Episode 02

38 15 2
                                    

Seperti biasa mereka sudah masuk Rio,Gian ,Angga dan juga Yoghi sudah mulai duduk di tempat biasa mereka lakukan . Mereka duduk dan memesan minuman yang di inginkan . Setelah itu musik pun berdegup kencang sampai mereka tidak mendengar apa yang di bicarakan bersama .
"Ini tuan pesanan anda semuanya "

"Terima kasih "

Setelah pergi waiter Tersebut. kemudian mereka meminum nya bersama sampai beberapa kali minuman yang di tegukan .
"Yoghi sudah kamu akan mabuk nanti nya jika minum terus " kata Gian

"Hah apa ?"

"Sudah cukup minum nya nanti kamu gak kuat jalan nya " teriak Giant

Yoghi menggeleng kepala nya keras menolak berhenti minum . Tangan Yoghi mengambil segelas lagi namun Rio langsung merebut nya lalu ia meminum nya secara langsung membuat dirinya langsung terhuyung ke samping tapi untungnya giant dan Angga  masih setengah sadar sementara kedua sahabat nya itu sudah mulai gak kuat nahan minum .
"Angga , aku bawa Rio balik dulu ya kamu bawa Yoghi balik gih , nanti Takut nya di cariin sama Yonggi "
Kata Giant sambil tangan kanan milik Rio di rangkul ke bahunya .

"Hmm... Ya hati - hati Giant "

Setelah kepergian Giant dan Rio , barulah dirinya mau bangunin Yoghi namun tiba-tiba Giant mendadak mau buang air kecil ia langsung pergi ke toilet dulu sebelum nya ia pamit dulu ke Yoghi . Setelah itu ia meninggalkan Yoghi sendiri di sana.
Setelah itu Yoghi menggeleng cepat kepala nya menahan diri nya untuk tidak melewati batas . Yoghi bangun dari sana setelah itu ia kaget kenapa dirinya sendirian di sini kemana yang lain pikir Yoghi setelah itu.
"Giant ,Rio,Angga kalian di mana?"

Yoghi melangkah berjalan dari sana sambil memegang kepalanya setelah itu sambil berjalan melewati ruangan yang ia lalui .

~~~

Setelah sampai di kamar tersebut Vivi , Tio bawa elena ke kamar yang sudah di sediakan oleh keduanya .

Bruk

Tio menaruh tubuh elena di kasur tersebut setelah itu Tio berdiri menjauh dari sana .
Sementara Vivi di samping nya melihat situasi dari luar .
"Cepat Tio " kata Vivi

"Iya sebentar "

Tio melihat keadaan nya sekarang ini jadi kasihan kepada elena ia harus terpaksa mengikuti apa kata Vivi sebenarnya dirinya tidak ingin ini terjadi . Tio maupun Vivi sudah melewati tugas nya mereka berdua berhasil membuat Elena jadi pingsan .

Tio keluar dari kamar tersebut dan juga Vivi menutup pintu kamar itu.
Kedua nya pergi dari sini sebelum ada yang melihat kedua nya berada di sini .

~~~

Yoghi melihat ada salah satu kamar dengan nomor 206 tersebut langsung membuka pintu kamar itu lalu tanpa melihat di samping nya ada orang atau tidak tersebut ia langsung merubuhkan tubuh nya di kasur .
"Ughh... "

Elena sudah bangun tapi ia merasakan kepala nya masih sakit dari kemarin . Lalu kemudian ia memegang kepalanya dengan salah satu tangan dirinya . Lalu ia sudah mulai agak sadar namun ia terkejut di samping dirinya ada orang di kira tidak ada pikir Elena.
"Jangan pergi ... bunda " racau Lelaki itu sambil tangan elena erat tanpa sadar .

Elena yang melihat tersebut merasa kasihan terhadap orang ini . Ia langsung mengelus rambut lelaki itu dengan tulus . "Cup... Cup... Sudah "

"Aku sudah di sini tidak pergi "

Elena menunggu lelaki itu melepaskan tangan dirinya dulu. 
"Hiks .. hiks... Sakit " racau Lelaki itu lagi sambil menangis

"Ku mohon jangan pergi "

Yoghi tanpa sadar tiba-tiba menarik elena melakukan hubungan tersebut . sementara elena berontak menjauh dari sini tapi tenaga lelaki ini sangat kuat elena jadi pasrah setelah itu.

~~~

Matahari sudah mulai terlihat menyinari bumi . Di salah satu tempat tersebut dengan berantakan kamar itu pakaian entah kemana berserakan dimana-mana . Kedua orang itu masih tidur di tempat nya tanpa sehelai benang pun . Salah satu dari orang itu membalik tubuh nya namun saat membuka mata nya perlahan terkejut  saat melihat ada orang di sampingnya itu elena bingung harus bagaimana lagi saat ini juga . Tapi ia melihat wajah lelaki itu sangat tampan di mulai dari alis, mata , hidung dan terakhir bibir nya .

Tapi setelah itu lelaki itu juga membuka mata nya mendadak elena langsung pura-pura tidur .
Lelaki itu sebenarnya tau apa yang dilihat tadi . Lalu ia tersenyum manis ketika melihat dirinya tidak sendiri di kamar ini melainkan ada gadis cantik di hadapannya.
"Ughh... Pagi " kata Lelaki itu

"Ka.. kamu kenapa di sini ?" Tanya elena

"Kamu sendiri ngapain di sini?"

Elena lalu tambah terkejut lagi setelah melihat dirinya tidak pakai sebenang pun . Elena langsung buru-buru keluar dari kamar ini .
Tapi tiba-tiba ada yang menahan diri nya di sini ia lantas menatap nya dengan tatapan mematikan .
"Yaak! Kamu lepaskan aku " ucap Elena sambil marah

"Gak mau "

"Ahh... Cepat lepaskan aku tidak "

Lelaki itu tetap kekeh tidak ingin melepaskan diri nya di sini mau tidak mau elena harus bertindak .

Bruk

Kepala elena membenturkan ke arah lelaki itu dengan sekuat tenaga sampai lelaki itu melepaskan tangan dirinya . "Awwh... Sakit "

"Makanya kalau jadi orang jangan paksa kalau tidak mau " ujar elena

Elena langsung membereskan dirinya lalu kemudian ia langsung keluar dari kamar ini  dengan cepat.

Sementara itu lelaki itu meringis saat ini setelah itu ia melihat gadis itu sudah pergi dari sini . "Hem... Awas saja kau akan aku temukan sampai dapat  entah itu di manapun kamu berada akan aku cari " batin lelaki itu

setelah itu lelaki tersebut dengan memakai pakaian yang di yakini sudah di pakai dan beres pun menelpon seseorang.

"Hallo "

"Hallo Dikri cepat cari identitas gadis yang aku temui dan periksa cctv di kamar ini tepat di club' ini "

"Siap tuan "

"Okay sip kalau bisa segera "

Setelah itu tutup telepon milik nya lalu kemudian ia juga membereskan dirinya sendiri keluar dari sini.

~~~

"Ibuuu.... Elena sudah pulang "

Mendengar teriakkan tersebut ibu nya langsung menghampiri Anak satu itu lalu kemudian memeluk nya erat.

"Ibu hari ini lagi ngapain ?"

"Lagi masak nak , lalu kamu habis dari mana ?" Tanya balik ibu nya

TBC

My wife is a top artistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang