4

391 49 23
                                    

TAEHYUNG

Aku tidak percaya apa yang barusan kulihat. Apakah Yoona selalu mendapatkan perlakuan seperti ini?

"Haaah, untung kau datang tepat waktu Aiden. Aku tidak tahu jika kau telat sedikit saja, Aileen memang jalang menyebalkan." Gerutu Sunny.

Aku melirik sekilas kearahnya. "Apa mereka musuh abadi?"

Sunny menggeleng. "Yoona tidak punya musuh, dan Aileen yang selalu mencari gara-gara dengannya. Entah mengapa wanita licik itu selalu iri dengan apa yang Yoona inginkan."

Aku menghembuskan napas. Ekor mataku melirik kearah jalan menuju toilet.

'Kenapa Yoona lama sekali, padahal kan hanya membersihkan wajahnya'

"Ah aku ingat, dulu Aileen pernah bilang kalau dia akan membuat Yoona menderita. Seperti yang Yoona lakukan pada keluarga nya."

Apa?

Dug!

Jantungku berdebar. Aku dan Sunny sama-sama saling pandang sebelum akhirnya berlari menuju toilet.

"Lepaaaasss!"

Sialan kau Lee Jinjoo!

Dengan langkah cepat aku berjalan mendekati mereka dan menarik tubuh sampah itu dari Yoona.

Melihat pipi Yoona yang memerah dan tubuhnya yang bergetar, amarahku mendidih. Tanpa basa-basi aku memukul sampah itu.

Brengsek.

Brengsek

Brengsek..

"Taehyung.." Suara panggilan itu bahkan ku abaikan. Sampah ini harus mati. Dan aku akan memastikan nya sendiri dengan kedua tanganku.

Grep

"Hentikan, Taehyung.." Suara lirih menyerupai bisikan dengan pelukan hangat membuat tanganku berhenti di udara hampa.

Mataku terpejam. Sialan, aku hampir melewati batas.

Setelah lama membiarkan Yoona memelukku, aku melepaskan pelukannya dan berbalik menghadapnya.

"Kau baik-baik saja?"

Dia mengangguk. "Aku ingin pulang."

Tentu saja. Aku tidak akan membiarkanmu disini noona. Kau harus bersamaku.

"Ayo kita pulang." Ucapku. Sebelum itu aku membuka jasku dan menyampirkan dibahunya. Ku gerakkan tanganku untuk menggandeng nya.

Saat aku baru mengambil satu langkah, Yoona hampir terjatuh. Untung aku dengan sigap bisa menahannya.

Tanpa bertanya apapun aku memilih menggendong nya. Tubuhnya masih gemetaran. Yoona mengalungkan lengannya di leherku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.

Lakukan sesukamu, noona.

Pandanganku kembali tertuju pada jalang dan sampah yang masih tergeletak tidak sadar disana.

"Kalian akan membayar apa yang telah kalian lakukan padanya." Desisku tajam.

××××

"Aku tidak bisa pulang sekarang." Bisik Yoona. Kami hampir tiba di tempat tinggalnya namun ketika Yoona mengatakan hal itu aku spontan menginjak rem.

"Kenapa noona?" Tanyaku. Padahal aku tahu. Namun aku ingin tahu alasannya.

Yoona memeluk kedua lengannya kepalanya menunduk. "Penampilanku, aku tidak ingin Jeongyeon khawatir, Taehyung. Dia pasti akan mengintrogasiku dan membalas perbuatan mereka."

My Noona! (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang