah pensiun. Kasih kesempatan anak-anak muda untuk mengambil alih biar perusahaan bisa berkembang semakin maju."

"Diam kamu! Tahu apa kamu soal perusahaan!" Hardik Dominicus.

"Ngga usah marah kali Pak. Saya kan hanya berpendapat. Siapa tahu dengan bos baru kerjaan saya tidak sebanyak sekarang. Sekretaris sih sekretaris tapi sampai ngerjain urusan pribadi Bapak saja jadi urusan saya! Dalam kontrak kerja ngga kayak gitu loh Pak. Harusnya saya dapat gaji dobel."

Dalam hati Kanaya merutuki mulutnya yang tidak bisa berhenti mengoceh. Tapi ya sudahlah terserah. Di pecat juga gapapa. Urusan nyari kerjaan baru lagi gimana nanti. Yang pasti Tuhan ngga tidur. Tuhan pasti punya jalannya sendiri untuk membantu umatnya.

"Berani ngomel ternyata kamu. Selama ini kenapa ngga protes," ucapnya meremehkan. "Saya kira kamu selama ini ngga protes karena seneng mengerjakan tugas yang saya kasih."

Anjrit! Bangke ya itu Pak Tua!

Kanaya mendelik sebal. "Ya ngga suka lah Pak. Tapi ya mau ngga mau saya kerjain. Daripada saya dipecat! Emang gampang cari kerjaan baru!" Sungut Kanaya kesal.

Dominic tertawa. Ini kali pertama bagi Kanaya melihat bosnya tertawa lepas seperti itu. Ajaib banget.

"Pokoknya makasih sudah membantu saya selama ini. Selamat bertugas melayani bos baru yang mungkin sifatnya jauh lebih menyebalkan dari saya."

Kanaya hanya diam. "Oh iya satu hal lagi. Ada hal yang bikin saya penasaran dari dulu. Kamu beneran pacaran sama si Adit Adit itu?!"

"Iya Pak. Kenapa memangnya?"

"Saran saya lebih baik kamu putus dari dia. Dia bukan pria yang tepat untuk kamu." Kanaya mengerutkan dahinya.

"Maksud Bapak apa?"

"Intinya nanti bos kamu sudah beristri. Jangan salah fokus ya."

Kanaya hanya melongo mendengarnya. Ngga jelas! rutuknya dalam hati. Tak lama keduanya pun tiba di kantor. Kanaya pamit untuk makan siang karena jam makan siangnya hampir selesai. Ia segera menemui sang kekasih yang berada di gedung sebelah.

JE TE VEUX (VERY VERY SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang