5

11.2K 1K 39
                                    

Dor...

Dor...

Dor...

Tiga kali suara tembakan pistol revolver terdengar memekakkan telinga, tembakan itu berhasil mengenai tiga target sekaligus tanpa meleset.

Orang yang menembakkan itu hanya tersenyum sinis memandang papan kayu yang ditembaknya berlubang ditengah tengah garis merah.

Tanpa basa-basi dia langsung pergi dari sana untuk meneduh di kursi tempat latihan yang berada disamping kolam ikan.

Orang itu meletakkan pistolnya ke meja, memandangi teriknya matahari di langit dengan bergumam kalimat yang tidak jelas.

Prok Prok Prok...

"Anda hebat sekali nona, dengan beberapa pertemuan saja sudah sangat ahli menggunakan pistol"
Roy datang dengan menyanjung Elizabeth, Roy adalah pelatih tembak yang dipanggil oleh Elizabeth langsung.

"Jangan menyanjung ku begitu Roy, menjijikkan" tukas Elizabeth dengan lirikan sinis.

"Ahahahaha tak kusangka, seorang nona yang dirumorkan lemah lembut yang bahkan tidak bisa membunuh sebuah semut ternyata seorang yang sangat berani" sarkasme keluar dari mulut Roy

"Diam atau ku usir kau dari kediaman ku, Roy" Elizabeth berdiri dari kursinya, melangkah ke arah Roy

"Jangan terlalu sombong Roy, orang yang sombong cepat menemui ajalnya" Elizabeth membisikkan kata kata itu disamping Roy dan pergi masuk ke dalam kediamannya.

hmm menarik...

Jam menunjukkan pukul 7 malam, sebuah mobil Limosin hitam datang ke kediaman dwyne, seorang pria dengan jas hitam keluar dari mobil tersebut dengan dibukakan oleh asistennya.

terdapat pria tua dan beberapa pelayan yang berjejer menyambut kedatangan pria tersebut.

"Tuan, silahkan masuk, Tuan besar dan Nyonya sudah menunggu anda diruang makan"

kata kata dari pria tua itu membuatnya segera masuk dengan gagah berani, tubuh yang dibalut oleh setelan jas hitam tersebut sangat sangat cocok ditubuhnya.

melewati ruang tamu, pria tersebut tiba di ruang makan,

"Ayah.. Ibu.." ucapan pertama yang dilontarkannya

"Aland mari duduk di kursi, kita akan makan bersama" Dirga, ayah Elizabeth menyuruh Aland untuk duduk setelah Aland menyapa mereka

Yaa, pria tadi adalah Aland, dia datang kesini untuk menemui Elizabeth yang sangat dirindukannya

"Baik ayah" Aland langsung duduk dikursi yang disediakan

Dengan mata yang berkeliaran seperti mencari sesuatu tapi tak kunjung ketemu Aland merasa kecewa.
ibu Elizabeth, Kate yang menyadari hal tersebut langsung mengerti.

"Elizabeth sedang ada di kamarnya, dia bilang sedang tak enak badan makanya dia makan malam dikamar nya" ucap Kate sambil tersenyum

"Naiklah keatas, siapa tau dia sembuh setelah melihatnya mu" sambungnya dengan tawa kecil diwajahnya.

Aland yang sudah tau keberadaan Elizabeth langsung beranjak dari tempat makan tapi sebelumnya terlebih dahulu pamit.

"Ayah ibu aku ke atas terlebih dahulu"
dengan hati yang berdebar kencang Aland Menaiki anak tangga satu persatu, rasanya seperti sulit untuk dijelaskan

"Hmm.. anak muda sekarang sangat bersemangat" Dirga yang melihat Aland Menaiki tangga dengan cepat pun berkata demikian

"Biarkan mas, mungkin ini adalah perubahan untuk hubungan keduanya" Kate menepuk pundak suaminya dengan tersenyum lebar

"Iya benar juga, pasti ini awal perubahan hubungan mereka..."

Sampai didepan pintu kamar Elizabeth, dengan ragu ragu Aland mengetuk pintunya perlahan lahan.

Masukk...

suara lembut dari dalam langsung membuat Aland membeku seketika, ini... ini adalah suara yang Aland rindukan...

Aland memutuskan untuk memutar kenop pintu dan perlahan lahan masuk, mata Aland langsung tertuju pada sebuah makhluk yang sangat cantik bukan lebih tepatnya indah

Elizabeth sedang membaca buku, di kusen jendela yang sudah didesain menyerupai sofa yang nyaman, dengan posisi tubuh menyamping.

fokus dengan benda yang ditangannya tanpa menyadari bahwa yang datang adalah Aland bukan pelayan seperti dikira nya.

"Taruh saja disitu bi, nanti aku akan memakannya" tanpa melihat siapa yang mendekat dia berkata seperti itu.

Aland langsung memeluk Elizabeth dari samping dengan erat seperti tak ingin melepaskan pelukan dari Elizabeth

Elizabeth yang kaget langsung mendorong orang tersebut dengan kuat, namun nihil karna pelukannya sangat erat

"Hei heii kau siapa!!?lepaskan aku!" dengan susah payah melepaskan pelukan Aland tapi hasilnya tetap nihil

"Sttt diam.. ini aku Eli"

suara itu langsung membungkam mulut Elizabeth, dia mendongak dan melihat Aland yang sedang memejamkan matanya menikmati pelukan tersebut.

"A a alandd!?? sedang apa kamu dikamarku?" bentak Elizabeth dengan lantang

"KELUARRR KAMUU!!" bentaknya dengan mata berkaca-kaca

Aland yang mendengar hal itu langsung membungkam mulut Elizabeth dengan bibirnya, Elizabeth yang diperlukan seperti itu langsung terperanjat kaget.

Elizabeth segera menggigit bibir Aland hingga berdarah, Aland segera menjauhkan bibirnya.

"Hmm kucing nakal, berani menggigit bibir ku" Aland mengusap darah dari bibirnya dan tersenyum manis.

"Ka kau sungguh orang yang tak tahu malu tuan Aland, berani masuk ke kamar seorang gadis" Elizabeth mendorong dada bidang Aland dengan melengos kan kepalanya.

"tapi kamu sudah memberi ku izin masuk tadi" jawaban dari Aland membungkam mulut Elizabeth.




military captain husband rebirth (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang