4

16.5K 1.4K 229
                                    

Pada kangen sama lili nggak🤧 lili abis piknik se RT 🥺 dan piknik nya ke Yogyakarta 😌💐.
Maaf ya nunggu lama🦖🖤

Happy reading guys

Salam hangat dari lili🖤🦖

-----------------------------------------------------------

Jam menunjukkan pukul 11:30, yang berarti waktu makan siang. Aland berjalan menuju kantin tempat surganya makanan berkumpul.

Saat Aland memasuki kantin, semua orang yang berada di kantin langsung membungkuk hormat pada Aland.

Aland membalas dengan anggukan kepala saja, dirinya mengedarkan nerta nya guna mencari anggotanya. Aland mendapati para wolf hunter yang duduk dimeja pojok dekat dengan taman, Aland segera berjalan menuju dimana anggota nya berada.

Aland mengambil duduk di bangku pojok sebelah Edgar, anggota wolf hunter yang tidak ikut saat baris berbaris di lapangan.

Kenapa? Karena kalau Edgar bergadang, susah dibangunin. Kek orang mati sumpah.

Aland memaklumi hal itu, sebab pelantikan dirinya tidak lama lagi. Dan yang mengurusi itu semua adalah Edgar.

Waiters datang menghampiri meja wolf hunter dan mulai mencatat pesanan mereka semua. Setelah selesai waiters tersebut pergi untuk menyerahkan catatan pesanan pada koki.

"Ketua, bagaimana anda bisa tau tentang mata mata itu?" Tanya Alen bingung sambil melirik Aland.

"Hm?! Memangnya kalian perlu tau"
Ujar Aland sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Hehehe tidak juga sih, tapi kami penasaran kenapa anda bisa kenal Kevin sanjaya" Ucap Alen cengengesan menggaruk tengkuknya.

"Dari seseorang" bohong Aland, mana mungkin dia memberitahu teman-temannya tentang hal yang menimpa dirinya.

Setelah kalimat yang diucapkan Aland, suara menjadi hening tiba tiba. Rasa canggung menyelimuti meja wolf hunter.

"Ekhem... ngomong ngomong pelantikan anda akan diadakan 3 hari dari sekarang. Jadi kami minta anda bersiap siap" kalimat pertama yang diucapkan Exel guna menghilangkan suasana canggung.

Tapi hanya dibalas deheman oleh Aland, keheningan pun kembali melanda. Selama ini mereka tak pernah merasa Secanggang ini, tapi entah kenapa rasanya hari ini berbeda.

Anggota wolf hunter lainnya sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Tak lama dari itu, para waiters datang membawa pesanan kelompok wolf hunter itu.

Mereka menyajikan nya dengan hati hati takut tumpah dan mengenai pasukan yang terkenal kejam itu. setelah selesai dengan tugasnya, para waiters segera pergi dari sana dengan perasaan was-was.

Aland dan pasukannya makan dengan khidmat, tidak ada yang berbicara. Karena Aland melarang hal itu.

Beberapa saat telah berlalu, Aland dan teman temannya sudah selesai dengan makan siang mereka. Dan saat ini anggota wolf hunter itu sedang dalam perjalanan menuju ruang rapat.

"Ketua, setelah pelantikan anda akan pulang?" Tanya Alen.

"Iya iyalah, memangnya kau tidak rindu rumah" seru Exel menyahuti Alen.

"Iya betul, keano aja kangen sama mama" timpal Keano dengan permen didalam mulutnya.

"Ya" jawab Aland tanpa menoleh ke belakang.

"Ada sesuatu penting yang akan aku beritahu kan pada kalian semua" ucap nya menambahi.

"Sesuatu penting?" Beo Edgar dengan bersandar pada bahu Ace yang sedang sibuk membaca buku.

Sedangkan Julio, Cesar, dan Max hanya menyimak sejak tadi.
Hanya deheman yang keluar dari mulut Aland sebagai jawaban.

Tanpa mereka sadari, mereka sudah sampai pada ruang rapat pribadi mereka. Julio membuka pintu mempersilahkan anggota lainnya masuk.

Ruang rapat yang memiliki desain interior bergaya klasik dengan warna netral, terdapat meja panjang dan kursi untuk berdiskusi. Di depan meja panjang tersebut, terdapat layar sentuh yang berfungsi untuk kebutuhan rapat mereka.

Masing masing dari mereka mulai menduduki kursi nya, sedangkan Julio berdiri disamping Aland membawa dokumen yang telah disiapkan. Julio segera membagikan dokumen tersebut kepada para anggota wolf hunter.

Mereka mulai membaca dan menelah bagian perbagian dari dokumen ditangan mereka.

Setelah selesai dengan dokumen ditangan masing-masing, mereka mulai mengalihkan pandangannya ke arah Aland.

"Kita langsung saja bahas rencana kita, sebab waktu kita terbatas karena 3 hari dari sekarang adalah pelantikan ketua. Jadi kita hanya punya waktu kurang lebih 1 hari 1 malam" seru Julio dengan tegas.

"Rencana pertama sudah disebutkan ketua tadi bahwa kita menyamar menjadi warga biasa imigran. Identitas kalian akan dibagikan nanti, ingat jangan lupa memakai penyamaran palsu, mau itu wig, kumis atau apapun yang bisa menutupi wajah kalian."

"Rencana kedua, Alen, Keano, dan Ace. Kalian yang akan berpura pura menjadi pengedar obat terlarang,
sedang Edgar tetap memantau dari komputer. Exel, Caesar, dan Max akan masuk sebagai orang dalam, Saya dan ketua akan menyamar menjadi umpan lezat para teroris" jelas Julio panjang lebar.

Para anggota mengangguk anggukan kepala nya, mengerti apa yang dijelaskan oleh wakil ketua Julio.

"Tapi sepertinya kita akan terlambat dalam pelantikan ku" ujar Aland seketika membuat ruangan hening.

"Hah...berarti kerja keras ku selama 5 hari berturut-turut tanpa tidur ini sia-sia bila terlambat" seru Edgar frustasi seraya menangis pedih dengan menepuk dadanya berulang kali.

"Alay bin lebay deh" cibir Caesar dengan melirik malas pada Edgar.

"Kau..." Seru Edgar kesal tapi terpotong oleh suara Julio.

"Hentikan perdebatan ke kanak- Kanakan kalian" tegur Julio dengan galak.

"Pelantikan memang bisa diundur, tapi tugas ini tidak bisa diundur. Banyak nyawa disana yang terancam" ucap Aland dengan suara tenang, matanya menatap mereka seraya jari jari tangannya mengetuk pada meja.

Rapat pun bubar dengan rencana dan skenario yang sudah tersusun rapi pada diri mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul 16:00  dan Aland sedang dalam perjalanan menuju ke kamarnya. Dia sedang mengingat ingat sesuatu, tapi tak lama dia tiba di kamarnya.

Menggunakan sidik jarinya, kamar Aland baru bisa terbuka. Aland masuk dan langsung melepaskan jubah dan seragam atasnya.

sehingga Aland hanya bertelanjang dada dan memperlihatkan perut six pack nya.

Dirinya melangkah dan menuju jendela, yang memperlihatkan langit sore yang indah.

Aland kembali mengingat ingat tentang teroris tersebut, hingga tak lama nama seseorang langsung muncul di otaknya.

'Derren'
Ketua teroris yang menyerang kota b dan masih ada sangkut pautnya dengan 'Santorio'.

"Sepertinya dia mencoba mencari sesuatu disana" monolog Aland pada dirinya sendiri.

'sesuatu' itu masih menjadi misteri tersendiri yang belum bisa terpecahkan oleh Aland.

Dirinya segera tersadar dari pikirannya, saat ini yang harus dilakukan Aland adalah mandi. Sebab badannya sudah lengket oleh keringat.

Aland berjalan menuju kamar mandi dan melepaskan pakaian yang masih tersisa di badan atletis nya, tapi sebelum itu dia mengisi air di bathtub nya. Aland melangkah masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi air.

Aland duduk sambil memejamkan matanya, menerawang ke masa lalu.
Tiba tiba Aland teringat tentang cincin pertunangan nya.

"Sial aku lupa menaruh cincin nya dimana" umpat Aland kesal menyugar rambutnya ke belakang.



Maaf kalo typo ya 🌞
Jangan lupa vomen Lo, lili maksa pokoknya 😌

Eh menurut kalian mau Ngadain Q$A nggak? Lili bingung awkawk😖

military captain husband rebirth (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang