16.

3K 277 57
                                    

Setelah pemanasan bentar tadi, dan melepasi baju masing-masing, Ben punya ide. Dia beranjak dari kasur ke meja kamarnya. Ben ambil hp-nya lalu dia putar lagu di Spotify. Itu playlist lagu-lagu Acoustic Rock. Jadi musiknya selow, nggak ingar bingar buat malam hari.

Ben emang suka putar musik di kamar dia. Jadi, Rea yang kamarnya deketan juga nggak bakal curiga. Musiknya kedengeran dari luar kamar Ben, tapi volumenya nggak kenceng banget, samar-samar aja.

Udah gitu, semua orang di rumah tahunya Ben itu lurus. Jadi, mereka nggak mikir apa-apa saat tahu ada Raka nginep.

Ini di kamarnya, Ben naruh hp di atas meja, terus balik ke kasur. Sekarang, Raka dan Ben berpandangan. Jantung mereka berdegup cepat. Ini menegangkan tapi juga menggairahkan. Oke kondisinya mereka udah naked sepenuhnya.

Berasa aneh tapi mulai terbiasa melihat tubuh masing-masing begini. Dua cowok di kamar. Nggak berbalut apa-apa. Berasa intim aja, ngerti kan. Dan mereka berdua balik rebahan di kasur sambil ngelanjutin make out.

Raka berbaring di bawah Ben. Posisi Raka telentang dan Ben di atasnya menghadap ke dia. Si Ben menciumi bibir Raka. Sambil mengulum bibir Raka, Ben berbisik, "Gue pengen liat muka lo keenakan pas gue masukin."

"Nmh," Raka cuma bisa mengerang, dia terus aja mendesah karena Ben melumat bibirnya dengan nggak sabar. Lalu Ben berhenti, dia ganti menciumi leher Raka dan menyesapinya. Raka merasakan geli menjalari lehernya turun sampe ke bawah bikin tegang.

Kegiatan pemanasan ini bikin merinding, mulai berkeringat, dan kedua batang di bawah semakin mengeras.

Lanjut, sekarang, Ben dan Raka gantian blow job, masih tetep di atas kasur. Terus mereka juga nyobain posisi enam sembilan. Cukup seru meskipun posisi ini rada tricky.

Setelah blow job selesai, sampai Raka dan Ben udah keras banget, Ben siaga dalam sekejap dia pake pengaman dan ngolesin lube di batang dia. Dia olesin lube juga di lubang Raka.

Lalu, Ben menaruh botol lube itu agak di pinggir kasur sambil setengah dilempar. Sekarang Ben menatap kedua mata Raka. Ada gairah yang berbeda entah kenapa.

Kemudian, begitu aja, mereka berdua melancarkan tindakan mesum bersama.

Setelah berpeluh keringat diiringi desahan dalam bisikan tertahan, dan cukup sekali orgasme dari kedua belah pihak, this fucking session is fuckin done.

Lalu mereka berdua bersih-bersih dengan tisu, mengikat kondom dan seisinya terus dimasukin ke dalem kresek item, dan dibuang ke tempat sampah di kamar. Rapi kan mereka.

Sekarang mereka masih sama-sama nggak berbaju apa-apa, rebahan santai di kasur, berselimut. Raka dan Ben jadi melamun. Rintik gerimis baru aja turun.

Menit-menit berlalu dalam hening. Nggak terasa, sepuluh menit berlalu diiringi alunan musik akustik rock dan suara hujan. Terus, tahu-tahu Ben menoleh ke Raka yang berbaring di sampingnya.

"Ka?" panggil Ben. Raka menoleh.

"Gue mau cerita boleh nggak?" tanya Ben.

Raka berkedip aja mendengar pertanyaan Ben, "Cerita apa Ben?"

Raka jadi kepo setelah Ben bilang dia mau bercerita. Tapi, Ben diam sebentar sambil merhatiin seekor cecak di dinding kamar.

Cecak itu nggak bergerak. Daritadi dia ngamatin aktivitas seksual antara dua makhluk cowok di ranjang situ. Sebuah tontonan menarik bagi si cecak.

Lalu, Ben menghadap ke Raka. Tapi, Raka tetep berbaring telentang.

"Gue tanya dulu aja. Lo udah kebayang nggak sih, abis lulus mau ngapain?" tanya Ben.

rahasia rakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang