26.

2.3K 218 30
                                    

Udah hari Jumat. Raka ada kelas mulai siang sampai sore. Sementara, kelas Ben dimulai pagi sampai sore. Mereka naik motor sendiri-sendiri ke kampus.

Hari ini Ben lagi nggak ada latihan band. Latihannya besok Sabtu sore. Si Raka juga selesai latihan teater nggak malam banget.

Ben ngajakin Raka mampir dulu ke rumahnya yang ada di dekat kampus. Tiga hari kemarin mereka cukup sibuk, cuma ketemu pas makan siang dan sebentar aja waktu sore.

Rasanya Ben kepengen banget bergumul dengan Raka di kasur. Tapi si Ben mau asik-asikan aja, bersantai. Di kamarnya, ini Ben udah menutup pintu dan menguncinya.

Pas banget ayah Ben lagi nggak ada di rumah karena pas shift malam. Sementara, ibu Ben dan Rea baru aja keluar beli martabak manis dan kue pukis. Cuma sebentar.

Ben manfaatin kesempatan dalam kesempitan ini buat cuddling mesra dengan Raka.

"Nmh."

Ben lagi berbaring dan Raka tengkurap di atas Ben. Mereka berciuman dan saling mengulum bibir.

Raka meremas rambut Ben dengan kedua tangannya. Sedangkan, Ben masukin kedua tangannya ke dalam celana jeans Raka buat meremas-remas pantat Raka.

"Ngh."

Entah gimana ciuman mereka semakin dalam. Keduanya juga saling meremas dengan semakin agresif. Perasaan nggak sabar muncul.

Hm.

Akhirnya.

Posisi berubah dan Raka tengkurap di atas kasur. Sementara Ben setengah tengkurap di atas punggung Raka. Tanpa melepas baju masing-masing, dan cuma celana jeans dan celana dalem aja yang dipelorotin, mereka melancarkan tindakan mesum.

Jadi maksudnya quickie aja biar cepet dan yang penting mengeluarkan yang perlu dikeluarkan.

Suara plok-plok kedengeran kenceng di kamar Ben, nggak peduli karena rumah lagi kosong. Suaranya makin kenceng setiap kali Ben ngedorong batang dia masuk mentok di lubang Raka.

"Ahh ... Ben."

"Lo sempit banget Ka."

"Nggh."

"Fuck."

"B-Ben ...."

"Hrnggh," Ben mengerang dengan suara berat dan dalem pas dia ngerasain orgasme di mana si batang ngeluarin semuanya.

"Nghh," Raka mendesah waktu Ben ngeluarin di dalem dia, tapi Ben pake kondom.

Setelah itu Ben mengeluarkan batang dia dari lubang Raka, dan gantian Raka disuruh Ben telentang.

"Akh," Raka kaget saat dia merasa lubang dia dimasuki jari Ben dan batang Raka diremas sambil dikocokin Ben pake tangan satunya.

Karena disodok di lubang belakang sekaligus batang Raka dikocok di depan, itu bikin Raka benar-benar nggak tahan, "Nghh ... aghhh."

Nggak lama, Raka juga mencapai klimaksnya. Lega sumpah. Sementara Ben juga puas ngeliat Raka cum karena dia.

Lalu mereka bersih-bersih dengan tisu dan membuang kondom. Udah beres, mereka kemudian berbaring di kasur. Mesum yang nggak direncanakan tadi emang nikmat sih.

Soal having sex all night long, nanti ada waktunya.

Sekarang mereka ngobrol santai aja.

"Ka, besok jadi kan ketemuannya. Gue ikut," kata Ben, teringat Sabtu besok mereka bakal ketemu Aji.

Raka merasa peka, "Iya jadi. Temenin gue."

"Lo itu pacar gue Ka. Lo cuma milik gue. Ngerti?" kata Ben lalu mengecup pipi Raka.

rahasia rakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang